Semoga kalian suka dengan cerita ini
Langsung yuk!!
Warning typo
Sebuah Audi A6 hitam mengkilap berbelok anggun memasuki pelataran parkir universitas SWU.
Seorang anak laki-laki berusia 21 tahun berbadan tegap dan berwajah tampan keluar dari pintu kemudin.Perth tannapon, laki-laki itu. Ia menekan kunci remote mobil saat hendak meninggalkan mobilnya di area parkir. Semua mata para gadis terpaku pada sosok Perth bahkan dengan kharisma Perth mampu membuat para gadis tak berkutik.
Di sebuah koridor ada seorang anak laki-laki, berkulit putih susu, bertubuh tinggi dan mempunyai badan kurus dengan rambut berponi, di temani oleh laki-laki yang berbadan tinggi tidak jauh beda dengan nya, berwajah maskulin dengan kulit putih.
"Saint, kau yakin menyukai orang itu?? " Tanya mean, mereka sedang berjalan menuju kelas.
"Tentu saja, kau kan tau aku menyukainya sejak SMA". Jawab saint dengan kaki masih berjalan menuju kelas.
Brug
Saint terjatuh duduk saat seorang pria menabraknya. Mean yang melihat itu langsung cekatan meraih pun dah saint.
" Kau tak apa saint? " Tanya mean khawatir.
"Hem, tak apa mean".
Mean langsung menyeringai ke arah laki-laki yang menabrak saint.
Saint berdiri di bantu oleh mean sedangkan laki-laki yang tidak punya mata itu bukannya membantu tapi hanya memandangi mereka berdua." Hai !! Kau punya mata tidak !! " Kesal mean sambil menunjuk satu jari tepar di wajah Perth.
Perth yang di teriaki hanya diam tak bersuara bersikap acuh dan berlalu pergi meninggalkan mean dan saint.
"Lihat saint, aku tidak habis pikir mengapa kau mencintai orang seperti dia..!! " Pekik mean
Saint masih menatap punggung Perth sampai menghilang di balik tembok koridor.
"Mean, sudahlah.. Ayo kita harus ke kelas".saint sangat tidak ingin membahas ini dengan mean.
" Kau ini, ck..! Mengapa tidak menerima ku saja, kita bahkan sudah sangat dekat sekarang".
Sejak SMA mean memang menyukai saint, bahkan ia sudah mengutarakan perasaan nya. Tapi saint menolak karna ia mencintai Perth laki-laki yang bersikap dingin.
Mean ingin tetap bersama saint walau hanya sebagai teman karna saint pernah mengatakan, jika mean masih berharap menjadi kekasih saint, saint akan menjauhi mean.
"Mean, sebaiknya kita ke kelas sekarang". Ajak saint" Baiklah, ayo.. " Mean dan saint melanjutkan kembali langkah mereka menuju kelas.
.
.
Kelas pun telah selesai,saint dan mean beranjak dari tempat duduk mereka.
"Saint, kau ingin makan siang dengan ku di kantin? "
"Hmm, boleh.. "
Saint dan mean menuju kantin, saint mecari tempat duduk dan mean sedang memesan makanan untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
shot
Fanficcerita ini seputar kehaluan aku tentang PS. aku gg mau bilang ini one shoot karena kadang imajinasi aku tuh bisa lebih. jadi ya, tergantung mood