Wendy menyukai Suga.
Bahkan dari tempat Wendy duduk, Suga yang tengah tertawa di bangku barisan depan dekat pintu terlihat luar biasa tampan. Tawanya terdengar lepas ketika lagi-lagi Taehyung beradu mulut dengan Jimin. Mata Suga berubah kecil lalu hilang mengikuti tawanya makin keras. Rambut hitamnya yang halus bergerak lucu mengikuti tubuhnya ketika tertawa. Poninya yang menutupi jidat sedikit tersingkap dan memperlihatkan kulit Suga yang putih.
Wendy menyukai seluruh hal tentang Suga. Ia bahkan tanpa sadar tersenyum kecil dengan muka menghangat malu ketika lagi-lagi mencuri pandang pada Suga. Wendy duduk di barisan kedua bangku ketiga. Dari sana, ia bisa melihat Suga diam-diam ataupun mencuri pandang tanpa perlu takut ketahuan.
Wendy menyukai Suga semua hal tentang Suga. Bahkan cara lelaki itu memakai seragam sekolah yang nuntut membuat Wendy jatuh cinta. Bagaimana Suga terlihat begitu menikmati tawanya membuat Wendy larut dalam suka cita.
Menyukai Suga dari kelas 10 membuat Wendy terbiasa dengan hal-hal tentang Suga. Wendy terbiasa melihat Suga dari tempat duduknya atau pura-pura ke kantin untuk melihat Suga latihan basket. Namun yang bisa Wendy lakukan tak lebih dari itu. Wendy bukanlah perempuan pemberani yang bisa mengekspresikan rasa sukanya terang-terangan. Dan di situlah masalahnya dimulai.
Seluruh kelas mengenal Wendy sebagai gadis pendiam dan teladan. Ia selalu menuruti aturan. Lengan seragam Wendy tidak pernah dilinting. Badge kelas pada lengan kanan seragamnya tak pernah absen diganti tiap kenaikan kelas. Wendy bahkan sengaja memotong rambutnya sebahu agar tak perlu repot ditegur guru tiap pelajaran baru dimulai. Singkatnya, Wendy itu anak yang tidak asik.
Wajah Wendy pun terlihat tak terlalu cantik. Ia mungkin memiliki mata bulat yang lucu dan kulit putih bersih. Namum tak banyak orang yang menyadarinya. Keberadaan Wendy di kelas seperti hantu. Semua orang hanya akan menyadarinya ketika guru mengabsen. Sejak kelas 10 pula Wendy tak pernah punya teman dekat karena ia terlalu pendiam dan susah memulai pembicaraan.
Padahal jika di rumah, Wendy akan berlaku seperti gadis remaja ceria pada umumnya. Wendy suka tertawa. Ia menonton drama Korea sambil menangis dan menyumpahi peran penjahat. Wendy juga bisa tertawa heboh dan menari ria ketika lagu kesukaannya diputar.
Namun jika di sekolah, semua sifat itu hilang. Wendy kembali menjadi anak pendiam yang teladan. Ia kembali menjadi anak penakut yang tak memiliki keberanian untuk menyapa Suga. Wendy terlalu takut hal itu akan berakhir aneh dan mengerikan.
Wendy mengembuskan napas berat. Perlahan, senyum Wendy mengecil. Tangan Wendy terangkat dan menopang dagunya. Pelan tapi pasti, pandangan Wendy sedikit bergeser pada sosok perempuan yang berdiri di antara Suga dan Jimin. Seorang gadis yang tengah tertawa heboh sambil memukul lengan Jimin berkali-kali. Seulgi.
Gadis dengan rambut bergelombang yang dipotong ¾ itu terlihat menertawai Jimin dengan bahagia. Mata kecil Seulgi tertutup begitu ia tertawa. Namun mulutnya justru terbuka lebar dan tawanya terdengar jelas. Namun anehnya, Seulgi justru terlihat percaya diri dan bersinar.
"Jimim emang buntet. Liat tangannya. Sama gue aja kalah kecil," ucap Seulgi disela tawanya "Mana gendut-gendut lagi."
Jimin menyisir rambut tebalnya ke belakang menahan kesal. Membuat poninya terbelah dua karena sudah terlalu panjang. "Untung lo bukan Taehyung. Kaya iya, udah gue pites."
"Sini lo pites gue. Paling lo digampar sama Namjoon," ucap Seulgi percaya diri.
"Tenang, nanti razia rambut gue langsung botakin," balas namjoon yang hanya bisa Wendy dengar suaranya karena lelaki itu tengah duduk membelakangi Wendy.
Lalu tawa mereka memenuhi kelas. Membuat kelas yang sepi dipenuh suara tawa bahagia.
Kadang, Wendy ingin menjadi seperti Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Wants To Be Like Her [Suga x Wendy] Long ver.
FanfictionHanya ada satu cara agar Wendy bisa mendekati Suga: menjadi Seulgi. Long ver. start: 3 April 2020 end: 31 Mei 2020 cr. plutowati, 2020