Dia mendengar suara yang sangat tidak asing, suara VAN sang sistem. Seokjin segera berdiri ketika dia menyadari bahwa saat ini dia berada di sebuah tempat yang bisa ia ketahui adalah sebuah ruang dansa.
Ia tidak menyadari bahwa tempat diadakannya acara sirkus ini selalu ditempatkan di ruang dansa, Seokjin melihat dan menyadari bahwa hanya dirinya sendiri yang berada di lantai dansa.
Ruangan ini terasa sangat luas dengan lantai bercorak hitam dan putih bagaikan warna papan bidak catur, lalu sebuah panggung gelap menjulang di depannya, Seokjin mengadahkan kepalanya di sana ia menemukan Seolhwa dan Cho Sung-Hwan dalam kondisi tak sadarkan diri, tubuh mereka diikat di atas sebuah papan target lempar pisau.
Belum sempat Seokjin mencari keberadaan JK, suara lampu panggung menyala dan menampilkan sosok pria dengan rambut pirang acak-acakan dengan posisi menundukan kepala seperti manekin, pria ini terlihat seperti Luna Thompkins...mungkinkah?
"Apa kau...ayah Luna?" tanya Seokjin, pria yang ditanyai itu masih menundukan kepalanya, tubuhnya begitu jangkung dan kurus, dia begitu pucat bagaikan mayat.
"Kurasa aku tahu di mana semua ini berawal...bisnis perhotelanmu berada di ambang kebangkrutan dan seseorang memberikanmu sebuah buku, tanpa harus mencari tahu lebih detail buku apa yang diberikan kepadamu...tentu saja itu adalah buku untuk memanggil sebuah entitas dari dunia lain..."
"..." Durrick Thompkins masih terdiam tanpa bergerak seujung jari pun.
"Awalnya semua berjalan dengan baik, namun segala sesuatu yang manis pasti ada pahitnya...kau harus membayar semua keinginanmu dengan mengorbankan anak-anak yang tidak berdosa itu." Ucap Seokjin menatap ke arah pria yang masih terdiam.
Entah tak terasa beberapa detik setelah Seokjin mengatakan hal itu ada sesuatu yang berbeda dari Durrick Thompkins, ujung jemari yang awalnya terlihat kaku mulai bergerak seperti sesuatu yang berada di dalam Durrick Thompkins telah hidup.
"..." Seokjin menyipitkan mata melihat hal itu sedangkan Irene yang berada di dalam sakunya mulai bergerak mengeliat untuk mengintip keluar.
Kepala Durrick yang awalnya tertunduk kemudian terangkat dengan tiba-tiba, seolah-olah tulang lehernya dipaksa untuk bergerak cepat.
"Ding Dong! Benar sekali! Tamu kita yang satu ini menjawab dengan tepat!" ucap Durrick tersenyum lebar, Seokjin jadi teringat boneka pemecah kacang yang pernah menjadi hadiah natalnya.
Derrick yang berada di depannya memakai pakaian seolah-olah dia menjadi pemilik sirkus, setelan jas kuning yang berwarna cerah dilumuri oleh darah dan juga dasi hijau berpolkadot oranye yang memberikan kesan norak.
"Haaa...sudah bertahun-tahun lamanya aku terjebak di dunia ini...setiap tahun selalu saja ada tamu-tamu yang menarik datang ke tempat ini dan tentu saja semenarik apapun mereka tapi tak ada yang bisa lolos dari hotel ini..." Durrick berjalan mondar-mandir di atas panggung, kedua tangannya ia lipat ke belakang layaknya seorang kakek-kakek yang menderita osteoporosis.
"Di mana yang lain?" tanya Seokjin tanpa ada niat untuk mendengar lebih lanjut cerita Durrick, dia hanya ingin segera menemukan teman-temannya dan memastikan bahwa mereka baik-baik saja.
"Hotel ini..." potong Durrick dengan nada meninggi, "Sudah lama berdiri sejak jaman kakek moyangku, bisnis berjalan lancar bagaikan air yang mengalir hingga Ketika wabah terjadi beberapa silam yang lalu membuat bisnisku mulai berkurang..."
Seokjin memutar matanya dengan jengah kemudian melihat Irene yang tengah memperhatikan Durrick berbicara, Seokjin pun mengusap kepala boneka yang penasaran itu dan kemudian berbisik sesuatu.
Matanya menuju ke arah Hwa Seolhwa dan Cho Sung-Hwan, seolah mengisyaratkan Irene untuk melepaskan mereka berdua, boneka itu mengangguk sekali kemudian mengulurkan rambutnya ke arah dua pemain yang terikat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Husbands Always the Last BOSS (INDO VER)
Misterio / Suspenso[ Player Kim Seokjin, selamat datang di Nightmare carnivals.] Kim Seokjin baru saja dalam perjalanan pulang dari kerja paruh waktunya dan tiba-tiba masuk ke dunia survival game, dimana dia harus menyelesaikan sejumlah misi dengan setiap level yang b...