Three

62 4 0
                                    

Kita berjalan dengan langkah yang selalu beriringan lalu vian menggandeng tangan gue but i dont like this so gue ngelepas genggamannya.

Terus vian natap gue seakan bertanya mengapa gue melepaskan genggamannya.

"Kenapa" tanya gue

"Gapapa"

---Sampai di sebuah tempat yang isinya gaun beserta perlengkapannya.---

"Vi, yang itu bagus gak?" Tanya gue sambil memandang gaun berwarna putih dengan sedikit taburan emas.

"Lo mah pake apa aja juga cantik farah"

"Gombal mulu dih serius nih" kata gue sambil cemberut

"Bagus kok tapi sayang.." katanya terputus membuat gue bertanya kelanjutan kata katanya.

"Sayang kenapa?" tanya gue dengan tatapan serius

"Gapapa kok sayang "ucap vian sambil ketawa gak jelas

Gue bingung kenapa vian ketawa dan pegawai toko juga ketawa bikin gue semakin bingung.

Gue berdiam sebentar memikirkan kata vian tadi. Dan gue baru inget tadi gue bilang "sayang kenapa?" Ke vian.

"Yeh lo gombal mulu serius dong ntar kita kesorean nih"

"Oh iya, sebentar hmm...." tukas vian sambil melihat sekeliling toko ini dan berlagak memimikir khasnya

"Menurut gue lo bagusan pake itu"ucap vian lagi sambil menujuk gaun berwarna peach dengan taburan manik manik.

"Yaudah mbak saya mau beli yang itu ya" kata gue kepada pegawai toko sambil menunjuk gaun yang di tunjuk vian tadi.

"Eh serius lo mau ngambil gaun pilihan gue? Gue cuma ngasal loh milihnya" kata vian

"Yaa gapapa gue percaya kok sama pilihan lo" ucap gue asal sambil mencari pegawai toko yang di sebelah gue tadi yang seketika menghilang.

"Ukuran nya sudah pas kak?" tanya pegawai toko

"Sudah kok mbak" ucap gue kaget tiba tiba pegawai tokonya ada di belakang gue.

Gue langsung menuju ke kasir, vian mengikuti langkah gue dari belakang.

"Berapa mbak gaunya?" Ucap vian

Lah tadi perasaan vian di belakang gue deh kenapa udah di kasir?? Aneh

"Lah vi gak usah gue aja yang bayar" Ucap gue tiba tiba

Lalu vian memberikan kartu kreditnya kepada petugas kasir

"Biar saya aja mbak yang bayar"tukas vian dengan menatap petugas kasir.

Gue yakin tuh petugas kasir langsung salting di liatin vian.

Gue cuma diem aja soalnya antrian udah panjang gara gara debat gue sama vian dan gak sedikit orang yang mengantri dibelakang gue ngomel ngomel gak jelas gitu.

"Totalnya 10 juta ya kak" kata petugas kasir itu sambil mentap vian, mungkin petugas kasir itu terpesona oleh ketampanan vian.

"Silahkan pinnya" kata petugas kasir lagi

Vian memencet beberapa angka di sebuah mesin kecil tak lama mesin kecil itu mengeluarkan struk pembayaran dan vian menandatangani kertas kecil itu.

Selesai membeli gaun, gue sama vian langsung keparkiran.

"Gak mau jalan jalan kemana gitu" ucap vian

"Gak ah mager gue "

Gue pulang dianter vian seperti biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

who am i ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang