-chap 8-

43 6 2
                                    

~biar gue aja yang jelek dipandangan orang lain, biar gue aja yang dianggap munafik, biar gue aja. Lu jangan, jangan sampai orang lain tau kalo lu lebih buruk dari gue~

-Leara nauran radhistara

Votementnyaaa

----------.

Leara POV

Pagi ini gue ngerasa badan gue lemes banget dan muka gue keliatan pucet.

Semalem gue mimisan, dan buat pertama kalinya gue mimisan sebanyak itu, dulu waktu gue kelas 9 pernah bahkan sering cuma ga sebanyak semalem.

Gue berjalan kekamar mandi dan mulai membersihkan diri. Setelah selesai gue mamakai seragam dan memakai sedikit bedak dan liptint agar tidak terlihat pucet.

Gue turun menuju dapur dan duduk di kursi meja makan tanpa berbicara banyak seperti kemarin kemarin

"Kamu kenapa?" Tanya papa gue

"Gapapa kok pa" jawab gue tersenyum

"Tumben ga bawel?" Tanya mama gue sambil menghampiri gue dan mengecek suhu badan gue, "gak panas, tapi kok pucet?" Tanya mama gue

"Gapapa, kecapean aja ini mah" balas gue tetap tersenyum

"Istirahat aja dulu" ujar papa gue

"Gak perlu pa, ini gapapa kok" jawab gue setelah menegak habis susu full cream kesukaan gue

"Ara berangkat dulu pa, titip salam buat bang leo yang belom bangun hehe, assalamualaikum" pamit gue lalu menyalimi papa-mama dan berlalu menuju mobil.

30 menit gue diperjalanan, pagi ini bener bener macet. Beruntun gue berangkat lumayan pagi, jadi gue ga telat.

Sebelum gue keluar dari mobil, gue membersihkan darah yang keluar dari hidung gue. Lagi dan lagi darah itu tidak bisa berhenti menetes. Gue berusaha memberhentikannya dengan menyumpal hidung gue dengan tisu.

Huftt

Gue keluar dari mobil saat darah dari hidung gue berhenti menetes.

Okey okey im fine
Keep calm ara, Ujar gue didalam hati

Gue berjalan menyusuri koridor. Gue membalas sapaan adek kelas maupun kakak kelas. Hingga suara cowo yang sangat gue ingat memanggil nama gue

"Araa" panggil gavriel, gue menoleh dan menatap malas gavriel

"Lu lupa? Gue bilang jangan muncul di hadapan gue!, gue benci sama lu" tukas gue kesal lalu beranjak meninggalkan gavriel

"Ra, aku minta maaf" ucap gavriel menahan tangan gue, "tolong raa, kemarin aku emosi" ucapnya lagi

Ck!

Emosi? Emosinya ga wajar, dan gue benci itu

"Ga peduli" balas gue lalu menarik paksa tangan gue yang di cekal gavriel

Gue berjalan menuju kelas dan tanpa berbasa basi yang sangat basi gue langsung duduk di bangku belakang fiona dan menenggelamkan kepala di antara tangan gue.

"Dih lu ngapa?" Tanya fiona sambil menyenggol tangan gue

"Gapapa sanstuy" jawab gue tanpa menatap fiona

"Tumben ga bawel" ujar dhira, kok sama kaya mama gue?¿

"Gapapa elah" jawab gue

"Sumpah gu--" omongan fiona terhenti saat bu tuty memasuki kelas.

"Aelah"gumam fiona pelan

"Susun bangku kalian kebalakang 5 bangku dan ke samping 6 bangku" ujar bu tuty

Karna Si-Badboy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang