04

4 1 0
                                    

Dea Pov

"Dae bangunn oy. Sodara lo udah nunggu!!! Buruan siap siap" kata mario yang berusaha membangunkanku
"sodara gua siapa si io? Gausa ngade ngade dah lu!" Aku yakin 100% dia ngomong seperti itu hanya untuk membangunkanku saja. Aku selalu tau tricknya.
"Itu sodara lu yang glayutan di po'on" katanya menahan tawa namun masih menggoyang goyangkan badanku agar aku mau bangun.
"Lo monyet io!. Udah ah gua masi ngantuk yo jangan gangguin gua" masi dengan memejamkan mata.
"Yauda berarti kita gajadi nih ke monkey forest nya? Okee gua tidur lagi aja deh" katanya seraya berjalan keluar kamarku dan menuju kamarnya. Sial. Gua lupa
"Ihh iooo!! Janga tidur. Awas aja lo!!" Kataku yang tersadar akan aktifitas kita hari ini. Bodohnya aku, padahal aku yang mengajak Mario untuk melihat hewan primata itu di Bali dan kenapa juga aku yang lupa. Haduh.
Aku bergegas pergi kekamar mandi membersihkan diri dan mempersiapkan barang barang yang akan aku bawa nanti. Huh nyebelin banget si. Batinku jengkel karena tau Mario terus mengoceh meledekku diluar sana.

***

"Camera? udah, batre cadangan? udah, lipstik bedak juga udah, apalagi ya? Oiya dompet! Nah udah selesai" kataku setelah selesai mengecek barang bawaanku. Kemudian aku keluar menuju ruang tamu dan tidak melihat Mario disana. Kemana si tu anak. Aku menuju kamarnya dan tidak menemukannya disana. Menyebalkan! Mario kemana si? Aku keluar rumah untuk mengeceknya barang kali dia pergi keluar untuk membuang sampah.

"IO!!" Panggilku.
"Kayanya gak kedengeran deh!" Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri Mario keluar. Eh dia sama siapa ya? Kayanya akrab banget. 
"Io! Gua panggilin lo dari tadi kaga nyaut nyaut! Nyebelin." Kataku sedikit kesal. "Yee maap kali gua gadenger dae. Hehe. Eh iya ini kenalin sya, ini Dea" katanya Mario mengenalkanku pada perempuan yang tadi mengobrol dengannya.
"Oh iya. Hai, Nasya!" Katanya memperkenalkan diri.
Mario apa apaan sih! Dia tau kan aku gak suka kenalan sama orang asing.
Sadar akan ekspresiku, Mario pun mendekat kepadaku. "Dae please, kenalan dong. Dia baik kok" katanya memohon agar aku mau berkenalan dengan Nasya. "Dea!" Kataku dengan canggung. Karena memang aku tidak pernah berkenalan dengan siapapun.

"Oiya Dae, Nasya bolehkan ikut kita ke Monkey Forest? Kasian dia gak ada temen disini" kata Mario yang membuatku merasa aneh. Apa bisa aku beradaptasi dengan adanya Nasya? Seumur umur teman ku hanya Mario dan Irene, ini pasti bakalan canggung banget.

"Oh. Hm boleh kok haha" kataku berusaha ramah. "Yaudah Nasya kamu masuk dulu aja. Kita mau siap siap dulu sebentar" kata Mario mempersilahkan Nasya untuk masuk. Akupun bergegas pergi kekamar untuk mengambil tas yang tadi sudah aku siapkan. Namun sebelum itu aku masuk ke kamar Mario untuk meminta penjelasan padanya kenapa dia bisa kenal dan ingin mengajak Nasya untuk ikut liburan dengan lita liburan.

"Io! Gua mau nanya deh" kataku kepada Mario.
"Soal Nasya?" Tanyanya yang sudah menebak apa yang akan aku tanyakan. "Iya! Nasya siapa si io? Kenapa lu ngebet banget pengen dia ikut" kataku menanyakan pertanyaan yang memang sudah dari tadi ingin ku tanyakan. "Dia tetangga kita Dae! Gua kenalan semalem waktu buang sampah keluar. Gua pengen aja gitu dia ikut kita. Kasian lagi, dia gak punya temen disini! Baru pindah katanya." Jelasnya kepadaku.
"Jangan bilang lo naksir sana dia ya? Ayo ngaku? Modus aja kan lo aja dia ikut, biar bisa deket deket?!" Kataku menebak maksudnya yang terlihat sekali gaya Modusnya itu.
"Masi PDKT gua Dae, doain ya!" Katanya yang seraya mengusap kepalaku sedikir keras dan kemudian pergi keluar kamar. See?! Benerkan. "Najis lo io" kata ku yang kemudian menyusul Mario keluar.

"Dae belakang ya! Pleasee" minta Mario padaku agar mau duduk di kursi penumpang di belakang.
"Iyee!!"

Dan akhirnya kita berangkat.

***

Akhirnya sampai, namun entah kenapa aku merasa tidak bersemangat sekarang. Sepanjang jalan aku hanya diam dan hanya mengeluarkan beberapa kata kala Mario bertanya atau berbicara padaku.
Kenapa gua gak suka ya ngeliat Mario dekat sama Nasya? Harunya lo seneng dong Dea, temen lo lagi deket sama.  cewe yang dia suka.

"Dae ayo!" Teriak Mario yang ternyata sudah jauh didepanku. Ah bodohnya aku, harusnya aku merasa senang dan menikmati tempat ini. Akupun berlari kearah Mario dan Nasya.

Sudah dua jam kami berkeliling tempat wisata ini dan akupun sudah mendapatkan banyak gambar yang akan ku lukis di kanvas nanti.
"Io! gua laper makan yu!" Ajakku karena memang aku sedang lapar saat ini. Namun tak ada jawaban dari Mario yang membuatku sedikit kesal. Kenapa aku merasa semenjak Mario dekat dengan Nasya aku seperti terabaikan.
"Mario! Gua laper, ayo makan" kata ku lagi kini sedikit agak berteriak
"Lu laper Dae yaudah yu makan dulu aja disana ada resto khas Bali" kata Mario.
"Yah tapi aku belom laper, kalian duluan aja deh nanti aku nyusul" kata Nasya dengan wajah yang sedikit dibuat buat? Menurutku.
"Dea lo makan duluan aja gua temenin Nasya dulu. Tar gua nyusul yah. Kasian dia kali sendiri" kata mario yang membuatku bingung. Dea?
"Trus gua sendiri?" Tanyaku memastikan lagi apa yang diucapkan Mario tadi. "Dea please!" Seakan mengerti akupun mengiyakan perkataan Mario yang tadi.

Akhirnya akupun pergi menuju resto yang diberi tau Mario tadi sendiri. Aku masuk dan memesan seporsi nasi dan es teh manis kesukaanku.

Mario kemana sih?! Katanya mau nyusul. Ini gua udah kelar dia gak kesini kesini. Udah hampir sejam gua nunggu.

Karena kesal akhirnya akupun pergi dari resto tersebut dan berjalan sendiri kembali menikmati keindahan tempat wisata ini. "Biasanya Mario selalu nepatin janji kan? Kenapa sekarang dia ingkarin janjinya sendiri sih! Gua ngerasa dilupain. Sial." Kataku mengoceh sendiri karena Mario yang sedari tadi selalu membuatnya kesal. Mulai dari dia yang selalu asik mengobrol berduaan saja dengan Nasya dan sekarang dia melupakan janjinya yang akan menyusul ke temoat makan. Karena terlanjur kesal dengan Mario akhirnya Dea pun kembali keparkiran menunggu hingga Mario datang.

***

Author pov

"Nasya! Kamu baik banget yah" puji tulus Mario setelah melihat Nasya yang mau kotor kotoran membantu anak kecil yang jatuh ke tanah berlumpur. "Makasi Ya pujiannya. Hehe. Lagian selagi nolong orang masih geratis kenapa engga! Yakan?" Jawab Nasya kepada Mario. Kemudian hening.
"Sya!" Panggil Mario. "Yah, kenapa Mar?"
"Aku suka sama kamu! Jadi pacar aku ya?" Pernyataan Mario pada Nasya.
Hening. Tak ada yang berbicara beberapa menit setelah Mario mengatakan hal tersebut. "Gimana?" Tanya Mario memastukan jawaban Nasya. "Aku juga suka kok sama kamu" kata Nasya dengan senyum di wajahnya.

"Makasih ya" kata Mario seraya memeluk Nasya karena bahagia akhirnya dia bisa mengutarakan hatinya pada Nasya.
"Yaudah yuk jalan lagi" ajak Mario pada Nasya. Kemudian merekapun berjalan menikmati keindahan wisata di Bali ini dengan rasa bahagia.

"Hahaha Mario! Ih kamu iseng banget sih. Udah dong Kasian monyetnya" kata Nasya yang tertawa melihat Mario yang memberi makan seekor monyet dengan sedikit ledekan. "Haha iya iya" kata Mario seraya menhampiri Nasya. "Mar makan yu!" Ajak nasya.
"Ya ampun! Aku lupa sya, Dea udah nunggu kita pasti. Aduh dia ngambek nih pasti" kata Mario yang sadar akan janjinya pada Dea.
"Yaudah ayo sya!"
Kemudian Mario dan Nasya pun pergi ke resto tempat Dea makan tadi. "Aduh Dea kemana ya? Kok gak ada si?" Cemas Mario karena Dea tidak ada di resto tersebut. "Udah dong Mario! Mungkin aja dia kelamaan nunggu kita jadu dia jalan jalan sendiri keluar. Udah mendingan kamu makan aja deh" kata nasya.
"Iya iya sayang hehehe. Aku lupa kalu Dea itu punya dunianya sendiri. Mungkin aja dia lagi foto foto alam disini." Kata Mario yang dibalas senyuman oleh Nasya.

Setelah selesai makan, Mario dan Nasya pun memutuskan untuk kembali ke mobil.
"Yauda sya, kita balik ke mobil aja ya. Nunggu Dea disana" ajak Mario kepada Nasya. "Iya ayo"
Merekapun berjalan kembali ke arah dimana mobil merekapun terparkir.

"Loh Dea gua kira lo masi didalem. Baru mau gua tunggu disini. Sorry ya gua lupa nyusul lo tadi" kata Mario yang sedikit kaget melihat Dea yang sudah berada duduk diatas mobilnya. "Yauda ayo balik" kata Dea yang Masih kesal dengan Mario.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AngelBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang