WOTSS | 07. Seperti Bayi

214 53 3
                                    

-Kwon Sora-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kwon Sora-

“e-Yo!” aku menoleh, disana sudah ada kak Soon Young yang tengah berdiri di ambang pintu. Aku tersenyum saat melihatnya, dia berjalan mendekatiku lalu duduk di samping ranjangku.

“kak aku bosan, aku mau keluar dari rumah sakit” rengekku sesaat dia duduk. Kak Soon Young mengelus punggunggku lembut, wajahnya terlihat sedikit kelelahan. Dia mencoba menutupi itu dengan senyumannya dan bertanya “mau ke-studio?”

Aku mengangguk antusias, kak Soon Young lalu tersenyum. Dia kemudian meminta izin ke dokter Kim, dan kak Soon Young membawaku ke studionya. Aku selalu bersemangat kalau sudah di ajak ketempat itu, Ramai dan penuh suara.

Di studio kak Jihoon, aku hanya bisa memandang punggung kedua manusia itu dengan seksama. Mendengarkan melodi sembari merangkai sesuatu di otakku, sangat seru jika melakukan hal ini.

Aku tidak mengerti apa yang sedang mereka diskusikan, yang jelas itu adalah urusan pekerjaan. Musik itu berhenti bersamaan dengan suara pintu.

      TOKK TOKK

Atensiku beralih kepintu, disana ada kak Wonwoo yang sudah berdiri dan menatapku dengan senyuman khasnya. Dia langsung berlari menghampiriku, dia mengusap kepalaku pelan “kenapa keluar dari rumah sakit huh?” tanya kak Wonwoo sedikit khawatir, kemanjaanku padanya memang tidak bisa di rem.

aku mengerucutkan bibirku dengan sengaja “aku bosan disana kak, aku butuh penyegaran” ujarku dan hanya di sambung suara tawa olehnya.

“sudah makan?” tanyanya.

hmm,” aku mengetuk daguku dengan jari telunjuk, belum lagi menjawab kak Wonwoo sudah mengomel

“yak, Kwon Soon Young. Kenapa kau biarkan adikmu ini kelaparan hah?” tanyanya dengan nada menuduh. Kena kau Soon Young. Lucu melihat kak Soon Young langsung bebrbalik dan menatapku dengan mata sipitnya.

“dia sudah makan, dia tidak boleh terlalu banyak asupan. Ingat Kwon Sora, kondisimu masih dalam pemulihan” omelnya, aku mengatupkan mulutku rapat. Padahal aku tidak ada bilang apa-apa.

“aku tidak bilang apa-apa” aku merengek seperti bayi. Tentu aku masih bayi, hanya saja umurku yang sudah tua. Itu tidak adil bukan, bahkan aku tidak menjawab pertanyaan kak Wonwoo tadi.

“kelihatan dari wajahmu kalau kau ingin merengek dan mengadu kalau kau itu tidak di beri makan olehku.” sambung kak Soon Young. Tanda-tanda penuaan ini sepertinya, suka sekali mengomel dan mencari-cari kesalahan.

"Heii, jangan memarahinya!" Bela kak Wonwoo, dia mencubit pipiku lembut. Membuat moodku sedikit membaik. Hanya sedikit.

Aku menghela napas, kak Soon Young menyebalkan kalau sudah mengomel seperti ini. Aku mengalihkan atensiku dari kak Soon Young lalu pandanganku tidak sengaja berhenti pada kak Jihoon yang tengah menatapku sambil menahan senyumnya. Ohoo, lihat pria ini! Dia mulai main-main denganku melalui senyumnya itu.

Wish on The Same Sky | LJH 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang