bertemu

41 13 1
                                    

"pagi yah"

"wah putri ayah udah rapih aja, baru juga jam 6 pagi"

"iya yah kan sekarang hari senin, ada upacara"

"yaudah sini sarapan dulu"

Aku lalu menghampiri ayah ke meja makan, mengambil roti lalu mengoleskannya dengan cream kacang kesukaanku.

"ayah ada urusan di semarang, mungkin lusa ayah baru bisa pulang. Kamu gapapa sendiri dirumah?" tanya ayah pada ku

"gapapa yah udah biasa ko, lagian ada bi sumi sama pengawal ayah yang selalu jagain aku" ucap ku memaksakan untuk tersenyum

"nanti ayah akan bawakan oleh oleh untuk mu. Kamu mau apa?"

"aku hanya mau ayah pulang dengan selamat dan tidak lecet sedikit pun" ucapku sambil tersenyum dan menujukan deretan gigi putih ku

"itu pasti princess"

"aku pamit ya yah, assalamualaikum" ucap ku bangkit dari meja makan lalu mencium pipi ayah ku

Aku menghampiri pak Bima yang sudag menunggu dihalaman rumah ku. Lalu setelah salah satu pengawal ayah mebukakan pintu untukku, pak Bima langsung melajukan mobil nya menuju sekolah ku.

Tak sampai 20 menit mobil ku sudah memasuki tempat parkir SMA Pelita Harapan.

"bapak nanti gausah jemput ya, saya ada urusan sama teman, setelah urusannya selesai nanti saya kabari bapak untuk menjemput"

"baik nona muda, saya permisi"

Setelah pak bima melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah ku, aku langsung melangkah kan kaki ku menuju koridor kelas XI. Setelah sampai didepan pintu aku mendapat sambutan yang begitu luar biasa dari sahabat terbaik ku.

"Selamaaatttt pagiiii adella putrii wijayaaaa" ucap billa sambil berteriak, seketika semua yg ada di dalam kelas langsung menatap ku dan menatap billa bergantian. Aku langsung membekap mulut billa

"kamu jangan sebut nama panjang ku, kalo yg lain tau gimana?" ucapku sewot

"iya maaf del, abis gue seneng banget lo udah masuk sekolah hehe" jawab billa sambil menunjukan deretan gigi putih nya

"tau tu sampe pengeng kuping gue" ucap clarisa menambahi

"apansi lo ikut ikut aja" sewot billa

"udah udah pagi pagi jangan ribut ayo duduk" ucapku melerai adu mulut billa dan clarisa

"yah klo lo udah masuk gue duduk sama siapa dong?" ucap clarisa bingung

"hahaha rasain lo ris gada tempat duduk" ucap billa sambil menjulurkan lidah nya

"ish rese lo, sini gue jambak rambut lo ya!" ucap clarisa sewot

"udah jangan berantem terus, kamu duduk sama bulan aja"

"ih ogah ah, serem" ucap clarisa bergidik ngeri. Aku dan billa pun langsung mengerut kan dahi tanda tak mengerti

"dia tuh pendiem banget, jarang ngomong. Pokoknya lebih lebih dari lo deh del. Kenapa si manusia di kelas ini aneh aneh" ucap clarisa mendramatis

"heh aneh aneh juga mau lo temenan sama gue" ucap billa sewot

"gue juga gatau kenapa ya mau temenan sama orang kayak lo" ucap clarisa sambil mengedikan bahunya

"heh kurang aj--"

"udah udah, kalo kamu gamau biar aku aja yg duduk sama bulan" ucapku langsung mengahmpiri tempat duduk bulan yang berada di paling belakang dekat jendela.

"bulan aku boleh duduk disini?" tanya ku berusaha sesopan mungkin

"gatakut?" tanya bulan

"maksudnya?" tanya ku bingung

"lo gatakut sama gue?"

"oh, nggak ko ngapain takut kita kan sama sama makan nasi, lagi pula kan kamu teman sekelas ku" ucapku sambil tersenyum

"duduk"

"makasih"

Setelah itu bu dewi memasuki kelas, dia mulai menerangkan materi tentah sejarah indonesia. Tak lama bel istirahat oun berbunyi akhirnya pelajaran pertama selesai. Billa dan clarisa langsung menghampiri tempat duduk ku.

"kantin yu del" ajak clarisa

"duluan aja aku mau ke perpus"

"oke, nanti nyusul ya" ucap billa

Aku hanya menganggukan kepala ku, lalu berdiri dari tempat duduk.

"aku duluan ya lan"

"hm" hanya deheman yg bulan berikan kepadaku sebagai tanda jawaban lalu aku melangkah kan kaki ku keluar kelas menuju perpustakan. Namun, ketika hampir sampai di perpustakaan kaki ternsandung oleh tali sepatu ku. Aku sudah mebayangkan bahwa aku akan jatuh sambil mencium tanah dan pasti itu sangat memalukan. Tapi tunggu? Aku merasa badan ku mengambang, ku beranikan membuka mataku. Ternyata ada seseorang yang memegangi tubuhku. Seketika aku langsung bangun dan berdiri seperti semula

"ceroboh" ucapnya

"maaf" jawabku sambil menunduk karna tak berani menatap mata nya yang begitu tajam

"tali sepatu"

"hah?" tanya ku bingung sambil mengerutkan dahi

"liat bawah" ucapnya lalu pergi meninggalkan ku yang tebengong atas ucapannya yg tidak aku mngerti. Setelah melihag kebawah aku mengerti apa yg cowok tadi maksud, aku lupa bahwa tadi tali sepatu ku lepas, aku langsung buru buru mengikat tali sepatu ku dan mengurungkan niat ku yang ingin ke perpustakan lagu berjalan ke arah kantin.

"mana bukunya?" tanya billa

"buku?"

"ck, iya buku. Kan katanya mau ke perpus. Mau minjem buku kan?" ucap billa

"oh iya, tapi gajadi, keburu laper hehehe" ucapku sambil tersenyum

"nih bubur, ayah lo nelpon billa katanya lo suru makan bubur" ucap clarisa sambil memberikan mangkok yg berisi bubur ayam

"makasih" ucapku sambil tersenyum. Saat aku hendak menyuapkan bubur kedalam mulutku aku melihat pria yang sempat menolongku, dia berjalan memasuki kantin dengan tangan yg dimasukan ke saku celananya, membuat dia semakin terlihat tampan

"woi kemasukan laler baru nyaho lo" ucap clarisa mengagetkan ku

"ish kamu, kenapa si sewot banget"

"lagian lo ngeliatin revan gitu banget, gue tau sepupu gue tuh gantengnya ganahan. Coba aja kalo gue sama dia ga sodaraan udah gue tembak dia" ucap clarisa sambil memerhatikan revan

"lah klo ditembak mati dong" ucapku polos

"ish apansi lo del gajelas banget. Udah cepet makan"

Aku langsung melanjutkan makan ku yg tadi tertunda. Sambil memikirkan perlakuan revan yang tadi. Padahal biasa aja tapi kenapa hati ku rasanya degdegdegan saat melihat revan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hallo gaes! Sorry ya kalo ada typo:)

Jangan lupa vote and coment, love you❤

Salam aku si penulis yang masih belajar hehe:)

ADELLAWhere stories live. Discover now