Part 3 -Ada Allah, Allah yang menguatkan

85 7 2
                                    

Kembalilah kepadaku,
Cintai aku lagi,
Hapus rasa sakit,
Saat kamu meninggalkanku.
Ketika kamu berpisah dariku.

Katakan Ya!
Aku tidak ingin menangis,
Kembalilah padaku.

Jangan tinggalkan aku seperti ini,
Aku ingin bicara Denganmu.
Datang dan pergi pada Akhirnya, Senyuman yang hilang.
{Regrésa a mí -Yuridia}

___________________________

---***---
"Jika sang Maha Cinta telah mempertemukan keduanya. Sejauh apapun hatinya, Akan Allah dekatkan. Sebagaimana hati telah condong terhadap apa yang ada di dalamnya."

"Jangan salahkan takdir, Allah yang memberikan rasa. Dan cinta yang kan dapat membawa lebih dekat kepada Sang Illahirabb."

"Cinta itu menjauhi tapi mendekatkan,
Menjauhi agar tidak menjadi kemaksiatan,  dan
Mendekatkan kepada Sang Illahirabb agar disatukan."

"Karena Allah menciptakan segala hal dengan berpasang-pasangan. Matahari dan bulan, bumi dan langit, masalah dengan solusi, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan, juga 'Aku Dan Kamu'.
Pantaslah untuk tetap selalu Khusnudzon kepada Allah, Memasrahkan Kepada-Nya atas segala apa yang kita rasakan."

"Maka persiapkanlah yang terbaik. Bukan untuk dia, Tapi Untuk-Nya.
Entah jodoh atau kematian yang melamar terlebih dahulu, keduanya sama-sama perlu dipersiapkan."

-Teuku Zain Attamar-
---***---



Waktu menujukan pukul 8 pagi waktu setempat, Eliana telah bersiap dengan memakai setelan Gamis yang dibalut Cardigan berwarna Marun senada dengan khimar nya.
Eliana akan dipandu oleh Tour guide perempuan dari Indonesia yang sudah lama tinggal di Venesia.
Namun sayang nya Tour guide tersebut mendadak membatalkan karena sakit. Beruntungnya, Eliana mendapatkan tour guide baru berkat Savina, pikirnya setidaknya ada yang mengarahkan. Kaizy Al-Shiraz, teman Savina saat menempuh pendidikan di Al-Azhar Kairo, Mesir. Kaizy memutuskan kembali ke Italia untuk menemani Ibu nya setelah menamatkan S1 dan memilih menjadi tour guide. Karena Bahasa Indonesia termasuk Bahasa yang mudah dipelajari Ia sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia walau belum fasih dan berkat Savina lah Ia dapat berbahasa Indonesia.

Sesuai kesepakatan, keduanya bertemu di depan Hotel Granada Sweet  Suites. Ya,  hotel dimana Eliana menginap.

Netra nya mencari sosok tour guide itu, ia tau seperti yang dikatatan Savina, Kaizy orang yang disiplin waktu. Eliana melirik arlojinya, sudah lewat delapan menit.
"Hallo" suara barinton nya mengagetkan Eliana. "Astagfirullah, Assalamualaikum" ucap Eliana.
"Waalaikumussalam, Anda Eliana kah teman Savina? Saya Kaizy Al-Shiraz. Maaf Saya telat"
"Iya, saya Eliana. Bisakah kita mulai perjalanan nya sekarang." pinta Eliana. Ia menunduk tak ingin terlalu terbuka, sadar mereka bukan Mahram. "Sungguh jika saja aku sudah tau letak tempat-tempat itu rasanya aku gak butuh tour guide ini" batin Eliana.

"Tentu, mari ikut saya" ucap Kaizy. Eliana mengekor dibelakangnya, sekaligus menjaga jarak. "Aku harus tetap menjaga batas, Allahu permudahlah perjalananku" batin Eliana.

-Bukan dua orang yang tak di Ridhoi, namun dua hati yang tlah tertaut sulit untuk membuka hatinya tuk orang lain, begitulah cinta dengan apa adanya suatu kenyataan-

Perjalanan selanjutnya akan mengunjungi Marks Square Venice Italia yaitu alun-alun pusat kota venesia, selanjutnya ke Doge's Palace bangunan Megah bertingkat tiga yg meniru Gaya masjid Ibnu Tulun di Kairo yang akan menjadi titik Tujuan Eliana, Kemudian akan dilanjut ke Rialto Bridge yaitu jembatan yang paling terkenal di Venesia. Dan terakhir ia akan menaiki Gondola, gondola dan venesia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak lengkap rasanya jika ke Venesia tak mencoba untuk menaiki Gondola.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karena Cinta Cukup dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang