Part 6

42 10 27
                                    

Vote and komen yang baik  ♡

*-*-*-*-*

Sesampainya di kantin Dian dan Lian mencari teman-temannya.

"Anjir main gandeng-gandeng aja" sindir Sakti

"Kok lo pada keringetan?" tanya Bagas

"Lo kemana nying jam pertama gak masuk kelas?"

"Gue habis maen tadi" jawab Dian

"Beneran?"

"Anjir maen apa?"

"Maen di kamar"

"Hah!?" kaget mereka kecuali Kasa

"Di hukum? Gara-gara telat?" tanya Kasa

"Siip" balas Dian mengacungkan jempol "Lo kenapa Lii?" tanya Dian khawatir

"Chilaa" lirih Lian "Kila mana?"

"Lagi pensen sama Juna" balas Bagas lalu Lian duduk sambil memainkan kukunya, kebiasaan Lain bila takut dan cemas.

"Jadi lo sama Lian telat?"

"Iya"

"Lo kenapa?" ulang Dian

"Ngg-Cilll" teriak Lian saat melihat Kila menuju mejanya

"Apa? Lo kenapa?" tanya Kila khawatir setelah meletakkan nampan. Lian lalu berbisik kepada Kila yang membuat Kila tertawa

"Mampus" ucap Kila di sela tawanya

"Kenapa?" tanya Bagas mulai kepo

"Dian lo-" potong Lian "Chil awas lo, udah ayo?"

"Iya-iya, gue sama Lian pamit ke toilet bentar" pamit Kila lalu Lian menarik Kila untuk pergi secepatnya

"Yan lo apain anak orang?" tanya Sakti curiga

"Gue nggak ngapa-ngapain"

"Pasti lo-"

"-seudzon gak baiik" bantah Dian lalu meminum jus yang ada di meja sampai habis

Pletakkk

"Sakit anji-" sela Bagas "Siapa yang anjing ha? Lo itu udah minum jus gue sekarang ngatain anjing?"

"Nanti gue ganti" sombong Dian

"Kipritt lo ganti minuman yang kemaren aja belum" protes Bagas "Sana pesen lagi"

"Ok bentar, Kas pijem duit" Kasa yang awalnya sibuk dengan hpnya sekarang berahlih ke Dian lalu menyerahkan uang 50k "Sekalian gue beliin"

"Ok siip Bos" balas Dian mengacungkan jempolnya lalu pergi memesan makanan

"Lo percaya sama tu bocah" ucap Juna

"Nggak juga" balas Kasa seadanya karena ia sudah bisa menebak apa yang akan di lakukan Dian

*-*-*-*-*

DIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang