Part 1- Bersikap lebih Tenanglah, Eliana😊

189 12 5
                                    


Ada rindu cinta yang hilang,
Aku juga rindu kebahagiaan
Saat luka kembali datang,
Seakan cinta menguatkan.

Aku ingin lupa,
Tanpa sadar aku benar-benar lupa,
Bukan melupakanya,
Malah Lupa akan sang Maha Cinta.
Bahwa benar,
Hanya Sang Maha cinta
Yang dapat menghapuskan dan menetapkan.
Oh, betapa aku terbuai emosi.
Berikanlah Cinta, Cinta yang Kau Ridhai. -Eliana.

____________________________________

Eliana menutup telpon, dan dengan gusarnya membanting stir dengan keras.

"Kamu tak tahu sav, sungguh aku masih menantinya, aku tetap berharap dia kembali. Kapanpun. Kau tau sav, ini tak mudah" ungkapnya dengan Terisak. Eliana Kembali melajukan mobilnya. Benar, sungguh tak mudah bagi Eliana, temen masa kecilnya dulu telah membuat hari-hari nya berwarna selepas Eliana kehilangan sosok yang paling di cintai, bunda.
Savina tau apayang dirasakan sahabatnya, Eliana. Kisah masalalu yang belum selesai menurutnya. Setiap waktu yang manusia lalui tak akan pernah luput dari kekuasaan Allah, hanya saja manusia terkadang tak menyadari akan untuk apa ia hidup.
"Ha--Halo Ana?". Savina Khawatir akan keadaan Eliana, beberapa pekan ini Eliana sering menerima pesan misterius yang entah apa isinya, Eliana menutupi apa isi dari pesan misterius pada Savina.
Bebeapa Kali savina menghubungi Eliana, untuk sekedar tahu dimana keberadaan nya sekarang. "Where are you, Ana? Semoga kamu baik-baik saja" Savina.

****

Tiada yang paling menyakitkan akan sebuah pengharapan, selain berharap kepada Allah, Maha Rahman. Ia memberi setitik ujian agar ingat akan kebesaran Allah, namun sedikit orang yang menyadari akan hal itu.

Disebuah toko bunga sepasang netra nya menyusuri setiap titik keindahan bunga tulip, kelopaknya yang indah dengan berbagai jenis warna. Pilihan nya tertuju pada bunga tulip ungu.
Tulip awalnya tumbuh pertama Kali di Turkey namun seiring berjalan nya waktu pertumbuhan tulip menurun, suatu ketika seorang turis dari belanda mengunjungi Taman bunga disuatu daerah di Turkey, ia terpesona melihat keindahan kumpulan bunga tulip kemudian dia memetik lalu dibawa nya pulang ke Belanda dan membudidayakan nya disana. Dan tulip berkembang sangat pesat di Belanda. Sampai banyak orang yang belum tau bahwa tulip berasal dari Turkey.

"Sav, aku mau bunga ini ya. Kirim 100 tangkai kerumahku, dan jangan sampai layu" pinta Eliana. "Kamu yakin Na? Kamu mau bikin acara apa hey, atau kamu mau bikin acara nikahan" ungkap Savina sambil tertawa.
"Hiks, bukan sav. Aku mau ngerangkai bunga tulip dan aku pasang disetiap sudut rumahku, hehe." Keduanya pun tertawa.
"Savina"
"Iya, Eliana"
"Aku ingin terbang, agar masalah ku selesai dan melupakan rasa itu. Rasa yang harusnya ikut hilang bersama waktu"
"Kemana kamu akan melangkah Eliana? Kemanapun kamu pergi tidak akan membuat masalah mu hilang. Jadilah yang tangguh Eliana, saat hati mu rapuh justru jiwa lah yang menguatkan. Terbanglah hummingbird hubungi aku jika kau butuh sesuatu."
"Terima kasih Savina, kau memang sahabat terbaik ku".
"Bukan Eliana, kita sahabat sampai ke syurga in syaa Allah".

keduanya memeluk dengan erat, persahabatan yang dilandasi dengan keimanan tak akan berhenti di dunia namun hingga ke syurga. Karena berpegangan dalam keistiqomahan butuh seorang teman untuk meluruskan saat salah, untuk menguatkan saat lemah dan untuk sama berlomba-lomba dalam kebaikan. Sungguh persahabatan yang diridhoi oleh Allah adalah persahabatan yang selalu mengingatkan akan kebaikan.

* * *
Sejauh apapun jarak keduanya, disudut dunia manapun kamu berada jika memang sudah ditakdirkan bersama tiada sekat yang mampu memisahkan dua hati yang diridhoi Allah.
Sungguh cinta adalah neraka bagi mereka yang tidak dapat mengendalikan nya, namun akan terasa di syurga jika mampu mengendalikan dan memutuskan menghalalkan.

Keduanya kini tak lagi saling menatap, kepergiannya ke negara biru membuat jarak antara mereka tersekat.
Tatapan nya yang sendu sangat ia rindukan, yang meneduhkan siapa saja yang melihatnya. "Aku rindu" ungkapnya.

Seminggu lalu ia baru saja menerbangkan kaki nya ke Eropa. sebagai sejarawan wanita ia banyak melakukan perjalan diberbagai penjuru dunia sekedar untuk mengunjungi situs sejarah juga sedikit upaya melupakan masalah nya. Sebelum nya Eliana telah melakukan destinasi ke maroko.

Perjalanan dari Maroko ke Spanyol dapat ditempuh dengan menggunakan Feri berukuran besar. Menyebrangi selat Gibraltar, dan untuk pertama kalinya bagi eliana sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Terlebih Feri yang ditumpangi nya berkali-kali diterpa badai ditengah lautan. Tak terbayang bagaimana ibnu Batutah melakukan perjalanan bertahun-tahun Silam dalam situasi lautan yang tak menentu.
Perjalanan bermuara di Cordoba setelah sehari menghabiskan waktu di bandara Malaga. Dan destinasi yang pertama kali Eliana kunjungi adalan bangunan super megah yang menyita perhatian eliana untuk menikmati nuansa Arsitektur dan sejarah.

Cordoba terletak disebelah selatan Spanyol dan merupakan salah satu kota paling kaya peninggalan sejarah islam. Kota ini pernah menjadi ibukota saat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol dari tahun 711 sampai 1039 M. Mezquita cathedral atau masjid cordoba bangunan yang dialihfungsikan sebagai katedral cordoba ini awal nya merupakan gereja bernama katedral saint vincent yang dibangun tahun 600 M. Ketika Islam berhasil menaklukan Spanyol gereja tersebut diubah menjadi Masjid. Masjid Cordoba dibangun pertama oleh Abdurrahman 1 pada tahun 787 M. Kemudian diperbesar beberapa kali oleh penerusnya. Digerbang utama masjid Cordoba terdapat menara yaitu torre de alminar yang dulu tempat sebagai Adzan tapi sekarang menjadi tempat bergantung nya lonceng. Disetiap sudut dindingnya banyak lafadz Allah yang sangat indah dengan ukiran yang khas.

Eliana memotret banyak gambar disana, Tak sengaja ia melihat seorang pria dalam potretannya seperti tak asing eliana memutar otak "aku seperti pernah melihat nya? Tapi dimana?". Tanya dalam benaknya. Eliana tak sadar ia menabrak seorang pria di depan nya.
"Awhh, I'm sorry". Eliana berusaha menutupi rasa malunya, ini kali pertama Ia merasa salah tingkah.

Bersambung...

Ikhwahfillah, Jika berkenan Like dan Komen dan Share yaa, agar orang lain pun turut membaca, Jazakumullahu Khairan...

Karena Cinta Cukup dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang