A company

3.1K 378 64
                                    


"Jungwoo."

Jungwoo membalas uluran tanda perkenalan itu dengan ragu.

"Salam kenal, Jungwoo. Anyway, kamu beneran kenal sama Lucas?"

"Kebetulan kita sekelas," jawab Jungwoo hati-hati, bisa saja cewek ini mengaku-ngaku teman tapi punya niat tidak baik walaupun dari tampilannya tidak mencurigakan sama sekali.

"Terus kamu tau dimana dia sekarang?"

"Hari ini dia gak masuk. Maaf sebenarnya kamu ada perlu apa ya sama Lucas? Kenapa gak langsung tanya aja ke dianya?"

"Cuma pengen ketemu. Aku udah coba contact dia tapi belum ada balasan. Makanya aku datangi dia kesini."

Jangan-jangan stalker? Jungwoo udah nethink.

"Oh."

"Kamu kan temen sekelasnya ya, boleh aku minta nomornya Lucas?"

Tuh kan.

"Gak punya, kita gak terlalu deket. Maaf, aku buru-buru."

"Eh tunggu--"

Jungwoo berlari kecil menyusul Winwin ke kantin tanpa menggubris panggilan Lia di belakangnya.

***




Jungwoo baru saja meletakkan ponselnya setelah mengakhiri sesi video call sama bunda dan Daehwi lalu berniat memulai belajarnya malam itu ketika sebuah panggilan lain masuk.

"Halo,"

"Gue udah di depan."

Jungwoo mengernyit, "Ha?"

"Liat keluar coba."

Jungwoo langsung keluar dari kamar menuju teras agar dapat melihat lebih jelas melalui sela-sela pagar. Bener aja, juke putih sudah terparkir dibawah pohon belimbing di depan kosan.

Jungwoo memutus sambungan terlebih dulu, memakai sandal jepitnya lalu berjalan melintasi pekarangan yang biasa dijadikan tempat parkir motor penghuni kos sebelum membuka gembok pagar.

Lucas masih duduk di belakang kemudi dengan wajah murung serta pandangan tidak fokus kedepan sementara tangannya masih menempelkan ponsel ke telinga. Jelas sekali dia tidak sadar kalau panggilannya sudah diakhiri oleh Jungwoo.

Tuk tuk!

Lucas sedikit tersentak saat Jungwoo mengetuk jendelanya dari samping. Pemuda itu mengantongi ponselnya lalu mematikan mesin mobil, Jungwoo sedikit mundur agar Lucas bisa lebih leluasa membuka pintu untuk keluar.

Malam itu dia mengenakan kemeja putih panjang yang kedua lengannya sudah tergulung serta celana bahan berwarna hitam yang terlihat pas di tungkai panjangnya, sementara kakinya yang masih berbalut kaus kaki putih hanya beralaskan slippers hitam berlogo centang.

"Lagi belajar ya?" tanya Lucas menyandarkan punggungnya di pintu mobil, diam-diam menarik nafas dalam-dalam saat wangi khas zwitsal bercampur aroma lembut pewangi pakaian menyapa indra penciumannya ketika Jungwoo berada terlalu dekat.

"Baru mau sih. Ada apa?"

"Pengen mampir aja."

"Emang kamu dari mana? Kenapa tadi gak masuk?"

"Ada urusan," kemudian dia tersenyum miring, "Kenapa? Kangen?"

"Ih enggak!" refleks ia memukul lengan Lucas yang ternyata terasa keras dan padat seperti samsak tinju.

"Ga usah ngegas juga dong," balas Lucas becanda sembari mendorong Jungwoo yang efeknya membuat pemuda yang lebih kurus itu malah jadi oleng ke samping.

"Eh! Sorry sorry," Lucas menahan lengan Jungwoo supaya nggak jatuh.

Jungwoo tampak mencibir, sementara Lucas menahan hasrat untuk tidak mencubit pipi atau sekedar mengusak rambut fluffy Jungwoo sebagai afeksi tambahan permintaan maaf.

"Udah makan?" Lucas mengalihkan.

"Gak biasa makan malem, cuma minum susu aja sebelum tidur."

"Pantes. Nasi kebuli di pertigaan depan enak gak?"

"Enak. Samosanya apalagi."

"Yaudah ayo temenin."

"Bentar ya, ambil jaket dulu."

Jungwoo langsung balik masuk, Lucas terus memperhatikan.

***

Jungwoo memandangi Lucas yang tampak tidak berselera dengan makanannya karena sedari tadi hanya beberapa suap yang masuk ke mulut, itupun ia kunyah dengan gerakan sangat lamban.

"Kamu jangan sering-sering bolos kuliah, absen bisa ngurangin nilai loh Cas," Jungwoo mencoba membuka pembicaraan setelah kenyang menghabiskan satu samosa.

"Tadi urusannya penting banget jadi gabisa ditinggal."

"Hmm. Oh iya tadi di kampus ada yang nyari kamu."

"Siapa?"

"Cewek. Namanya Lia. Kamu kenal?

Raut wajah Lucas seketika berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugarmate | luwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang