1

5.6K 513 120
                                    




⚠️ WARNING ⚠️
mengandung kata kasar



-




Ādima (આદિમ): primitif; berarti dalam keadaan yang sangat sederhana. Primitif juga berarti belum maju (tentang peradaban).





-




adima by merrcurox



-



Siang hari adalah waktu dimana para murid di sekolah So Magneficent School sedang menunggu bunyi bel sekolah yang menandakan kalau kegiatan belajar mengajar telah berakhir.

Tidak terkecuali bagi para siswa-siswi di kelas XI IPA 4, mereka semua sedang menatap ke arah jam dinding di kelasnya sambil menghitung mundur dalam hati mereka, tidak mempedulikan guru yang sedang mengajar di depan.

KRINGGG..

Bel sekolah pun berbunyi, tetapi suara bel itu kalah kencang dibandingkan dengan suara ricuh anak murid yang berlarian keluar kelas.

Mereka semua tengah bergegas pergi ke lapangan futsal ketika ada suara pengumuman yang mengatakan, "ada pertandingan sparing futsal antara sekolah kita dengan sekolah Young Great School di lapangan, harap anak murid membantu menjadi supporter agar memeriahkan pertandingan."

Setelah mengetahui kalau para pemain futsal memiliki visual yang bisa membuat anak orang menjerit-jerit, maka siapa yang akan melewatinya?

"Ayolah, Ten. Dimana buku cetak gue?" tanya orang itu sambil menatap orang yang dipanggil Ten dengan lelah. Hanya karena Ten, ia harus mencari ke sekeliling kelas untuk satu buku tebal berisikan materi pelajarannya.

Ah, semua murid tengah sibuk menonton. Tetapi masih ada tiga orang siswa yang tetap berada di dalam kelas. Tiga orang itu sedang membantu salah satu dari mereka untuk mencari buku tebal yang hilang entah kemana.

"Gue gak tahu, Kun. Serius, deh!" Ten mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kalau dia tidak ada sangkut pautnya. Padahal, Ten lah yang sudah menyembunyikannya agar bisa melihat wajah panik Kun sekarang.

"Lu sudah cari di laci meja guru?"

Mendengar penuturan itu, Kun pun langsung berjalan ke arah tempat yang temannya sebutkan. Dan yang benar saja, buku yang sedari tadi ia cari ternyata ada di dalam sana. Kun bernafas lega saat menggenggam buku itu, bahkan membawa buku itu ke dalam dekapannya. Sekarang ia terhindar dari maut.

Ten tertawa kencang, "MUKA LO! HAHA."

Pletakk

Suara pulpen yang mendarat di kepala, membuat kedua orang yang tidak menjadi korban tertawa kencang. Kalian harus melihat ekspresi Ten yang sedang mengaduh kesakitan, sangat lucu!

"BENER-BENER, KIM DONGYOUNG!!" lalu terjadilah aksi kejar-kejaran antara Ten dan orang yang ia panggil Kim Dongyoung.

Mereka berdua mengitari seisi kelas, sampai-sampai meja dan kursi yang berada di dalam kelas itu menjadi kacau balau. Bahkan hampir sama seperti kapal pecah.

"Sudahlah, apa kalian gak mau nonton futsal?" tanya Kun, kedua orang yang tadi kejar-kejaran langsung terdiam dan menatapnya bingung.

"Hah? Emang ada?" tanya Ten balik.

Kedua temannya menepukkan jidat secara bersamaan. Inilah mengapa kalian tidak boleh tidur di saat jam pelajaran!

"Tumben lu pengen ikut, kesambet apa?" kini Doyoung yang bertanya dengan mengangkat salah satu alisnya.

adima [jaedo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang