-chap 15-

20 7 0
                                    

~biarkan arus ini mengalir dengan seharusnya tanpa ada yang harus melawan arus~

-Alfano Gavriel Farheen

Vote+comment+fllow
IG: @nailaal._
--------.

Gavriel menarik kursi kayu milik warung mahmud dengan kasar

Fyi, warung mahmud adalah singkatan dari warung mamah muda, sekaligus markas kedua setelah gedung tua didekat rumah gavriel.  pemilik nya masih muda euyy montok lagi, sebut aja neng juwi. Ryan dan verrel sering kali menggoda dan menggombal untuk neng juwi

"Adinda juwi, kau begitu indah, maukah kau menikah dengan kakanda ryan?"

"Ohh neng juwi, verrel begitu mencintaimu, bisakah kau menggeratiskan makanan yang verrel makan ini?"

Dan masih banyak lagi

"Bro, gue ga nyangka lu bakal berantem sama ryan" ujar kelvan yang duduk di sebelah gavriel

"Akankah persahabatan ini hancur?!" Bentak gibran lalu menjatuhkan diri di lantai warung mahmud, "aku gak kuat priel aku gak kuat!!" Lanjut gibran sambil memukul dadanya dramatis

"BANYAK DRAMA LAH KAU INI" Sahut verrel

"DIEM WOI DIEM" teriak kelvan, "prustasi loh gue" lanjut kelvan

"Dia ngapa?" Tanya vernon, salah satu anak allegros

"Galau, salah pilih jalan, biasa, kasian kan lu liatnya? Gue juga, mau gue guyur aja, tapi gue takut guenya babak belur" celetuk verrel

"Lu ngapain tiduran disitu nyet?" Tanya maxell, salah satu anak allegros menatap gibran heran

"Tadinya mau duduk di kursi, cuma mager bangun dan gue udah PEWE, you paham?" jawab gibran sambil tidur tengkurep di lantai

"Serah lu dah" balas maxell

"DIEM" bentak gavriel, sontak seluruh anak allegros terdiam, berbeda dengan satu ini...

Bruk

"ANJIR, BENER BENER LU YE" teriak gibran kepada tali sepatunya karna telah berhasil membuat lelaki itu jatoh tersungkur ke depan

Seluruh anak allegros tertawa melihat KEBODOHAN gibran

"Bisa diem ga? Pala gue puyeng" ujar gavriel dingin.

"Eh iya maap maap" balas gibran

Gavriel menjatuhkan kepalanya dilipatan tangannya

Kelvan menepuk nepuk bahu "gue yakin ryan ga bakal kaya gitu, gue rasa lu ngambil jalan yang salah"

Gavriel menghembuskan nafasnya kasar "gue ga salah, dia yang salah" jawab gavriel emosi

Drrtt drrrtt

Getar hp gavriel mengalihkan perhatian gavriel

Nadhira lah yang menelfon gavriel

"Paan?" Ketus gavriel

"Jemput aku dong, aku masih didepan sekolah, sopirku ga bisa jemput" jawab nadhira

"Bentar" balas gavriel lalu mematikan sambungan telefonnya

Gavriel berjalan menuju motornya dan menghiraukan ke3 sahabatnya

"Lah anjrit" heran verrel

"Kita di" lanjut gibran

"Tinggal" sambung kelvan

Gavriel memberhentikan motornya didepan nadhira

Nadhira tersenyum manis "kerumah sakit dulu ya, aku mau beli obat buat mama, mama demam" ujar nadhira

Gavriel mengernyit bingung "kan ada apotik" balas gavriel

"Mama nyuruhnya di rumah sakit riel" jawab nadhira lalu duduk di jok belakang milik gavriel, "udah ayo" ajak nadhira

Gavriel merasa ada yang janggal saat menatap pagar sekolah

HAP!

"lu bolos?" Tanya gavriel

"Iya" jawab nadhira

"Gimana caranya? Lu nyogok satpam?" Tanya gavriel bingung

"Yaa gitu" jawab nadhira

Gavriel menganggukan kepalanya dan mulai menjalankan motornya

Maaf ra, gue rasa gue mulai menyukai cowo didepan gue ini, batin nadhira menundukan kepalanya

Dilain tempat..

"Argghh gimana bisa gavriel malah nembak nadhira" kesal perempuan itu

"Gue berhenti dari rencana bejat lu" ujar seorang cowo

"GAK" teriak perempuan itu frustasi

"Gimanapun itu, gue berhenti" bantah cowo itu lalu meninggal perempuan yang dilanda emosi

"Gue bakal bikin lu menderita leara nauran radhistara" gumam perempuan itu pelan lalu tertawa kencang

~~~~~~~~
Bisida hadi dam dam
Eaaaaaaa

Gmn gmn? Pendek? Maap bu
Hehew










Karna Si-Badboy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang