"Hari pertama ku di rumah Yamada bross, apakah menyenangkan? Nii-chan bodoh sekali apakah dia sudah sengaja melakukan ini?"
🌹🌹🌹
Tidak disangka, ternyata barang-barang Zena sudah dikemasi oleh Zen. Dan bodohnya apakah wajar wanita seperti dirinya tinggal dirumah pria? Ada tiga lagi. Namun Zena hanya pasrah dari pada dititipkan ke Polisi di Yokohama yang terkenal ... tidak usah disebutkan.
"Baiklah bro Ichiro, aku titip adikku ya, kalau terjadi apa-apa kau tau sendiri kan hahaha." Tawa Zen saat ini terdengar dari atas motornya.
"Tenang saja bro Zen, kalau ada yang melukai Zena akan ku hajar dengan tanganku." Jawabnya sembari mengepalkan tangannya.
"Mungkin tidak apa? Kulihat Ichiro-san baik juga." Zena tersenyum sembari melambaikan tangannya kepada Zen, "Semoga berhasil Nii-chan!" Teriaknya.
Zena hanya pasrah, kakaknya pergi ya bukan karena kemauannya bukan? Kalau untuk tugas tidak apa-apa mungkin itu sangat penting.
🏵️🏵️🏵️
"Zena, kau tenang kau pasti aman disini." Ichiro tersenyum ke arah Zena dan mengambil tas nya lalu memberikan kepada Saburo, "Saburo kau bisa mengantarkan Zena ke kamar tamu kan?"
"Hah? Kenapa harus aku? Kan ada Jiro! Ayolah ichi-nii bagaimana dengan papan game nya?"
"Tidak apa Nii-chan, biar aku yang mengantarkan nya." Jiro menawarkan diri.
"Baiklah, Jiro aku minta tolong ya." Jiro mengambil tas Zena dan mengantarkan ke kamar tamu, "Aku menang Saburo...." Ucapnya menoleh kebelakang dan menjulurkan lidah ke Saburo.
"Jiro-no baka..." Sinis nya kepada Jiro. Saburo masuk ke pintu dan menutupnya dengan keras, "Oi Saburo!" Panggil Ichiro.
🥀🥀🥀
Jiro dan Zena sampai di kamar tamu, luas. Itulah yang dilihat Zena saat ini, lebih luas daripada kamar dirumahnya. Zena duduk ke kasur dan meletakan handphone nya.
"Nee, Jiro-san?" Panggilnya pelan.
"Ada apa, Etto namamu tadi Zee kan?" Jiro meletakkan barang Zena kemudian melihatnya.
"Aku lebih suka dipanggil Zen atau Zena, tapi kalau kau memanggil Zee tidak apa." Zena memejamkan matanya.
"Ahaha Baguslah, baiklah aku permisi dulu."
"Tunggu sebentar! Ada yang ingin ku tanyakan padamu." Ucap Zena seraya melepas aksesoris di kepalanya dan rambutnya terurai saat ini lengkap dengan headphone di lehernya.
"Kau mirip sekali dengan Nii-chan!" Jiro Berhenti sejenak, "Oh ya kau ingin menanyakan apa?"
"Benarkah? Aku dan Ichiro-san tidak mirip kok, oh ya apa sikap Saburo seperti itu?"
"Saburo ya, hah ... apa kau tertarik dengannya?"
"Tidak kok, kupikir sikapnya dingin sekali, tapi dengan Ichiro-san begitu manis, apa emang begitu?"
"Ntahlah, tapi setuku dulu dia adalah tipe adik kecil yang manis, aku juga tidak tau kenapa dia begitu." Jiro menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice ✦ Saburo Yamada
Fanfiction-------------------------------------------- "Saburo, maaf kau mau ...." "Maaf tidak perlu." "Saburo, kau mau memainkan ini?" Maaf tidak perlu. Tinggal di rumah Yamada bersaudara memang tantangan yang rumit bagi gadis yang bernama Nakiri Zenaira itu...