Instansi Pertama : Dimana Kau ingin menikah? (Biyo Girl's High School Pt 2/3)

1K 98 20
                                    


"Kita sudah tahu latar belakang sekolah ini...namun di notebook tertulis kalau kita memiliki dua pilihan apabila kita ingin hidup..." Park Seul menatap semua anggota yang sudah berkumpul, meski beberapa dari mereka memandang skeptis akan dirinya namun hal itu dapat dimengerti.

Siapa pula yang mau terjebak dalam permainan menggerikan ini dengan senang hati?

"Kita harus menyelesaikan misi ini jika kita ingin kembali ke dunia nyata... kita perlu bertahan hidup sampai subuh yaitu jam 4 pagi di dalam sekolah atau kita memecahkan misteri mengapa sekolah ini ditutup..."

Seokjin melihat ke depan, tepat di mana gedung sekolah Biyo berdiri tegap dengan kesampingkan akar-akar hitam yang melekat di beberapa jendela dan dinding gedung tersebut, Seokjin akui bahwa sekolah ini termasuk sekolah yang memiliki pondasi yang kuat untuk bisa bertahan selama beberapa tahun.

"Kita masih memiliki waktu 3 menit sebelum Safety Time berahkir...ada yang ingin kalian tanyakan?" Park Seul bertanya pada anggota baru yang masih hijau di hadapannya.

Go Geun Geun mengangkat tangannya bertanya, Park Seul mengangguk memperbolehkannya.

"Anu, apa yang terjadi misalnya kita...kita mati di game ini?" pertanyaannya sukses membuat wajah penuh keraguan semakin mendalam di muka para pendatang, kening Park Seul dan Kim Shim Eun mengkerut.

"Aku tidak akan berbasa-basi pada kalian mengenai pertanyaan itu... jika kalian mati di dunia ini..." Park seul menghembuskan nafas.

Mereka paling benci memberitahukan bagian ini.

"Maka kalian pun juga mati di dunia nyata..."

Seperti ribuan semut menggigit seluruh permukaan kulit mereka, perasaan tidak menyenangkan menusuk ulu hati dan mata berkunang-kunang, semuanya menghayalkan apa gerangan sesuatu yang berada di dalam gedung sekolah tersebut.

Go Geun Geun menurunkan tangannya  dengan pelan dan meneguk ludah dengan kasar, tidak sanggup membayangkan apa yang terjadi jika dia berbuat kesalahan fatal yang berahkiran dia mati.

"Namun hal itu bisa kita cegah apabila kita bekerja sama dan saling mempercayai satu sama lain." Dengan singkat Park Seul berusaha mencerahkan suasana hati pemain yang keruh.

"Apakah bisa...? Aku-aku tidak ingin mati disini..." lirih Geun Geun tidak percaya diri, tubuhnya bergetar hebat dan sedikit terhuyung, merasa panik dia akan jatuh, Seokjin dengan cepat menangkap tubuh mungil itu dan membenarkan cara berdirinya.

"Hati-hati Go-ssi...kalau kau panik seperti ini, akan mempengaruhi suksesnya misi ini." Ujar Seokjin, Geun-Geun terpana dengan mata hitam tajam Seokjin, dia merona malu dan mengangguk mengerti.

"Te-terima kasih, Jin-ssi..." tuturnya lemah namun Seokjin dapat mendengarnya.

Park Jiyoung mendengus kesal melihat tontonan romantis di hadapannya, mengapa ada sosok pria cantik dengan tubuh bak model di game ini?

"Dasar...sok ganteng, di saat seperti ini curi-curi kesempatan seperti di drama saja." Cibirnya.

Seokjin hanya cuek dan kembali memperhatikan Park seul. Tanpa disadarinya sepasang dua mata yang tajam nan dingin memperhatikan sosok Geun Geun dengan pandangan menggerikan.

"Kita perlu mempersiapkan diri, mencari petunjuk yang dapat membantu untuk misi kita...sebisa mungkin kita coba untuk memecahkan misteri sekolah ini dan apabila kita belum bisa menemukan jawaban yang pasti, kita masih bisa menunggu sampai jam 4 subuh." 

Seokjin berpikir, mengenai dua misi yang disebutkan di notebook, pilihan yang paling praktis adalah memecahkan teka-teki game ini tapi dia tidak bisa menjamin mahluk-mahluk apa yang akan menjadi penghalang mereka untuk menemukan petunjuk tersebut.

The Husbands Always the Last BOSS (INDO VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang