Kembali

2.9K 188 12
                                    

Sorry,lagi males
😶😶😶😶😶😶

Sudah dua hari hinata menghilang dan selama itu pula sasuke terus mencari Hinata tanpa henti.Berbagai macam cara Sasuke lakukan untuk menemukan Hinata tapi tidak membuahkan hasil.
Sasuke pun terus menerka nerka siapa yang telah menculik Hinata.

"Apa motif dari penculikan ini."
"Jika karna uang,ini sudah dua hari berlalu namu tidak ada tanda-tanda penculik meminta tebusan."
"Jika persaingan bisnis,pun tidak ada perusahaan yang mencoba menjatuhkan Hyuga."
"Mungkinkah dendam?"
"Tapi sia.... SAKURA." desis Sasuke

Tanpa membuang buang waktu Sasuke segera menghubungi Naruto untuk menanyakan keberadaan Sakura.

Tut tut tut tutt....
"Halo Teme,ada apa?"
"Dimana Sakura?"
"Ada apa,kau merindukannya?"
"Jaga ucapanmu Dobe."
"Yang seharusnya kesal itu aku bukan kau,kau yang meninggalkan Sakura begitu saja dengan tangan penuh darah dan membuatku kerepotan.Setelah itu pun kau tidak ada kabar sama sekali.Dan kau juga telah berhenti bekerja.Lalu sekarang mengapa kau tiba-tiba menanyakan Sakura?"
"Jangan banyak bicara Dobe,katakan di mana Sakura?"
"Sebaiknya kau jangan menemuinya.Setelah kejadian itu aku segera membawa Sakura ke rumah sakit.Setelah dokter melakukan pertolongan pertama padanya,aku menceritakan semua pada dokter yang menangani Sakura.Dan dokter mendiagnoksa Sakura mengidap obsessive compulsive disorder.
Lebih baik kau tidak usah menemuinya lagi.Akan sangat merepotkan jika Sakura bertemu dengan mu.Aku telah menghubungi orang tua Sakura.Mungkin sekarang Sakura sudah tidak ada di Jepang."
"Mungkin?" tanya Sasuke sedikit bingung
"Hahaha ... Aku lupa tidak memberi tahu mu.Aku sedang tidak berada di tokyo.Aku sedang berlibur di pulau Hateruma,Taketomi Kepulauan Yaeyama.Kau harus berlibur ke sini bersama istrimu.Aku yakin kalian akan menyukai tempat ini.
Tempat ini sungguh menakjubkan."
"Akan ku usahakan Dobe,nikmati liburanmu." Kata Sasuke sebelum menutup telfonnya.

"Jika bukan Sakura lalu siapa?" monolok Sasuke

Tak berapa lama tiba-tiba telefon Sasuke berbunyi.Di sana tertera nama Hiasi Hyuga.

"Ya Ayah"
"....."
"Dimana Hinata sekarang?"
"Bisahkah aku ikut menjemputnya?"
"......."
"Baik Ayah"
Dan akhirnya sambungan pun terputus.

Ada rasa lega dan kecewa yang menyelimuti diri Sasuke.
Lega karena istrinya telah di temukan ,kecewa karena tidak dapat ikut menjemput istrinya.

Sudah dua hari dari kabar Hinata telah di temukan,namun Hinata belum juga kembali.Ayah Hinata pun tidak dapat di hubungi,ini membuat Sasuke dan kedua orang tuanya merasa sangat cemas.Tidak ada yang tau kemana Hiasi pergi menjemput Hinata.

Hari sudah sangat larut,namun Sasuke belum bisa memejamkan matanya.Besok pagi adalah hari ketiga ayah Hiasi pergi menjemput Hinata.

"Sebenarnya di mana kau berada saat ini?"

"Aku di sini Suamiku"

Betapa terkejutnya Sasuke saat mendengar suara Hinata.Ketika ia menolehkan kepalanya,di sana ia melihat Hinata berdiri tersenyum padanya dan merentangkan tangannya.
Betapa membuncah kebahagian Sasuke ketika melihat Hinatanya kembali.Ia segera berlari dan memeluk Hinata.Mendekapnya dengan sangat erat dan tak lupa bersyukur kepada kami-sama yang telah memulangkan istrinya.

"Sasuke kun sesak" kata Hinata tapi tidak di dengarkan oleh Sasuke karna ia begitu bahagia.
Dan ketika Hinata menyubitnya dengan sangat keras barulah Sasuke melepaskan pelukannya.

"Aaaa,apa yang kau lakukan Sayang?"
"Hanya menyubitmu agar kau sadar pelukanmu bisa membunuh ku."sembur Hinata kesal.
" Maaf"
"Hm"

"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Bisahkah kita membahas ini besok?
aku sangat lelah."
"Baiklah" jawab Sasuke mengalah.

Karna hari hampir menjelang pagi,merekapun segera memutuskan untuk segera tidur menjelajahi alam mimpi.

Tak terasa matahari telah meninggi,Hinata bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan segala kebutuhan Sasuke.
Tak berapa lama Sasuke pun bangun dan mencari Hinata.Ia takut jika semalam hanya halusinasinya saja.
Tapi ketika melihat Hinata di dapur ia merasa sangat lega.

"Apa yang kau masak?"
"Hanya omlet,aku tidak menemukan apa pun selain tepung dan telur."
"Maaf,aku sangat kalut saat kau tiba-tiba menghilang.Apa yang sebenarnya terjadi?"

Akhirnya setelah mereka menyelesaikan sarapan Hinata menceritakan segalanya kepada Sasuke,apa yang terjadi di lestoran saat ia pergi ke toilet,saat ia tersadar dari pingsannya,kedatangan ayahnya hingga mengapa ia baru pulang setelah dua hari ayahnya menjemputnya.

Walaupun Sasuke sudah mendengarkan seluruh cerita Hinata,tapi ia belum bisa manemukan siapa dan apa motif penculikan Hinata.

Tidak ingin terlalu pusing dan membuang waktu akhirnya Aasuke mengajak Hinata untuk segera menemui orang tuanya karena mereka begitu mencemaskan Hinata,terutama ibunya.
Selepas membersihkan diri keduanya pun segera bergegas menuju kediaman Uchiha.

Setibanya mereka di kediaman Uchiha,Hinata disambut dengan tangisan bahagia Mikoto.
Mikoto tak henti-hentinya menangis dan terus memeluk Hinata.
Dan para pria Uchiha hanya dapat menggelengkan kepala mereka.
Fugaku merasa kasihan terhadap Hinata.Itachi memandang bosan tingkah ibunya dan Sasuke tak henti-hentinya tersenyum.

Tidak ada pembahasan penting yang mereka lakukan,sebelum pergi Sasuke menghubungi ayah dan ibunya.Ia meminta untuk tidak membahas tentang penculikan Hinata.
Saat Hinata bercerita tentang penculukannya,ia beberapa kali meneteskan air mata.Itu membuat Sasuke tidak tega jika Hinata diminta untuk menceritakan kembali penculikannya.Walau bagaimana pun Hinata tetaplah gadis berusia 16,yang tak pernah hidup sendiri,dan selalu di manjakan walaupun memiliki ayah sekeras Hiasi Hyuga.Itulah pemikiran Sasuke.

Tak terasa hari telah menjadi gelap.Sasuke dan Hinata pun telah kembali ke apartement mereka.
Entah mengapa tiba-tiba Sasuke mengingat perkataan Naruto tentang mengajak Hinata berlibur.

Sepertinya memang tidak buruk untuk pergi berlibur.Setelah menikah pun mereka memang belum pergi berlibur.

"Bagaimana jika kita berlibur?" kata Sasuke tiba-tiba
"Berlibur?"
"Mendadak sekali?"
"Ya,bukankah kita memang belum pernah berlibur setelah menikah?"
"Maksudmu berbulan madu?"
"Astaga tuan Uchiha,berapa kali ku katakan usia ku masih 16 tahun.Masih terlalu muda untuk melakukan itu." Kata Hinata agak kesal
"Astaga nyonya Uchiha,kau berpikir terlalu jauh.Aku hanya ingin mengajak mu berlibur bukan membuat anak.Aku tau usia mu masih 16 tahun.Dan rasanya bukan masalah bagi gadis berusia 16 tahun pergi berlibur.Apa lagi berlibur dengan suaminya.Jelas Sasuke dengan sedikit menggoda Hinata

Mendengar penjelasan Sasuke seketika wajah Hinata berubah menjadi merah.Karna tidak dapat menahan malu,Hinata bergegas pergi meninggalkan Sasuke.
Sementara Sasuke hanya tersenyum melihat tingkah Hinata.

"Dasar Hinata no baka,apa yang kau pikirkan.Bisa-bisanya berkata seperti tadi."

AAAAAAAAAAAAA

"Aku sungguh malu."Kata Hinata sambil menarik selimut guna menutup seluruh tubuh hingga kepala.

perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang