WIP 17

24.6K 2.8K 533
                                    

Terimakasih! Walaupun hanya sampai disini saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih!
Walaupun hanya sampai disini saja.
Setidaknya kau pernah menghiasi hari-hariku dengan senyummu
Walaupun hanya sebentar

Dan sekarang aku harus belajar ikhlas untuk melepaskanmu bersamanya

.

.

.

.

"Jeno," gumam Jaemin lirih.

Dengan panik Jaemin melepaskan tangan Hyunjin yang masih memeluknya dan mendorong pria itu agar menjauh darinya.

"Je-Jeno, i-ni tidak seperti yang ka-kau lihat! Tadi dia__" Jaemin mencoba menjelaskan dengan terbata sembari menunjuk kearah Hyunjin yang berdiri disampingnya.

"Sepertinya aku datang diwaktu yang tidak tepat!" Jeno menyela ucapan Jaemin.

Jeno menjawab dengan tenang bahkan senyuman terpatri indah dibibirnya .Tidak memperlihatkan jika pria tampan itu marah dan yang Jaemin lihat hanya sebuah kekecewaan yang sangat kentara terpancar di netranya. Dan ia tahu, senyum yang pria itu tampilkan bukan senyum yang biasa ia lihat tapi senyuman yang menyimpan sebuah luka dan kekecewaan yang besar.

Sebenarnya Jaemin juga terkejut dan tidak menyangka dengan kedatangan mantan kekasihnya itu. Ia kira Jeno yang datang mengunjunginya karna biasanya pria itu selalu datang tanpa memberinya kabar. Maka dari itu Jaemin membuka pintu tanpa mengeceknya terlebih dahulu di lobang kecil yang ada dipintu.

Jika tahu Hyunjin yang datang, mungkin ia tidak akan membukakan pintu dan mengusirnya.

Jaemin semakin tersentak dengan perbuatan Hyunjin yang tiba-tiba saja memeluknya tanpa bisa Jaemin cegah. Tetapi, saat ia berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan Hyunjin, Jeno datang dan Jaemin yakin pasti pria itu salah paham padanya.

"Ck, mengganggu saja!" Decak Hyunjin kesal karna ia merasa waktunya bersama Jaemin terganggu. Dia tidak perduli pada saat Jaemin menatapnya tajam seolah-olah menyuruhnya untuk diam.

Jeno tersenyum simpul mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria yang Jeno tahu bernama Hyunjin itu.

"Maaf sudah mengganggu waktu kalian berdua. Aku kemari hanya ingin memberikan makanan ini untuk Jaemin dan juga bunga ini," kata Jeno menunjukkan plastik yang berisikan makanan dan bunga untuk Jaemin.

Jaemin tidak menjawab, ia masih setia memandang Jeno yang tidak memandangnya.

Hyunjin memutar bola matanya malas, "Jika hanya sekedar makanan aku bisa membelikannya! Dan untuk bunga itu..." Hyunjin berujar dengan angkuh sembari menunjuk bunga yang ada ditangan Jeno. "Aku juga bisa membelikan bunga seperti itu untuk Jaemin bahkan bersama dengan tokonya sekalian!" lanjutnya pongah.

What? i'm pregnant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang