Prolog

84 14 4
                                    

"Ma,aku mau ke sekolah dulu ya." Ucapnya sembari mencium tangan ibundanya. "Pulang sekolah jangan lupa bimbel,ngga usah kebanyakan main kamu bentar lagi kelas 12 harus banyak-banyak belajar ya Fali." Kali ini perempuan paruh baya yang berbicara kepada putri sulungnya.

"Iya ma."

Bimbel bimbel dan bimbel. Batin seorang gadis sambil mengunyah roti sebagai bahan sarapannya di ojek online. Sangat umum semua orang tua di seluruh belahan dunia pasti menginginkan buah hatinya pintar dan berguna. Namun ㅡmungkinㅡ caranya yang salah

"Jangan lupa bintang nya ya neng." Pinta driver ojol yang baru saja gadis itu tumpangi. Dan dengan senang hati gadis itu menjawab "Oke deh bang jangan khawatir." Kemudian gadis itu segera memasuki gerbang dimana dirinya mencari ilmu,berjalan melewati koridor dengan jengah. Sekolah merupakan tempat terburuknya selama 2 tahun terakhir.

Dipandanginya seluruh ruang kelas yang ia lewati. Dan tanpa disadari bibirnya yang melengkung sempurna membentuk sebuah senyuman. Bukan senyum kebahagiaan sayangnya,melainkan senyuman miris. Sampai akhirnya dirinya memasuki ruang tempat dirinya menyimpan tas nya dengan aman.

"Hai gayssss!!! Welkom bek." Katanya dengan sangat bising sehingga membuat kaum adam tak segan segan menoyor kepala gadis tinggi semampai. "Ini bocah dari jaman orok ngga pernah waras. Lu cewe kapan sih muncul keanggunannya. Heran gua sama lu gila e buset." Oceh sahabat gadis itu. "Yaudah sih Rian,lagian nama aku itu Falia. Bukan Anggun,jadi wajar aja kalo ngga muncul ke Anggun nan nya." Celetuknya dengan muka yang serius sehingga membuat Rian gemas ingin mematahkan tulang Falia.

"Dari dulu emang ngga pernah waras." Kata laki laki itu sambil berbisik berusaha agar Falia tak mendengarnya

"APA KATA LO HAH?!"

"Kaga." Jawab Rian dengan muka cengengesan nya.

Kemudian gadis itu mulai menempelkan bokongnya dengan nyaman di atas kursi sebagai singgasana nya di kelas. Tak lupa dirinya langsung bermain dengan sahabat sahabat laki lakinya di kelas. Ada Rian,Baihaqie,Dimas,Arya dan satu sahabat perempuannya bernama Vennus.

Disinilah,tempat dirinya bercerita. Tempat dirinya menangis serta tertawa. Bersama sahabat sahabatnya,Falia menjadi sosok paling bahagia sembari menyembunyikan kesedihan di depan krumunan manusia di sekitarnya.

Lakuna |Ruang Kosong Kehidupan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang