Malam Terindah

490 52 13
                                    

.
.
.
.

Sarada POV

Aku menghampiri Chocho dan Sumire yang sedang mengobrol. Sedangkan Mitsuki seperti nya menghampiri Boruto, ya itu sepertinya karena aku tidak melihat dia pergi tadi.

"Hai Sumire, Chocho," sapa ku.

"Hai juga Sarada," serentak Sumire dan Chocho.

"Kalian kenapa masih disini?" tanya ku.

"Guru Shino memerintahkan kami menunggu kamu dan Mitsuki," ucap Chocho.

Aku menghela nafas setelah mendengar perkataan Chocho.

"Aku sudah bilang kalau aku lagi gak enak badan,"

"Tapi, guru Shino melihat kamu bersama seseorang." ucap Sumire.

"Seseorang? Pasti itu Kagura. Haduh, perasaan ku jadi gak enak."

"Maaf kalau merepotkan kalian," ucap ku.

"Sarada."

Tiba tiba seseorang memanggil ku, aku menoleh kebelakang dan ternyata yang memanggil itu guru Shino.

"Iya?"

"Kenapa kau tidak berkumpul tadi?" tanya guru Shino.

"A-aku ta-tadi jalan jalan bersama Mitsuki."

"Baiklah, tapi lain kali jangan terlambat!" perintah guru Shino.

"Baik guru," aku mengangguk.

"Kamu juga harus berpasangan dengan Mitsuki."

Deg

"Apa?!?" teriak dalam hati ku.

Beberapa waktu lalu kami bersama, dan sekarang kami harus bersama lagi. Sekarang ini menjadi aneh, maksud ku sangat sangat aneh.

"Ta-tapi guru....." Sebelum menyelesaikan perkataan ku, guru Shino memotong ku. "tidak ada tapi tapian, karena semua sudah mendapat pasangan untuk kunjungan ini!!"

.
.
.
.
.

Sesampai nya di gedung wali kota kiri, kami diajak ke ruangan pertemuan. Ruangan itu besar sekali, banyak kursi berderet tersusun.

Saat aku masuk tiba tiba sebuah tangan menyeret ku ke belakang rombongan. Dia berambut silver biru, dan memiliki tangan pucat seperti mayat. "Sial, siapa orang ini??"

Setelah melawan arah rombongan, dan menyenggol beberapa orang, akhir nya kami keluar dari ruangan itu dan baru ku sadari bahwa yang menyeret ku adalah Mitsuki.

"Mitsuki??"

"Kau lupa kah kalau guru Shino melarang kita untuk berpisah?"

"Benarkah? tapi kenapa aku tidak ingat?" ucap ku sambil menyilangkan tangan.

"Karena kau sudah tua jadi nya pikun deh," ucap Mitsuki dengan lembut.

"Menyebalkan!!!"

"Lebih baik kita duduk dibelakang." ucap Mitsuki sambil tersenyum dan menyeret ku kembali masuk lagi. "Aishhhh kenapa dia suka menyeret ku?!"

Kami sudah duduk dikursi akan tetapi Mitsuki masih tidak melepas pengangan tangan kami.

"Mitsuki, kamu bisa kah melepas genggaman mu?"

"Tidak," jawab nya dengan dingin.

"Tapi, beberapa orang...."

I Choose You ( Sarada❤Mitsuki )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang