Pengalaman adalah pelajaran terbaik dalam hidup.
Itulah yang dialami Rara saat ini.
Banyak hal yang ia dapat petik pada waktu tiga tahun lalu ia menjadi seorang manajer seorang penyanyi solo yaitu Ardhito namanya.
Kini Rara tak lagi menjadi seorang manajer.
Ia menjadi seorang owner sebuah kedai kopi.
Kedai kopi minimalisnya ia beri nama RACA.
Rara tidak lagi tinggal di Jakarta, ia kini menetap di Bandung tanah kelahirannya.
"Gila gila gila, Ra lo harus tau ini" ucap Luna histeris menyodorkan handphone nya pada Rara.
Rara menoleh pada Luna menerima handphone tersebut.
Membaca sekilas, Rara menganga tak percaya sambil membaca berulang kali.
"Gue iseng ikutan giveaway free stand di konsernya Ardhito, gue kagak berharap lebih, tapi lo liat Ra kita dapet satu stand gratis tanpa biasa sewa" jelas Luna pada Rara yang masih tak percaya.
Pikiran Rara melayang jauh pada nama Ardhito, tiga tahun Rara menemani Dhito.
Sebersit senyum tercetak di bibir Rara.
"Dhito" gumamnya pelan....
Rara dan Luna memutuskan untuk mengambil hadiah giveaway tersebut.
Tanpa disangka sangka RACA terjual habis tanpa tersisa.
Bonus dari semua itu Rara dapat melihat Dhito setelah sekian lama tak berjumpa.
Walau hanya Rara yang melihat Dhito dari kejauhan pula.
Dhito yang tengah bernyanyi diatas panggung.
Rara berada di atas tribun bersama penonton lainnya.
...
Akhir tahun Rara akan menyempatkan untuk mengunjungi beberapa kota mungkin dua atau tiga kota.
"Ra lo mau kemana rencananya?" Tanya Luna yang asyik dengan cemilannya memandangi Rara mengemasi barang barangnya.
"Gue kagak jalan jauh jauh akhir tahun ini, palingan ke Semarang dulu, abis tuh gue lanjut ke Jogja beberapa hari, terakhir ke Jakarta ngunjungi tante gue" jawab Rara, tangannya sibuk mengemasi barang barangnya kedalam koper.
"Naik kereta lo?"
"Iyalah, hemat Lun, jalan jalan gak perlu ngeluarin biaya banyak banyak, penting hati senang, penat yang numpuk nih, lebuuur" ucap Rara.
Luna hanya tertawa diiringi gelak tawa Rara.
...
"To cuti akhir taun mau kemana lo?" Tanya Mas Adam selaku manajer Dhito setelah Rara.
Dhito menoleh pada Mas Adam "gue pingin ke Jogja nih, lo mau ngikut mas?"
Mas Adam langsung menggelengkan kepalanya "kagak makaseh, ngikut lo tuh namanya kagak cuti, sama aja kerja"
Dhito sekilas menyunggingkan senyumnya pada Mas Adam "iyalah mas, tugas lo kan mengatur waktu dan apapun yang berhubungan sama gue"
"Bangke lo To" umpat Mas Adam
Dhito hanya nyengir."Denger denger nih ya To" sambung Mas Adam
Dhito menoleh
"Manajer lo yang dulu, suka jalan jalan di akhir tahun kan?" Lanjut Mas Adam
Dhito yang ditanyai seperti itu teringat obrolannya dahulu bersama Rara di akhir tahun ketiga saat Rata masih menyandang sebagai manajernya.
"Akhir tahun ini gua mau ke Banyuwangi, lanjut ke Bali" ucap Rara