Jangan lupa vote dan komen gaess!!! Happy reading...
***
Pengap. Itulah yang saat ini dia rasakan. Berada di tengah ruangan yang gelap dengan tangan dan kaki terikat tali. Tidak ada pencahayaan selain dari cahaya matahari yang masuk melalui celah ventilasi-ventilasi kecil.
Dia Himalea Arabella, gadis yang baru berusia tujuh tahun itu harus mengalami hal pahit. Sudah terhitung tiga hari sejak ia disekap oleh perempuan cantik yang selama ini ia kira malaikat dalam hidupnya.
Mamanya kini berubah menjadi seorang yang paling menakutkan. Tidak ada tatapan kelembutan yang selalu terpancar dari netra coklat itu. Yang ada hanya tatapan tajam penuh kebencian, yang entah tidak Hima mengerti mengapa mamanya melakukan itu kepadanya.
"Ma... Hi—ma mau pulang, disini gelap, ma. Hima takut, ma." Dengan gemetar anak perempuan itu menyuarakan suaranya.
Namun wanita itu tak menggubris, dia malah mengikir kuku lancipnya dengan gunting membuat anak gadisnya semakin ketakutan. "Ma? Mama?" tanyanya sembari menampilkan senyum miring. "Sepertinya kamu salah, sayang. Aku bukan mamamu."
"Maksud mama apa?"
Wanita itu tertawa sangat keras sembari berjalan mendekati Hima. Dia mensesejarkan wajahnya dengan putrinya, membelai pipi gadis kecil itu dengan gunting yang ia pegang. "Kamu bukan anakku, sayang. Kamu anak— selingkuhan si brengsek itu. Dan dia sudah mati setelah menghancurkan keluargaku."
"Bohong! Mama—"
Dorrr!!!
"Mamaaaaaaa...."
— — —
04 Agustus 2020
Hai semua, aku mau ngasih tau nih kalau aku bakalan bawain cerita baru buat kalian semua. Setelah cukup lama hiatus dari wattpad, aku kangen lagi jadi aku bakalan coba nulis lagi, hehehe... Semoga juga konsisten dan bisa nyelesaikan cerita ini.
Cerita ini bakalan aku bikin lebih komplit. Semoga kalian suka.
Selamat menikmati gaessss😘😘Salam, arf24.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIMALEA
Teen FictionUpdate seminggu dua kali. Agustus/2020 - "Kita terjebak diantara perasaan-perasaan yang tidak mungkin-" Himalea Arabelle, gadis cantik berkulit putih nan kaku. Hima, si cantik berwajah datar yang benci menjadi pusat perhatian laki-laki. Tidak perna...