WIP 30

19.4K 1.7K 117
                                    

Sudah sebulan ini Jeno menjalani rutinitasnya sebagai office boy diperusahaannya sendiri. Walaupun awalnya berat Jeno berusaha menikmatinya dan membiasakan diri dengan profesi barunya. Yang sebelumnya setiap hari selalu mengenakan pakaian rapi dengan pakaian kantornya dengan dasi melingkar dilehernya lalu berkutat dengan berkas-berkas dan laptop di atas mejanya. Dalam sekejap semuanya berubah 180°. Biasanya setiap pagi para karyawannya menyapanya dengan membungkuk penuh hormat, kini Setiap harinya ia harus datang lebih awal sebelum para karyawan datang untuk memulai aktifitasnya menyelesaikan pekerjaan yang sudah menanti mereka.

Tapi, Jeno harus tetap bersabar! Ini demi Jaemin juga calon kedua bayinya yang tidak akan lama lagi lahir kedunia. Jeno akan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Jaemin juga sudah mengetahui perihal Jeno yang bekerja di kantornya sebagai office boy bukan lagi sebagai pemilik perusahaan.

Awalnya Jaemin marah dan tidak setuju dengan keputusan yang Jeno ambil tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Ia juga merasa kecewa dengan apa yang dilakukan daddynya pada Jeno.

Pernah Jaemin ingin berbicara dengan daddynya untuk membatalkan kesepakatan ini namun dengan keras Jeno melarangnya dan mengatakan, anggap saja ini sebagai salah satu bentuk pengorbanannya untuk bisa menikahinya. Jaemin merasa terharu dengan penuturan Jeno dan segera memeluknya.

"Anggap saja ini sebagai pembuktian jika aku serius padamu, sayang," Kata Jeno saat itu.

Jaemin tidak menyangka Jeno mau melakukan ini semua demi dirinya juga calon kedua buah hati mereka.

Bahkan daddy Jaehyun dan mommy Taeyong pun sempat marah dengan apa yang dilakukan daddy Yuta pada putranya. Tapi, lagi-lagi Jeno menenangkannya dengan berkata jika dirinya baik-baik saja dan tidak keberatan dengan semua ini.

Keduanya hanya bisa menghela nafas berat. Sebegitu besarnya cinta Jeno pada Jaemin hingga ia rela memberikan perusahaannya pada ayah Jaemin dan menjadi seorang office boy diperusahaannya sendiri.

Daddy Jaehyun dan mommy Taeyong berdo'a semoga semua pengorbanan Jeno membuahkan hasil.

Hasil tidak akan mengkhianati usaha, bukan?

.

.

.

.

Jeno sudah menyelesaikan tugasnya pagi ini. Sementara menunggu para karyawan kantor berdatangan, ia sejenak menikmati waktu senggangnya untuk beristirahat sejenak sebelum kembali disibukkan dengan pekerjaannya untuk melayani karyawan yang ingin sekedar minum kopi atau teh.

Hari semakin siang dan para karyawan pun mulai disibukkan dengan pekerjaan masing-masing begitu juga Jeno.

Saat Jeno duduk di salah satu kursi yang ada di dapur ia di kejutkan dengan kedatangan Jaemin yang menenteng sebuah papper bag. Namun, seketika senyumnya mengembang dibibir tebalnya.

"Selamat siang, sayang!" Sapa Jaemin seraya meletakkan papper bag yang ia bawa ke atas meja. Tidak lupa ia juga memberikan satu kecupan dipipi Jeno.

"Aku membawakan makan siang untukmu," Ujarnya lagi lalu mengeluarkan kotak makan dan membukanya.

Sudah menjadi kebiasaan Jaemin semenjak Jeno berpindah profesi ia selalu rutin membawakan makan siang untuknya. Padahal Jeno sudah melarangnya, ia tidak ingin kekasih manisnya kelelahan karena harus memasak dan mengantarkannya makanan setiap hari ke kantor yang jaraknya lumayan cukup jauh dari rumah orangtua Jaemin.

Namun, bukan Jaemin jika menurut begitu saja dengan apa yang dilarang oleh Jeno. Dan tanpa Jeno ketahui, Jaemin selalu melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya tidak ia kerjakan mengingat usia kandungannya apalagi Jaemin membawa dia bayi dalam perutnya yang semakin membuat perutnya terlihat besar.

What? i'm pregnant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang