7

2K 303 79
                                    




adima by merrcurox



-



Mari kita awali hari ini dengan yang baik-baik. Dimulai dari sosok Doyoung yang sedang terduduk rapi di kursinya sambil membaca buku novel mengenai misteri dan pemecahan masalah. Lalu di depan Doyoung, ada Kun yang sedang berkutik dengan laptop serta airpods yang sudah tergantung di telinganya. Ia tengah mengerjakan sebuah lagu untuk lomba ekstrakulikuler paduan suara.

Suasananya sangat tenang, nyaman, damai, dan tentram. Namun, semua itu berubah ketika Ten menyerang. Bukannya berlebihan, tetapi saat Ten masuk ke dalam kelas Doyoung dan Kun, suasananya berubah menjadi lebih kacau. Sangat kacau.

"Kun, Doy! Kalian gak laper? Makan, yuk! Kasihan kucingmu yang lucu ini. Nanti kalau Ten pingsan gimana? Kunkun dan Doydoy mau mengangkatnya, hm??" bujuk Ten yang sudah melakukan beberapa tingkah lucu, tapi sayangnya diabaikan.

Awalnya Kun dengar, hanya saja ia sengaja menambah volume suara agar tidak mendengar kelanjutan dari ucapan Ten. Untuk Doyoung, ia hanya berpura-pura kalau Ten itu tidak ada atau kita anggap saja menghilang. Meskipun suara Ten agak mengganggu suasana, tetapi ia sedang berusaha untuk tidak peduli.

"Ih! Kalian nyebelin!!" gerutu Ten kemudian menjatuhkan dirinya di kursi sebelah Doyoung.

Lihatlah wajah Ten yang sekarang, bibir yang ia manyunkan ke depan seperti bebek, lengan yang ia silangkan di depan dada, dan tidak lupa beberapa dengusan kasar yang sengaja Ten keluarkan keras-keras agar temannya peka. Tapi, usahanya nihil. Tidak ada yang merespon bahkan mereka lebih asyik dengan kegiatannya sendiri.

"LAPER! Mending gue ke kantin bareng Kak Taeyong saja!" seru Ten, ia langsung berdiri dari duduknya berniat untuk pergi.

Doyoung melirik sekilas, "emang dia mau sama lo?"

"Doy, lu gak tahu?" tanya Kun yang sudah melepaskan airpodsnya dan menghadap ke arah Doyoung.

"Gak."

"Masalah gini lo berdua cepet." gerutu Ten, kemudian ia terduduk kembali di samping Doyoung, agar Ten tetap bisa memantau apa yang akan Kun ucapkan. Jangan sampai Kun menceritakan yang tidak-tidak.

"Itu kemarin, kak Taeyong tiba-tiba ke rumah kita. Terus ngasih Ten kardus-"

"HAH? KARDUS?? HAHAHA" Doyoung tertawa terbahak-bahak, membuat Ten yang di sebelahnya memukul lengan Doyoung kencang.

"Jangan dipotong ceritanya, kelinci budek!!"

"Hah?! Apa lo bilang, cil?!"

"Sudah, jangan berantem." panik Kun ketika kedua temannya itu sudah berdiri dan menatap masing-masing dengan tatapan tajam. Bisa-bisa mereka akan baku hantam.

Setelah kembali duduk, kedua orang itu membuang muka mereka kelain arah, sedangkan Kun yang jadi penengah hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Kapan mereka berdua akur?

"Kardus yang kak Taeyong kasih itu isinya makanan yang Ten suka, bahkan ada yang dari Thailand langsung." jelas Kun, membuat orang yang sedang diomongkan tersenyum bangga.

Doyoung melirik Ten, "bukan lo doang! Jaehyun juga ngasih gue coklat sama es krim."

"Eey-"

adima [jaedo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang