Namanya Raihanun Althafunnisa. Gadis dengan hijab dan gaun hitam itu bernama Raihanun.
Dari dulu ia tak pernah banyak berubah dalam segi fisik, tubuhnya masih sependek dulu, dengan wajah tertutupi cadar hitam yang senada dengan hijab juga bajunya.
Hari ini adalah hari pernikahan kakaknya, ia terlihat sibuk mengambil sesuatu sampai membuatnya berbalik beberapa kali. Sampai ia tak menyadari bahwa sedari tadi menjadi pusat perhatian salah satu orang. Fakih memperhatikan Hanun dari jauh, ingin memanggil namun niat itu selalu ia urungkan. Entah karena kesibukan gadis itu sendiri atau juga karena rasa takut dan gugup yang melingkupi dirinya.
Ah, gadis itu memang benar-benar tak banyak berubah. Justru kini ia tampil lebih cantik, bahkan tanpa polesan make up sedikit pun diwajahnya. Fakih dapat melihat itu dari alis alami milik Hanun.
Eh?
Apa yang baru saja ia pikirkan?. Astaghfirullah hal'azim. Memang rasa itu tak pernah luntur sedari dulu.
Namun yang berbeda adalah, kini Fakih ingin memulai kembali semuanya dari awal dan menjadikan sebuah hubungan yang diridhai oleh Allah. Ia ingin meminang gadis itu untuk menjadi pendamping hidupnya.
Tapi, saat Hanun kembali entah untuk yang ke berapa kalinya dan menggendong seorang bayi mungil yang menangis dalam pelukannya. Saat itu harapan Fakih hancur seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanun
Teen FictionNamanya Hanun. Raihanun Althafunnisa, gadis bercadar yang selalu mencoba untuk memperbaiki diri dan memantaskan diri. Ia ingin menempuh jalan kebenaran, saat dulu hijab yang ia kenakan hanya sebagai kewajiban saja kini ia jadikan sebagai kebutuhan...