Regresa a mí,
Quéreme otra vez,
Borra el dolor, Que al irte me dio
Cuando te separaste de mí.
Dime que sí, Ya no quiero llorar,
Regresa a mí.No me abandonas así,
Hablando sólo de ti.
-Yuridia-.
_________________________________---***---
"Jika saja aku tak pernah bertemu dengannya, rasa ini tidak akan ada. Rasa cinta yang tetap hadir dalam hati, walau terlihat tlah usang tertepa banyak luka."
"Tapi aku percaya Allah tiada sebab mempertemukanku dengannya yaitu untuk belajar mengikhlaskan, karna apa yang menjadi takdirku tak akan melewatkanku dan apa yang bukan menjadi takdirku tak akan menemuiku."
"Jika aku bukanlah takdirnya, aku meminta Pada-Mu tuk hapuskan segala cinta dan sesak olehnya."
"Aku wanita, aku memiliki rasa. Jangan diamkanku, bicaralah.
Kita butuh berbicara untuk mengenal"."Kau benar, Aku Tidak akan meresa kecewa jika tidak menerima kekecewaan itu. Bersikap lebih tenanglah Eliana. Ingat Allah akan menimpakan kekecewaan agar manusia tidak berharap selain pada-Nya."
"Karena Cinta Cukup Dalam Hati"
-Eliana-
---***---
Eliana memotret banyak gambar disana, Tak sengaja ia melihat seorang pria dalam potretannya seperti tak asing eliana memutar otak "aku seperti pernah melihat nya? Tapi dimana?". Tanya dalam benaknya. Eliana tak sadar ia menabrak seorang pria di depan nya.
"Awhh, I'm sorry". Eliana berusaha menutupi rasa malu, ini kali pertama Ia merasa salah tingkah.
"Yeah, no problem. Where are you from?" Tanya nya
"Indonesia"
"Oh, sedang apa kamu disini?"
"Kamu orang Indonesia juga? Saya disini sedang liburan, yah liburan".
"Oh, saya harus pergi dulu. Bye".
Belum sempat eliana menjawab, pria itu terburu-buru pergi. "Bye, aku belum pernah menemukan laki-laki sesibuk itu, sudahlah aku tak peduli. Duh, sudah hampir sore aku harus sampai ke hotel" Gumamnya.
Perjalanan menuju ke hotel dilaluinya dengan membaca buku dan sesekali melirik Smartphone membalas satu persatu pesan dari Savina. "Ahh, aku merindukan kamu Savina andai saja kamu mau saat aku ajak kesini pasti akan lebih menyenangkan".*****
"Bunda, aku ingin kembali ke tanah air. Tugasku sudah selesai izinkan aku pulang bunda" pintanya dengan takzim. Ada kerinduan yang menggebu akan sepotong hati nya yang tertinggal.
"Kamu yakin nak?, Karir mu sudah bagus disini"
"Tidak, bunda. Aku sudah mewujudkan keinginan mendiang ayah, aku ingin bertemu dengan wanitaku meminta maaf dan memperbaiki semuanya. izinkan aku pulang bunda"
"Maafkan bunda sayang, telah membawa kamu dalam masalah ini. Pulanglah ke Indonesia nak, temui dia bunda meridhoi kalian" ungkapnya dengan berkaca-kaca.
"Terimakasih bunda, lusa aku akan mengambil penerbangan pertama ke Indonesia" ujarnya dengan bahagia, akhirnya penantian untuk bertemu akan segera terwujud, memperbaiki segala kesalahan dengan wanita masa lalu. Sepotong hati yang selalu dirindukan.
Rasa rindu yang menggebu akan sosok wanita masalalu nya, 16 tahun sudah waktu yang ia kumpulkan untuk menunggu waktu yang tepat. Ia tahu sejauh apapun dua hati menjauh jika keduanya ditakdirkan untuk bersama maka akan ada saat nya untuk menyatu. Ia menunggu, menunggu dalam ketaatan, bayangan akan sosok dalam istikharah nya seakan menguatkan hati nya menyatakan untuk menyatukan. Sungguh tak mudah baginya, kedudukan dan fisiknya yang sempurna dan memikat banyak wanita, namun ia tetap istiqamah dalam kesendirian nya.
"Hummingbird, tunggu aku. Aku merinduimu, sungguh".Cinta adalah fitrah Karna Allah sendiri yang memberinya, Bukan tanpa sebab Allan mencipta kan rasa cinta jika bukan untuk menyayangi dan mengasihi dalam kehidupan. Dan cinta yang sebenarnya hanya cinta kepada Allah dan cinta karena Allah. Karna hanya rasa cinta yg selalu mengajak dalam kebenaran adalah cinta yang sesungguhnya.
Apa yang banyak dikatakan orang lain mengenai cinta kadanglah berbagai Kapilah, cukuplah untuk kita memperbanyak muhasabah agar dipersatukan dengan orang yang tepat diwaktu yang juga tepat. Kenapa harus tepat? Jika memang belum waktunya, tahanlah. Menikah bukan hanya untuk menuruti hawa nafsu namun menjaga agar hawa nafsu itu tersalur dengan harakat nya .
*****
"Kapan kau kembali ke Indonesia, nak? Ayah ingin berbicara serius denganmu".
"In syaa Allah lusa Eliana pulang, sebenarnya ada apa ayah, Ayah sedang sakit?" Benak eliana terbang mengingat apa yang sebenarnya nya sudah terjadi. "Ada apa ini? Savinaa, yah savinaa mungkin dia tau" tanya nya dalam hati.
"Ayah baik-baik saja, ayah tunggu kepulangan mu nak, Assalamualaikum".
"Iya ayah, waalaikumussalam" Eliana menutup telpon nya dan menghubungi savinaa. "Semoga dia tau" eliana menekan digit nomor dan berdering.
"Assalamualaikum, Savinaa"
"Waalaikumussalam iya Eliana, bagaimana kabarmu?"
"Kabarku baik, sebenernya ada yang ingin saya tanyakan pada mu savinaa"
"Apa itu? Ouh-pasti tentang yang dikabarkan ayahmu kan?" Tepat sekali, benar hanya savinaa lah sahabat yang benar-benar perhatian akan segala masalah Eliana.
"Sudahlah Eliana, cepat pulang ada yang menunggu mu disini" ditambah nada tertawa savinaa.
"Ah kau ini, siapa itu?" Eliana sangat tak mengerti apa yang terjadi di Indonesia. Dan sebelum memutuskan jadwal kepulangan ia akan berkunjung ke situs sejarah di Venesia, Italia.Sejatinya penantian itu tak memiliki akhir, karna yang terbaik tak akan meminta untuk dinanti, dia akan datang bersama dengan Ridha-Nya. Cukuplah tautkan hatimu untuk sang pemilik hati, Illahi Rabbi.
Bersambung....
Assalamu'alaikum,
Halloo Readersku Tercintah,
Bagaimana kabarnya?
Hehe, Jangan lupa Share, komen dan Vote yaa Ikhwahfillah...
Krisan nya juga boleh, silahkan hehe..Salam Manis darikuu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta Cukup dalam Hati
FanfictionKepada hati yang berharap kepada selain Allah, sungguh begitu rugi. Sebab, mengharapkan sesuatu yang tak bisa berbuat apapun terhadap mu. Kekecewaan datang karena pengharapan yang begitu tinggi, maka jadikanlah Allah sebagai tempat tuk bergantung. ...