Happy reading!Ini semua berawal dari perjodohan, bukan orang tua ku yang menjodohkan ku, tapi nenek ku.
Andai nenek tidak menjodohkan ku, mungkin aku tidak akan pernah mengenal laki-laki berwajah dingin itu.
Dan karena perjodohan itu aku harus mengakhiri kisah cinta ku dengan kekasih ku Andrew Davila laki-laki yang sangat aku cintai.
Tapi yasudahlah selagi pengorbanan perasaanku bisa membuat orang yang aku sayangi pun bahagia tidak apa. huh.
Egois memang, tapi pada akhirnya aku memang harus mengorbankan salah satu perasaan mereka.
Ayahku itu anak satu-satu nya yang dimiliki nenek dan aku menjadi cucu tunggal. Karena aku tidak memiliki seorang kakak maupun adik.
Dengan alasan itu nenek memutuskan untuk menjodohkan ku dengan laki-laki pilihannya itu, laki-laki dengan wajah dinginnya.
Nenek selalu berkata, dia ingin yang terbaik untuk cucu nya dan dengan itu tentu aku tidak bisa menolak kebaikan nenek.
“wajahnya memang dingin, tapi hatinya sehangat mentari.”
Itu kata nenek saat pertemuan ku dengannya pertama kali.
Ah iya aku lupa memperkenalkan diri, perkenalkan namaku Scarlett Thompson dan laki-laki yang tidak lain calon suami ku itu bernama
Dominic Atlas Martìnez.
Berbicara tentang nya, dia ini seorang CEO di salah satu perusahaan yang ia bangun sendiri, namanya saja sudah terpampang di berbagai negara. Terpampang jelas di bursa efek dunia.
Martiìnez international.
Apalagi wajahnya sudah sering kali di muat di beberapa majalah ternama.
Huh aku terkadang ingin menolak lamaran ini, aku sangat takut jika aku menjadi pendamping yang buruk untuk Atlas. Oh pikir kan saja, dia seorang CEO terkenal dan hanya menikahi seorang gadis kecil lulusan Senior High School. Betapa jauhnya derajat mereka?
Umurku dan Atlas hanya berbeda 5 tahun, aku 18 tahun dan dia 23 tahun
Crazy! Umurnya bahkan masih sangat muda untuk pengusaha sukses sepertinya benar-benar gila, pantas saja Nenek selalu kagum. Dia memang mengagumkan.
Baik akan ku deskripsikan bagaimana fisik Atlas itu.
Atlas itu sangat lah Tampan! Ah aku bisa gila memikirkan wajah tampan pria itu, Aku berani bersumpah siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh pada pandangan pertama, matanya yang berwarna hijau itu terlihat mengintimidasi namun sangat teduh.
Jangan salahkan aku jika saat pertama kali bertemu dengan Atlas aku langsung jatuh ke dalam pesona ketampanan pria itu. Bukan jatuh cinta, namun jatuh akan ketampanannya. Kau pasti tau bagaimana seorang wanita melihat laki-laki tampan bukan?
Huh tetap saja menyebalkan sebenernya memikirkan perjodohan ini. Tentu saja ini menyebalkan, hei aku masih duduk di bangku Senior High School dan persiapan ku untuk kelulusan sangat lah banyak.
Dan sekarang? Nenek justru menjodohkan ku dengan Atlas.
Mau menolak tentu saja tidak enak, —ralat tentu saja tidak bisa.
Nenek ku itu mengidap penyakit jantung sejak umurnya menginjak 50 tahun dan sekarang umurnya sudah menginjak 70 tahun.
Aku takut jika aku menolak perjodohan ini akan membuat kesehatan nenek terganggu. Astaga membayangkan nya saja enggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dominic Atlas - (Short Story Project)
Historia CortaA story by jihan risty This is not about whether I can or not, but about you. Do you want it or not? -S. Thompson -the really bastard is Dom! [ Short Story ] [ Cerita Pendek ] Publish on, jum'at 10 April 2020. let's read Dom! yu baca yu