My Harem - Yoo Kihyun (Monsta X) All x Kihyun

Kiss (Chap 5)

.
.
Vote dulu dong sayaaang..,
.
.
.
-Kihyun POV-
.
Sudah genap seminggu ini aku tak bertemu Min Yoongi. Saat aku mencari dikelasnya, mereka bilang Yoongi sedang sakit. Ponselnya juga tidak aktif. Apa aku pergi menjenguknya saja. Tapi, bagaimana kalau nanti Park Jimin marah. Jimin kan tidak suka padaku. Huh, sudahlah. Aku cari Minhyuk saja, aku rindu.

Drrrr...
Ponselku bergetar
"Iya Hyungi..." Sapaku setelah menerima panggilan masuk.
"......"
"Ah, sekarang hyung?" Jawabku.
"....."
"Bisa.. bisa, aku bisa hyung. Tunggu aku segera ke sana." Aku berlari setelah menutup panggilan.
.

Aku langsung masuk dan duduk begitu menemukan mobil Minhyuk yg terpakir di komplek sebelah asrama.
"Maaf hyung. Tadi aku berganti pakaian. Apa hyungi menunggu lama?" Tanyaku.
"Tak apa manis, selama apapun aku akan tetap menunggu." Dia tersenyum tampan.
"Oh ya, aku tak percaya." Cemberut ku.
"....." Minhyuk hanya tersenyum.
"Hyungi..," Manjaku memanggilnya.
"Ne sweety..." Jawabnya lembut.
"Pakaikan sabuk pengamanku." Aku merengek.
"Baik tuan putri." Jarak wajah Minhyuk hanya 5cm saat ini.
Aku tidak sebodoh itu untuk menyia nyiakan kesempatan ini.

Greeb...
Kupeluk leher Minhyuk dengan kedua lenganku, dia tampak terkejut.
Tanpa kata aku mulai mendekatkan bibir kami. Pertama hanya menempel, karena aku belum pernah berciuman, kecuali dengan Suga. Tapi kemudian, Minhyuk mulai melumat bibirku lembut. Kenyal , basah dan hangat itulah yg ku rasakan. Cukup lama kami berciuman, hingga aku merasa bibir ku agak tebal dan panas.
"Oh, maaf sweety. Bibirmu bengkak." Minhyuk mengusap halus salifa yg menempel di bibirku.
"....." Aku hanya diam sambil menunduk.
"Kihyini.., kau marah?" Tanya Minhyuk kaku.
"Ti..tidak. Ayo jalan hyung. Nanti keburu malam." Ajak ku.
.
.
.
.
.
-Normal POV-
Sore menjelang, Minhyuk menurunkan Kihyun sedikit jauh dari asrama setelah mereka selesai dari taman hiburan.

Greeb..,
"Argh... Lepas! Apa apaan ini!" Kihyun mencoba lepas dari beberapa orang yg mencekal dilengan kiri dan kananya.
"Sttt diam! Jangan berisik!." Suara itu, Park Chanyeol.
"Hahahahaha." Tiga orang lainya tertawa dibelakangnya.
"Sehun seret dia." Perintah Chanyeol pada orang yg mencekal lengan kiri Kihyun.

Sampailah mereka disebuah gudang kosong.
"Hyung, apa ini kesempatan kita untuk mencicipinya?" Kai nampak bahagia.
"Ayo aku sudah tidak sabar." Chen menuntut.
"Sehun cepat buka jaket nya." Lay sudah mengendorkan ikat pinggang.
"Kai bantu aku."Sehun kesulitan melepas atasan Kihyun karena Chanyeol sudah melumat bibir bocah manis itu dengan serakah.
"Euuuemmh.... Euuunggh..." Kihyun mencoba berontak.

Srraak...
"Yak! Mengapa merobeknya." Protes Lay yg kaget saat Kai dan Sehun merobek kaos Kihyun.
"Lihat sendiri mereka menyusahkan kami." Tunjuk sehun pada Chanyeol yg berebut bibir kihyun dengan Chen.

"Hei! Astaga, apa yg sedang kalian lakukan. Shiit!" Umpat Suho dan D.O memasuki gudang.
Kegiatan mereka berhenti sejenak. Namun itu hanya sejenak karena mereka melanjutkanya lagi, memonopoli tuhuh lemah Kihyun.
"Hei hei berheti..." Suho berkata.
"Hei... Aiiish. Kyungsoo tolong hentikan mereka." Suho memasang wajah frustasi.
"Kenapa ? Biarkan saja mereka menikmati pestanya. Bukankah setelah itu kita bisa bergabung." Jawab D.O datar.
"Ayolah, ada yg lebih penting dari ini. Kau sedah lupa untuk apa kita kemari?!" Geram Suho.

Memejam mata sejenak, D.O menarik nafas.
"YAK ! KALIAN PARA MANIAK! HENTIKAN!" Sentak D.O lantang menghentikan aktifitas mereka.
"Wae.. wae.. wae!" Teriak Sehun.
"Aiish ayolah Kyung, kami bahkan belum melepas celananya." Sesal Lay.
"Hentikan atau ku lempar pizza pizza ini ke muka kalian." Ancam D.O sambil menimang beberapa kardus pizza di tangan kiri dan kananya.
"Haiiish" Mereka mendesah meninggalkan tubuh lemah Kihyun yg masih terisak.
"Serahkan dia pada ku." D.O menatap Suho serius.
"Pastikan dia tak menceritakan apapun. Termasuk pertemuan kita." Pesan Suho pada D.O.
"Bawa ini." D.O melempar pizza pada Chen dan Sehun.
.