adima [jaedo]

8

adima by merrcurox

-

"Jae, bangun. Kita sudah sampai,"

Suara bisikan terdengar, membuat orang yang tadi sempat bersandar di pundak Doyoung langsung terbangun dan cepat-cepat menjauh.

"Ma-maaf, kak! Saya tidak sengaja ketiduran." seru Jaehyun sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia sangat takut untuk melihat ekspresi Doyoung, mungkin sekarang ia lagi menatapnya dengan jijik?

Doyoung tertawa pelan, "gapapa, lo kan lagi sakit. Ayo turun."

Jaehyun mengangguk paham lalu turun dari motornya, tidak disangka Doyoung benar-benar membawanya pulang. Apakah ini suatu keajaiban seperti yang ada di cerita dongeng?

"Sini gue bantu." tawar Doyoung sambil menarik tangan Jaehyun ke pundaknya dan menaruh lengannya di pinggang Jaehyun.

Ting Tong

Suara bel kediaman keluarga Jung berbunyi dengan sangat nyaring. Tak membutuhkan waktu lama, Mama Jung membuka pintu rumahnya, kemudian ia melihat sang anak yang sedang tersenyum lemah ke arahnya.

"Jaehyun! Kamu dari mana saja?" ucap Mama Jung panik.

"A-anu..."

Doyoung tertawa pelan, "tadi dia beli susu di indoapril, tante. Kebetulan saya lewat dan berinisiatif mengantar Jaehyun pulang."

Mama Jung pun mengangguk paham, lalu membuka pintu rumahnya dengan lebar agar Jaehyun serta Doyoung bisa masuk ke dalam. Jaehyun bernafas lega sebab Doyoung bisa meyakinkan Mamanya, meskipun ada sedikit rasa bersalah karena telah berbohong.

"Kamar Jaehyun di sebelah sana, kamu bawa masuk saja."

"Baik, tante!"

"Ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" tanya Mama Jung sebelum Doyoung menghilang di balik pintu.

"Kim Dongyoung, tapi tante bisa memanggil saya Doyoung!" Setelah memperkenalkan dirinya, Doyoung dan Jaehyun benar-benar menghilang dari ruang itu.

Doyoung melangkahkan kakinya lebih dalam, merebahkan Jaehyun di atas kasur pria itu, kemudian meregangkan ototnya. Sebagai informasi, tubuh Jaehyun sangatlah berat bahkan lebih berat dibanding tubuh Kun. Jadi, jika besok otot Doyoung ada yang encok, ia akan langsung menyalahkan Jaehyun.

"Terima kasih, kak." desis Jaehyun kala ia mendudukkan tubuhnya.

Sang kakak kelas pun tersenyum lebar terus mengangguk singkat, membuat Jaehyun yang melihat hal itu menatapnya gemas. Jika saja Doyoung benar-benar kekasihnya, mungkin sudah ia peluk erat, mencium kedua pipi buntalnya, dan mengusak rambut hitam itu perlahan. Hey! Apa yang kau pikirkan Jung Jaehyun?!

Tok tok tok

"Masuk!"

Mama Jung pun membuka pintunya, membawa masuk nampan dengan dua gelas susu coklat hangat sambil tersenyum dengan lebar ketika melihat dua insan yang berada di hadapannya.

"Doyoung, apakah kamu mau menginap untuk malam ini?" tanya Mama Jung ketika menaruh nampan itu di atas nakas.

Doyoung tersenyum canggung, "ah- saya sebaiknya cepat pulang, tante!"