CHAPTER 001

56 7 0
                                    

       Halooo, ini Cerita pertama Author jadi maaf kalau ada kesalahan. Author masih pemula di sini, mohon di maklumi :) dan Semoga suka sama Ceritanya .   SELAMATTT MEMBACAAA... 

                                  🥀

'Haah..'                                                                                                                                  Gadis itu menghembuskan nafas untuk yang kesekian kalinya di pagi hari ini. Perputaran Rotasi matanya mempertegas bahwa ia tengah bosan saat ini. Pandangannya beralih memperhatikan Pertandingan Basket di tengah lapangan sana.

Menghembuskan nafas lagi, menyender sepenuhnya pada punggung kursi, mengada-ngada kapan kira-kira Pertandingan itu usai ?.  

Mencoba mengabaikan rasa bosan dengan benda pipih canggih di genggamannya, plus dengan earphone putih yang menggantung di kedua telinganya.

baru beberapa menit ia tenggelam dalam bacaan aplikasi berwarna orange ber logo 'W' itu sebuah tangan sudah mengguncang bahunya Brutal.

   "Apaan?" tanya nya malas

"Ish! lo tuh, gue kesini ngajakin lo kan buat nyemangatin sekolah kita, bukannya malah diem duduk doang" Jelasnya dengan bibir mencebik, yang terkesan imut jika dilihat.

Gadis itu memutar bola mata malas "Gue gak suka Basket Ra, lo tau itu" Perempuan Berambut Sepundak yang dipanggil Ra itu mendengus 

"Ya ya ya.... gue tau, kalau waktu itu Atha gak ngancam, lo gak bakal duduk disini saat ini" tuturnya kembali.

Gadis itu mengangguk kecil membenarkan. Dirinya memang tak akan berada disini jika saja Atha tak datang kerumahnya dan mengatakan akan membakar seluruh koleksi Album Koreanya, yang telah susah payah ia kumpulkan.  AH- ingin rasanya ia mengumpati Atha jika mengingat waktu itu.

     'DUUK!'

Gadis itu mengerutkan Kening, tersadar dari lamunannya saat sebuah bola basket menghantam kepalanya cukup keras. Gadis itu mengerjapkan mata, mencoba mencerna apa yang sedang di alaminya.

Kepalanya tiba-tiba saja pening. Pertandingan pun di hentikan sejenak karna bola yang menghilang entah kemana. Seluruh pasang mata kini menatapnya. 

"Archa!! sumpah lo gak papa?! sakit            gak?"

Archa masih mengerjapkan matanya menatap kedua sahabatnya yang panik akan dirinya.

"Ha? gua kenapa emang?"

"Ish! lo tuh ngelamunin apa? sampai kena bola basket aja gak nyadar" Archa tambah mengerutkan kening bingung mendengarnya salah satu temannya.

"Gua kena bola basket? kok gak sakit?"

Tepat saat itu pula, suatu cairannya kental dengan bau amis perlahan menetes melalui pelipisnya.

"BODOH!! lo bilang gak sakit tapi kenapa kepala lo berdarah ?!!"

Dan dengan tak santainya Ra mulai menarik pergelangan tangan Archa hingga sang empu terpaksa berdiri mengikuti Ra, berjalan keluar dari kerumunan penonton. meninggalkan semua pasang mata yang menatap mereka penasaran dan..... Aneh ?

                                  🥀

 "Gimana Cha?" Tanya Atha menatap cemas Archa.

Archa yang kepalanya sedang di perban mengedikkan bahu. "gimana apanya?"

Dan jawaban kelewat santai itu mendapat desisan gemas dari Atha. Tangannya bergerak mencubit kuat pipi putih chubby milik Archa.

fate DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang