Bagian 1 (pertemuan pertamaku)

48 0 0
                                    


Sedikit tergopoh-gopoh saya memasuki kelas yang sudah dipenuhi mahasiswa, mahasiswanya pun sempat kaget melihat saya yang datang setengah berlari, lalu saya meletakan tas dan dengan sedikit meminta maaf dan memberikan alasan kenapa saya terlambat 5 menit dari jadwal yang sudah ditentuka

perkuliahan hari ini pun dimulai dengan materi tentang metode atau model yang di gunakan pemerintah dalam merumuskan kebijakan.

Seperti biasa saya melontarkan pertnyaan yang berkaitan dengan materi yang ingin dibahas hari ini
Siapa yang sudah pernah membaca atau sudah tau tentang materi kita hari ini?
Diam... semuanya terdiam
kemudian saya peun melanjutkan Jadi! dalam sebuah pemerintahan untuk membuat kebijakan itu menggunakan berbagai cara metode atau model, diantara nya adalah model yang diperkenalkan oleh Mrch dan Olse pada tahun 1976 mereka melihat bahwa kebijakan yang disusun tidak serapi seperti saat diperlihatkan di public namun pada saat penyususunan kebijakan public itu seperti mengolah sampah, coba kita lihat lagi apa saja permasalahan-permasalah yang ada di masyarakat, kita coba lihat dalam lingkup yang lebih kecil, pemerintahan desa, apa saja permasalahan di desa? Saya mencoba mengajak mahasiswa permasalahan-permasalahan di desa
Lalu satu mahasiswa angkat tangan yang menandakan dia ingin mengeluarkan pendapatnya,
Ya silahkan mas.. saya mempersilahkan pemuda yang memiliki penampilan manly, muka nya bersih putih menunjukkan bahwa dia sangat merawat muka dan penampilannya.
Dengan berani dia berdiri karena memang posisi duduknya di belakang
Ada banyak sekali permasalahan yang ada di desa tentu kita akan membutuhkan banyak waktu bila kita menyebutkannya satu persatu, namun untuk membuat penyampaian nya saya membuat pengelompokan
Yakni pertama bidang social yakni permasalahan kemiskinan, kita tau bahwa permasalahan kemiskinan ini sangat lah permasalahan yang klasik yang kita demui di berbagai negara berkembang, bahkan pada tahun 2000 pihak internasional juga memasukkan permasalahan kemiskinan ini dalam kategori permasalahn bersama sehingga permsasalahan ini terbasuk dalam program pembangunan dunia atau yang di sebut MDGs (Millenia Development Goals) kita dapat melihat dengan adanya kemiskinan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
Yang kedua permasalahan yang ada di desa dari segi budaya kita kita sudah mekehilangan budaya atau tradisi kita, dulu di desa unggah-ungguh itu menjadi sebuah PR besar bagi orang tua sehingga anak selalu diajarkan tentang hal ini, namun seiringnya perkembangan model orang tua maka budaya yang di usung juga berbeda, banyak budaya-budaya kita yang tergantikan dengan budaya barat dan budaya timur. Sehingga generasi kita kehilangan ruh keindonesiaan
Permasalahan ketiga dari segi ekonomi didesa ekonomi sangatlah lambat sehingga banyak anak muda yang memiliki potensi enggan untuk tinggal di desa.
Dari ketiga bagian itu tentu kita bisa jabarkan lebih mendalam,
Ya itu saja buk menurut pandangan saya...
Dia punduduk,
Siapa nama nya mas? Saya bertanya, maklum hari ini hari pertama kami masuk perkuliahan jadi saya belum tahu dan hafal satu persatu.
Nama saya Joko Kusumo buk, dia menjawab dengan menyertakan senyumnya
Hum... manissssss.... Kok jantungku jadi tidak berirama seperti biasanya ya.... Entahlah apakah muka saya pun berubah menjadi merah.
Saya pun sempat lupa apa yang ingin saya sampaikan tadi setelah melihat senyumnya yang manis itu, aduh... kok jadi begini,
Saya pun mengambil botol minum yang saya bawa dari kos untuk mengontrol jantung yang tidak terkendali ini.
Butuh beberapa menit kemudian saya pun melanjutkan perkuliaha.
Terima kasih mas Joko
Saya pun berusaha senyum..
Tentu masih banyak permasalahan-permasalah yang ada di desa, namun bukan itu yang ingin saya bahas dengan permasalahan-permasahalan itu kita melihat bahwa itu semua sampah-sampah yang perlu kita pilah pilih mana yang ingin kita pungut (ambil) atau kita tinggalkan tentu dengan berbagai pertimbangan untung rugi, siapa saja yang terlibat dan seberapa mampu kemungkinan kita dalam memungut sampah itu sendiri, untuk bahan pertimbangan seberapa besar atau seberapa banyak sampah (masalah) dapat dipungut untuk di kelola menjadi sebuah soslusi atau menjadi atau menjadi tidak sampah lagi.
Jumlah yang dipungut dengan jumlah keseluruhan tentu tidak semua kita dapat pungut, dalam artian semua permasalahan yang ada tidak semua dapat teratasi atau dapat diselesaikan dalam satu waktu, disisi lain permasalahan yang ada saling berkaitan bahkan ada yang berlawanan, maksudnya begini bila kita ambil (memungut) masalah satu dan mencarikan soslusinya, nah solusi dari permasalahan ini tidak bisa jadi bukan solusi dari [ermasalahan lain. Singkatnya dalam sebuah kebijakan tidak semua bisa diuntungkan.
Ada pertanyaan? Saya pun melontarkan pertanyaan, namun semuanya diam, saya melihat mas Joko yang ragu ragu mengangkat tangannya.
Aq pun memutuskan langsung menutup perkuliahan demi .... Entah lah demi apa!
Seperti biasa mahasiswa disini kalo habis kuliah selalu salaman dengan dosennya.
Aduh ini yang sangat membuatku berdebar-debar yang sangat luar biasa, aq melihat mas Joko masih menyusun buku-buku nya untuk dimasukkan ke dalam tasnya,
Dia yang terkahir, tentu aq tidak mau menungguin dia dengan tidak ngapa ngapain, aq pun mematikan leptop dan mengisi absen dosen,
Waktunya tiba ya, mas Joko yang berdiri dan menuju meja ku, jantung saya yang dari tadi tidak terkontrol, aq pun berusaha menenangkannya dengan pura-pura tidak melihat dia.
Buk... dia memanggilku sambal mengulurkan tangannya yang putih.
Ya.. saya pun mengulurkan tangan ku bertanda kami mau bersalaman,
Dingin.... Tangannya dingin seperti tanganku...
Hum....
Ibu udah lama ngajar disini?
Baru masuk satu tahun ini jawab ku tampa mencoba melihat matanya, entah apa yang saya lakukan, saya hanya berusaha agar rasa degupan jantungku ini tidak sampai diketahuinya.
Sayapun meninggalkannya..
Saya tau dia ingin mengajak saya ngobrol namun aq tidak mau dengan kondisi aq yang saat ini.
Kulirik dia yang berada di belakang ku, ya.. dia mengikutiku. Ini sangat membuatku tidak nyaman.
Akhirnya langkahku tujukan ke toilet..
Sesampainya didalam toilet.... Ingin berteriak,, senyum-senyum
Ah entahlah...

Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bunga Campaka HandakWhere stories live. Discover now