Gila.
Kepalaku rasanya mau pecah. Aku ketakutan. Aku pikir, si hantu lepek itu berhenti dan menghilang.
TAPI NYATANYA DIA ADA DI KAMARKU SEKARANG.
Tolong. Kedatangan Eunsang sudah cukup membuatku ingin terus mengumpat karena dia semenyebalkan itu.
Sekarang aku ketambahan lagi?!
Ya Tuhan, dosa apa yang sudah kulakukan? Apa kesalahanku di kehidupan sebelumnya? Kenapa aku kedatangan arwah-arwah cowok ini? Kenapaaaaa??
Rasanya aku mau mengadu dan menangis. Tapi pasti nggak ada yang percaya.
"Chara Jurun Horo"
"Hah?", aku bingung.
"Hilangkan 'r' nya"
Eunsang yang mendengar itu langsung connect. "Cha Junho"
"Nggak ada yang nanya", jawabku ketus.
"Ya..udah..cuma mau ngasih tau aja sih. He he", dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Apaan sih?
"Gimana kamu bisa disini?!"
"Tadi..ikut di bagasi mobil.."
Aku menepuk jidat. Bisa-bisanya aku lengah dan nggak sadar kalau dia ikut ke rumah.
"Eunsang, kamu kenal dia?"
Eunsang menggeleng cepat. "Nggak"
"Astaga..."
Langkahku rasanya makin berat. Seakan-akan mereka berdua menempel di punggungku. Aku capek dengan semua tugas sekolah, ditambah kehadiran dua hantu cowok ini yang makin mengganggu.
Kalau aku mengerjakan tugas sambil membawa camilan, tiba-tiba camilanku habis. Atau, tiba-tiba toples cookies pindah dengan sendirinya, ini pasti kerjaan Eunsang. Kalau tiba-tiba ada yang ngomong atau ketawa sendiri, sudah pasti itu Junho. Hadeh, pusing.
Mereka saat ini memang tampak seumuran denganku. Tapi sebenarnya mereka lebih tua, karena sejak mereka meninggal, tentunya usia mereka berhenti. Aku akan terus tumbuh besar dan dewasa, dan mereka akan tetap menjadi remaja laki-laki.
Kini, setiap aku berangkat sekolah, di kanan kiriku ada dua hantu. Yang di kanan hantu berseragam sekolah, yang di kiri hantu berbaju pasien rumah sakit. Aku kira, saat aku pulang sekolah dan berpapasan dengan hantu menyeramkan, mereka bisa melindungiku. Ya kan sama-sama hantu, pikirku. Kenyataannya,
"Chowon, jangan pulang lewat sini deh. Puter balik", kata Junho.
"Kenapa?"
"Anu..itu.."
"Apa?"
"Ada penunggunya disini", jawabnya pelan.
"Kenapa? Kan sebangsa sama kalian?"
"Ya jangan pokoknya"
Aku melirik Eunsang. Mungkin dia berani. Lah, dia malah ikut mundur menyamakan posisinya dengan Junho. "Hah? Kalian takut? Ah gimana sih"
Malamnya, setelah aku selesai mengerjakan semua tugasku, kami berbincang bertiga di kamar. Aku membuka jendela kamarku agar udara segar bisa masuk. Langit penuh dengan bintang yang berkelap-kelip.
Awalnya, aku ketakutan dengan wujud Junho yang sangat kurus dengan lingkaran hitam di bawah matanya. Tapi, setelah aku mendengar kisahnya, aku mengerti. Dia sudah berjuang keras melawan penyakitnya, tapi Tuhan berkehendak lain.
"Junho, kenapa kamu seperti ini?", tanyaku. Eunsang membetulkan posisinya, siap mendengar kisah 'teman' barunya itu.
"Aku sakit kanker darah...kamu tau leukimia itu kan? Ya itu..aku sakit itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 SOULS
HorrorKisah kelima arwah yang mencari seorang manusia untuk memenuhi keinginan terakhir mereka di dunia. Mampukah Chowon melakukannya? Apa yang akan terjadi jika permintaan mereka sudah terpenuhi? ⚠️warning⚠️ -fiksi -gambar-gambar jumpscare enjoy!