Kelas IX ips 2 itu sudah dinobatkan oleh semua siswa-siswi sebagai kelas terberisik, tergila, teraneh, dan ter ter lainnya.
Kenapa? Ya lu semua udah bisa nebak lah, karena semua penghuninya benar-benar jauhhhh dari kata waras. Meskipun ada jeno, tapi dia juga mulai teracuni gilanya haechan dan jaemin. So, dia juga gak bisa diharapkan.
Banyak tipe-tipe murid di kelas ini. Yaitu, ada yang hobi ngejulit yang sudah pasti itu Daehwi. Ada yang jahil banget yaitu Haechan. Ada yang gila gombalin cewe mulu, yaitu si Jaemin. Ada yang tomboy, cerewet, ganteng, famous, ada juga yang gila, sedikit gila, dan ada yang overdosis.
Pokoknya semua ada di kelas XI ips 2.
Kayak pagi ini, si bendahara kelas yang cerewetnya minta ampun yaitu Kim Chaewon, lagi nagihin kas ke anak-anak yang ngakunya miskin tapi jajan di kantin paling banyak.
Siap-siap aja dah lu kalo gak bayar di gaplok sama kotak pensilnya Chaewon. Memang cuma kotak pensil, tapi tuh kotak pensil udah kayak di isi batu sama tuh anak. Sakit kalo dipukul pake itu mah. Makanya anak-anak pada was-was semua.
"LEE HAECHAN!!" Teriak chaewon sambil berjalan mendekati meja Haechan.
"Wahh mampus gue," gumam haechan gelisah.
"Uang kas," tagih chaewon. Haechan cuma cengengesan doang.
"Oh gitu. Oke,"
Plak
"Sakit asu!" Ringis haechan yang baru saja menjadi korban gaplokan kotak pensilnya chaewon.
"Untung hari ini gue lagi baek cuma gaplok elo doang. Ok next, target berikutnya."
Chaewon kembali lagi menjelajah menagih uang kas kepada anak-anak yang ditanyain kapan bayar punya 1000 alasan yang gak logis. Masih mending bisa dicerna otak, lah ini?? Masa mereka bilang gini,,
"Duh chae, uang gue dimakanin rayap sangkin banyaknya."
"Kas mulu yang lu tagihin, cinta gue enggak nih??" Najis engkau Na Jaemin!
"Atm gue kelelep di pulau seribu kemaren."
"Duit gue dicuri tuyul njir!!"
Emang gak ngotak mereka mah. Kembali lagi ke chaewon dan uang kas. Dia berjalan menuju meja jeno sambil senyum-senyum genit.
"Jenooo," panggilnya udah kayak cabe-cabean gitu.
"Uang kas lo jen," tagihnya masih sambil tersenyum.
"Duh maaf nih won, gue gaada uang pecah nih," ujar jeno jujur. Chaewon hanya menganggukkan kepalanya. "Iya gapapa kok,"
Melihat adanya perbedaan cara penagihan seperti ini membuat jaemin tidak terima.
"Wahh gak bisa gitu dong chae! Masa cuma jeno yang nggak lu hajar sih?" Ujarnya gak terima.
Chaewon menatap jaemin sinis, "Emang lu siapa?" Ucapnya acuh. Lalu meninggalkan jaemin begitu saja.
"Eh maung! Lu ga usah caper ya sama si jeno. Dia udah sold out kaleee," ujar jaemin sengaja, biar si chaewon panasss. Daehwi menambahi, "Yoksi, satu pangeran kita udah punya gandengan dong, hahaha" mereka kompak menertawakan chaewon.
Yahh chaewon kecewa lur.
Tuh anak ngambek, gak niat lagi nagihin uang kas dan memilih cabut dari kelas gegara omongan duo cecunguk itu.
Ryujin yang cuma jadi penonton daritadi langsung menoyor kepala kedua orang gila itu.
"Mampus, tuh maung ngambek! Mati lu berdua," ujar ryujin menakut-nakuti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Young | Millenials
Ficção Adolescente"Masih muda itu ya dibawa santuy ajalah lur," - pelajar millenial 2k20. [ OO-O1 line ] ⚠️Harsh word! ©Inhyora,2020