Happy Reading ♡
*-*-*-*-*
Saat pulang dari rumah kasa, Dian di beri banyak pertanyaan oleh Iqbal.
"Assalamualaikum"
"Waalaiikumsalam"
"Dari mana Bang?" tanya Iqbal
"Maen"
"Lama banget pulangnya"
"Emang ada masalah?" tanya Dian kesal
"Enggak sih"
"Ya udah" balas Dian cuek
"Lo kenapa Bang?"
"Nggak" lalu Dian pergi menuju kamarnya
"Bang bunda sama ayah kayaknya pulang malem" teriak Iqbal
"Selalu" ucap Dian dalam hati
Di dalam kamar Dian meletakkan tasnya ke tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat Dian keluar dari kamar mandi ia sudah mengambil wudhu untuk sholat maghrib, karena ia mandi hampir magrib.
"Sejak kapan lo di situ?" tanya Dian setelah selesai solat
"5 menit yang lalu mungkin"
"Mau apa Bal?"
"Masakin gue nasgor" rengek Iqbal
"Bayar 20k"
"Nggak punya duit gue Bang"
"Ya udah gak ada nasgor" ucap Dian lalu ke luar kamar menunju dapur
"Katanya gak mau bikinin gue nasgor?" ledek Iqbal
"Siapa juga yang bikini lo, gue bikin buat gue sendiri lah"
"Gue bantu tapi gue ikut makan ya"
"Hmm"
"Bang gue tidur bareng lo ya?" ijin Iqbal tetap fokus pada nasgornya
"Hmm"
*-*-*-*-*
Suasana di Rumah Lian, sedikit tegang karena Satria melakukan hal yang di minta Lian dari sore. Awalnya Romi belum pulang ke rumah, karena mendapat telepon dari Kirana bahwa Satria merokok. Hal itu membuatnya langsung pulang.
"Sejak kapan kamu ngerokok?" tanya Romi tegas
"Semester 2 kelas 10" jawab Satria tak kalah tegas
"Rokok mu dimana?"
"Di kamar, di atas lemari"
"Lian" Lian segera mengambil rokok Satria di kamar Satria, lalu menyerahkannya kepada Romi "Ini Yah"
"Berapa batang sehari?"
"Nggak tau"
Romi tiba-tiba menyala rokok lalu mengisapnya. Satria dan Lian yang melihat itu pun terkejut, berbeda dengan Kirana yang memang kepalanya, pusing itu yang di rasakan Kirana saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAN
Teen FictionLian Dinaayscha, gadis yang sangat sadar bahwa ia hanya mengagumi kaum adam dan dia yakin bahwa perasaannya akan menghilang begitu saja.Begitu pun sebaliknya bila ada kaum adam yang menyukainya maka ia akan beranggapan bahwa mereka hanya mengaguminy...