Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Kwon Sora-
Dari tadi kami hanya berkeliling. Aku merasa kakiku sakit, aku menghentikan langkahku didepan wahana biang lala besar. Aku mendongak, biang lala itu terlihat sangat besar. Di tambah dengan cahaya lampu yang menyala di kala malam membuatnya terlihat semakin megah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak aku mau naik itu" ucapku tiba-tiba.
"Abis ini pulang ya" ujar kak Soon Young, mukanya kelihatan lelah. Iya sih, tadi aku dijanjiin cuma makan doang. Tapi aku tiba-tiba mintanya kelotte word. Kak Soon Young gak nolak yaudah aku siksa aja dia sekalian.
Karena kak Soon Young trauma ketinggian aku naiknya cuma sama kak Jihoon. Kak Seung Cheol sama kak Jeonghan dan kak Joshua menemani kak Soon Young dibawah. Aku gak tau kenapa, tapi aku merasa tatapan kak Soon Young itu menusuk sekali saat melihat kek Jihoon. Apa mereka lagi bertengkar?
Akhirnya keinginanku kesampaian. Aku bisa naik bianglala ini berdua bersama kak Jihoon. Aku sama kak Jihoon cuma diam-diaman, aku memandang indahnya malam dari balik kaca. Aku terpaku, ini benar-benar indah.
"Kak, lihat deh. Mereka kecil sekali!" Ujarku, kak Jihoon mengikuti arah pandangku. Orang-orang dibawah sana terlihat seperti semut. aku serus kagum dengan pemandangan malam ini.
Biang lalanya berhenti sebentar saat kami berada di puncak. Aku bisa lihat sebagian kota Seoul dari sini, lampu-lampu di gedung pecakar itu membuatku merasa tenang. Aku ingin melepaskan semua beban yang ada di kepalaku, karena belakangan ini aku terus berpikir yang aneh-aneh. Aku terus saja berpikir tentang kematianku yang sebentar lagi.
Tiba-tiba saja di kepalaku muncul, hatiku juga mendesak mulutku untuk mengungkapkan. Tiba-tiba saja, aku ingin mengakui perasaanku sama kak Jihoon. Dadaku tiba-tiba berdebar cukup kecang, ku lihat kak Jihoon sibuk melihat pemandangan disekitarnya. Kalau aku ungkapkan sekarang, aku gak akan mati penuh dengan penyesalankan?
Akupun menarik napas sebelum membuka mulut "kak Ji" panggilku, kak Jihoon menoleh kearahku. Aduh, mukanya polos sekali. Pengen cubit.
"Sebenarnya ada yang mau Sora bilang ke kakak" aku mulai merangkai kata-kata di kepalaku.
