Instansi Pertama : Cium Aku (Biyo Girl's High School Pt 3/3)

978 99 13
                                    


Seokjin dan V berjalan menuju asrama khusus putri, berharap ada sejenis petunjuk yang bisa mereka temukan untuk memecahkan misteri ini. Kedua pemuda itu membaca setiap perlembar halaman diari merah milik Bae Joohyun.

Awalnya hanya berisi kisah-kisah gadis pada umumnya, lelaki yang disukai, teman-temannya, ibunya yang penyayang dan segala aktivitas hari-harinya. Ketika Seokjin membalik halaman selanjutnya, kali ini tulisan gadis itu berubah drastis, awalnya hanya berupa spekulasi mengenai mimpinya dan juga setiap kejadian aneh yang dialaminya.

Hingga ketika mereka membaca kisahnya di bulan November.

[Nov 21 1998

Mereka...mereka tidak mengerti, kalau saat ini mereka dalam bahaya.

Aku tidak ingin teman-temanku mati...dia... dia akan datang dan membunuh kita semua!!!]

Seokjin membalik halaman selanjutnya, sedangkan V hanya diam memperhatikan ekspresi si pemuda berambut hitam.

[Nov 27 1998

Tidak ada yang percaya padaku...mereka akan mati kalau begini terus. Aku harus melakukan sesuatu...dia, mahluk itu tidak akan tinggal diam...dia butuh daging manusia....dia akan membunuh mereka satu persatu...]

[Des 6 1998

Aku melihatnya... dia, mahluk itu akan menyerang Yeeun, tidak...aku harus menyelematkannya...masih ada waktu sebelum liburan tiba...aku akan melakukannya...aku akan membunuhnya...]

[10 Des 1998

Mereka mengataiku gila...pembunuh...kenapa...aku berusaha menghentikan ini semua...kegilaan ini...dia akan membantai mereka semua...tidak...kenapa hanya aku yang disalahkan???? Apa salahku... aku hanya ingin melindungi mereka...]

"Jin..." panggil V membuat Seokjin harus menghentikan acara membacanya, dia menoleh ke arah pemuda yang bertopi putih itu dan memberikan pandangan bertanya.

"Kita sudah sampai..." tunjuknya ke gedung tinggi berbahan batu bata merah yang pudar, Seokjin menutup buku diari tersebut dan berjalan masuk.

Lorong yang luas beralaskan lantai kayu, setiap bunyi denyitan yang mereka buat seperti musik pengantar dan debu-debu yang berjatuhan seperti salju imitasi murahan mempercantik ruangan lobi.

Seokjin menoleh ke arah meja di mana semua kunci kamar asrama, dia berjalan mendekati meja depan dan membuka buku kehadiran murid asrama, dia membolak-balik halaman per halaman hingga menemukan nama Bae Joohyun dan nomor kamarnya.

'4C...kenapa dari semua angka yang kutemui adalah angka kematian* terus?' pikir Seokjin dan kemudian bermaksud untuk menaiki tangga ke lantai 4, lantai di mana Bae Joohyun tinggal.

(note: bagi beberapa kepercayaan di Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan, angka 4 adalah angka kematian, bila dilafalkan dalam bahasa mandarin 4: () sì yang berarti bisa juga artinya 'mati' Sǐ) 

"Ayo...kurasa yang lainnya juga berada di lantai 4..." ajak V yang sudah menunggu di ujung tangga, menunggu Seokjin untuk ikut berjalan bersamanya. 

Pemuda tampan itu tersenyum aneh tapi Seokjin merasa sudah terbiasa dengan tabiat unik tersebut.

Kedua pemuda itu berjalan menelusuri tangga hingga sepatu kets mereka menginjak kayu lantai empat, dan bisa mereka rasakan bahwa aura yang mengelilingi seluruh lantai ini sangat dalam dan pekat.

The Husbands Always the Last BOSS (INDO VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang