WIP 22

29.5K 2.7K 149
                                    

Kicau burung terdengar begitu merdu dipagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kicau burung terdengar begitu merdu dipagi hari. Cahaya mentari masuk ke sebuah kamar melalui celah-celah jendela. Dimana seseorang masih asik terlelap dalam balutan selimut yang membungkus tubuh dua orang yang saling memeluk.

Mereka adalah, Jeno dan Jaemin. Keduanya masih asik bergelung dalam satu selimut. Tapi tenang, mereka masih mengenakan pakaian lengkap.

Setelah dini hari tadi Jeno di repotkan oleh permintaan Jaemin. Pria manis itu membangunkannya yang sedang terlelap hanya untuk menuruti keinginannya yang ingin memakan nasi goreng dan smoothies tetapi harus Jeno yang membuatkannya.

Awalnya Jeno menolak dan mengatakan besok saja karna ia sangat mengantuk juga jam baru menunjukkan pukul 2 dini hari. Tetapi dengan keras kepalanya Jaemin memaksa Jeno untuk bangun dan membuatkan yang ia inginkan sekarang juga. Jaemin beralasan jika bayinya lah yang menginginkannya bukan dirinya.

Akhirnya Dengan mata yang teramat mengantuk, Jeno mau menuruti keinginan Jaemin dan buah hatinya. apalagi saat melihat mata pujaan hatinya berkaca-kaca bahkan bibirnya pun sudah mencebik ingin menangis.

Memang seharusnya diusia kandungan enam bulan ini Jaemin tidak lagi merasakan ngidam atau semacamnya. Tapi entah kenapa tiba-tiba saja ia ingin memakan nasi goreng dan smoothies buatan Jeno. Mungkin bayi dalam kandungannya ingin bermanja pada ayahnya. Begitulah pikir Jaemin sebelum membangunkan Jeno. 

Jeno pun bangun dari tidur ternyamannya dan menyuruh Jaemin menunggu dikamar sementara dirinya akan membuatkan apa yang diinginkan pria manisnya itu.

Saat Jeno ingin bangkit dari kasur Jaemin mencegahnya dan mengatakan jika ia juga ingin ikut ke kedapur dan melihat Jeno saat memasak. Jeno hanya mengiyakan saja tanpa protes atau melarang, karena percuma yang ada Jaemin akan menangis dan mengganggu waktu istirahat tetangga.

Keduanya keluar kamar bersamaan. Ketika sudah sampai dapur, Jeno bergegas menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng dan smoothies. Jeno bersyukur, semua bahan-bahan yang dibutuh ada dikulkas. Jadi, ia tidak perlu keluar untuk membeli bahan. Dan itu akan membuat jam tidurnya semakin berkurang.

'Okey, Jeno! Ini demi anak dalam kandungan Jaemin,' gumamnya dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Jeno pun memulai acara memasaknya dalam keadaan mengantuk. Namun, sebelum itu ia memakai apron ditubuh shirtlessnya. Jeno mulai berkutat dengan bahan-bahan masakan. Untung saja ia masih bisa membedakan mana garam dan mana gula. Kalau tidak, entahlah, mungkin Jaemin akan mengamuk karena rasanya masakannya tidak karuan.

Selang beberapa menit, nasi goreng dan smoothies buatannya sudah siap. Ia segera membawa kedua makanan dan minuman tersebut ke meja makan. Dimana disana sudah ada Jaemin menunggu.

Mata Jaemin berbinar dan senyum terbit dibibir plumnya saat melihat Jeno membawakan makanan yang diinginkannya.

Tanpa banyak kata Jaemin segera menyantap makanan yang dibuat Jeno. Dia begitu menikmati makanannya dengan hikmad. Melihat Jaemin memakan makanannya dengan lahap membuat Jeno senang sekaligus gemas melihat pipi Jaemin mengembung karna mulutnya dipenuhi makanan.

What? i'm pregnant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang