7

55 24 6
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

SMA Sahabat Nusantara , pagi ini sangat cerah , disertai dengan udara yang sejuk menenangkan Hati .

Nayasya datang pagi ini seperti biasanya , ya siapa lagi kalo bukan sama Abin sahabat yang kadang membuatnya kesal .

Nayasya dan Abin, baru saja tiba di halaman parkir sekolahnya .
Nayasya membuka Helm yang ia gunakan tadi .

Mereka berdua jalan bersama memasuki koridor sekolah .

Sepanjang jalan , mereka menuju kelas banyak pasang mata yang memperhatikan mereka , dengan tatapan yang berbeda - beda .

Nayasya memperhatikan semua pasang mata yang melihatinya itu lalu menundukkan kepala , berbeda halnya dengan Abin dia Cuek , tidak peduli, dan hanya fokus menatap jalan kedepan .

Yap , memang Abin itu tipe cwok yang hanya peduli terhadap orang² terdekatnya , dan tidak memperdulikan apa kata orang terhadap dirinya.

Sesampainya dikelas Nayasya , Abin berhenti sebentar untuk memastikan kalo Nayasya sudah benar² duduk ditempatnya .

Nayasya masuk kedalam ruang kelasnya dan berjalan menuju tempat duduk yang masih dipantau Abin , Sesampainya dia ditempat duduk langsung menujukan Ibu jarinya ke- Abin , mungkin sinyal untuk memberitahu Abin yang ada didepan pintu kelasnya .

Abin melanjutkan langkah kakinya menuju kelasnya . Abin duduk ditempatnya dengan tegap, dada berbidang .

Ntah , apa yang terjadi dengan dirinya dihari ini .

Rasya dan Nino yang melihat perubahan Abin , mereka bingung apa yang telah terjadi pada tubuh sahabatnya ini .

Rasya dan Nino berusaha mendekati Abin yang sedang duduk tegap dibangkunya .

"Bin lu ngapa? Sehatkan?" tanya Rasya .

"Tau atau lu kerasukan? " timpal Nino sambil menaikan tangannya seperti ingin berfikir .

Abin hanya terdiam tidak menanggapinya .

"Hello Abin , lu masih hidupkan? " ujar Nino sambil melambaikan tangan ke Abin .

Abin tetap terdiam .

Gila kali ya lu , bin " ujar Nino

"Hello Abin " sekali lagi Nino melambaikan tangannya .

"bin... "

" bin....."

"Abin "

" wah dah ngak waras lagi ini orang , sya " ujar Nino ke-Rasya .

Rasya pun berfikir sejenak, mengapa tiba² Abin berubah sikap seperti ini ada apakah gerangan?

"Mungkin dia butuh waktu sendiri," ujar Rasya ke Nino .

"Ooo yudah yok kita jangan ganguin dia , dari pada ntar kita kena semprot ama die lebih baik kita cari cwek aja, " jawab Nino mendorong Rasya kedepan pintu .

Gabin!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang