hemofilia end

1.9K 160 20
                                    

WARNING TYPO







Tahun demi tahun berlalu Perth telah lulus dengan nilai sempurna dan membantu menjalankan perusahaan keluarga nya. Sudah dua tahun Perth menjalankan kan tugasnya sebagai ceo menggantikan sang ayah. Setiap tahun yang ia lalui tidak pernah sedikit pun Perth melepas kan ingatannya tentang saint. Saint tidak pernah mengirimi nya pesan tapi Perth mengetahui semua kabar tentang saint berkat bantuan tin dan kedua orang tua saint.

Tahun ini saint lulus dan kemungkinan akan kembali ke bangkok karena itu permintaan kedua orang tuanya meski saint sebenarnya masih ingin berada di Kanada tapi mengingat perjanjiannya dengan kedua orang mau tidak mau saint menurut.

Sepanjang penerbangan saint memikirkan Perth,bagaimana rupa Perth sekarang, apa Perth sudah bekerja,apa Perth masih mengingat nya atau tidak. Bahkan pikiran yang membuat hatinya sakit, apa Perth masih menunggu nya atau sudah memiliki orang lain.saint tersenyum getir setiap kali pikiran itu merangsak masuk kedalam otaknya tapi jika pun terjadi saint harus Terima karena semua berawal dari keputusan nya untuk pergi. saint yang selalu memikirkan Perth, ia seakan tertusuk runcingnya rindu setiap detiknya.


Saint dan maidnya tiba di bandara tepat pukul tujuh pagi,tapi tidak ada yang menjemput nya selain supir. Saint pikir orang tua nya akan antusias dan datang menjemput nya, tin pun tidak terlihat mungkin tin sedang bersama can pikirnya.

Sesampainya dirumah, saint di suguhkan dengan taman di halaman rumahnya yang di dekor dengan indah banyak kursi dan meja bundar yang berjejer tertata dengan rapih beberapa orang terlihat sibuk memasang beberapa bunga yang akan menjadi hiasan. Saint bahkan membola saat melihat mobil tin terlihat terparkir di rumahnya,jika tin berada di sini mengapa tidak datang menjemput nya.

“Apa ini acara penyambutan untuk ku..?? Tapi berlebihan sekali..”. Gumam saint.

Saint pun masuk kedalam rumah bersama maid yang membantu membawa kopernya.

“Saint..!!”. Teriak tin dan langsung memeluknya saat saint baru saja masuk beberapa kedalam rumah.

“Aku merindukan mu..”. Tin mengeratkan rangkulan nya.

“jika kau merindukan ku seharusnya kau jemput aku..”. Omel saint,tak lama tin melepaskan pelukannya
Saint langsung memeluk kedua orang tuanya,mereka saling melepas rindu meski orang tua nya cukup sering berkunjung tapi tetap saja saint sangat merindukan mae dan pho nya.

Can menghampiri saint lalu meminta maaf tentang kejadian beberapa tahun silam,saint langsung memeluk can dan mengatakan jika dia sudah melupakan semuanya. Saint langsung menatap sekeliling karena melihat rumahnya pun di hias dengan indah dan mewah dan mengapa can berada di rumah nya.

“Duduklah sayang ada yang ingin kami sampaikan..”. Ujar tuan suppa
Saint duduk di antara ayah dan ibunya. Saint cemas apa yang akan orang tuanya katakan dengan wajah yang sangat serius seperti ini.

“sebentar .. Mae.. Pho.. Kenapa rumah kita di dekor seperti ini..?? Kalian berlebihan jika ingin menyambut kepulangan ku..”. Tin terkekeh mendengar ucapan saint.

“karena itu kami akan menjelaskan nya kau dengarkan baik baik..”. Timpa nyonya suppa

“Saint.. Kau masih ingat janjimu sebelum kami mengizinkan mu berangkat ke luar negeri..!?”. Saint mengangguk kecil ia tidak mungkin melupakan janji pada mae dan pho.

shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang