Semua ternganga kala sepasang pria dan wanita yang berpakaian serasi khas pernikahan dengan anggun dan berwibawanya keluar dari tirai, hingga akhirnya berada di ujung balkon hingga semua orang sepenuhnya bisa melihat mereka.
Sorak sorai terdengar dari kejauhan, sementara peliput bermain dengan aksi wartawan mereka.
"Eh, itu bukannya ... bukannya Brendon, kan?" kata salah seseorang, semua yang ada di kru majalah Phobes menatap jeli ke sana.
Pria muda berjas putih dengan senyum kaku, wajah pucatnya menatap sekitaran sebelum akhirnya melambai bersama wanita cantik bergaun di gandengannya.
"Dia yang nikah sama artis besar sekelas Kaianna Thomas? Ah, gak mungkin! Diliat dari mana aja Brendon si cupu sama calon suami rahasia Kaianna gak mirip! Udah gak usah inget tu anak baru, lo kebayang karena pasti iri sama pencapaian dia, kan? Tetep fokus biar jabatan lo gak kesingkir dari fotografer amatir itu!" tegur temannya panjang lebar.
Dan mereka pun kembali bertugas.
Tak lama menyapa demikian ke arah hiruk pikuk manusia, kini keduanya berhadap-hadapan. Seorang penyatu hubungan mereka, pria dewasa berpakaian pendeta pun datang ke tengah-tengah mereka.
Si pendeta mulai mengeluarkan ungkapan sumpah pernikahan, disusul mempelai pria ....
Dan para kru majalah Phobes terkejut mendengar sumpah ungkapan sang artis besar berikutnya.
"Brendon Estiawan, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai hukum Tuhan yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Ungkapan tersebut begitu horor bagi seorang wanita muda yang awalnya fokus mengelap meja di sebuah rumah makan kecil, kini fokus menatap siaran langsung di televisi tentang pernikahan artis besar itu.
Matanya kemudian berkaca-kaca setelahnya melihat pendeta menyuruh mereka bertukar cincin kemudian menyatukan bibir, dan ia langsung membuang wajah sambil menangis sebelum ia lihat persatuan kedua bibir itu.
"Gak ... itu gak mungkin ...," gumamnya menangis.
"Sayang, kenapa?" tanya seorang pria tua yang baru datang dari ruangan lain di sana, buru-buru menghampiri dan mengusap punggung si gadis. "Kenapa?"
Ia tak menjawab dan langsung berjalan pergi menjauh.
Dan mata pria itu menatap nanar ke arah sang gadis sebelum akhirnya ke arah televisi yang mengungkapkan nama yang ia kenal.
"Pernikahan antara aktris papan atas Kaianna Thomas dan suami rahasianya yang akhir-akhir ini menjadi titik penasaran tinggi tentang sang idola, Brendon Estiawan ...."
"Brendon?"
Selepas melepaskan tautan bibir yang cukup lama itu, wajah keduanya yang tak melepaskan senyum satu sama lain menjauh. Tangan itu tertaut selama beberapa saat sampai si pemuda memegang keningnya yang tiba-tiba pening. Ia memejamkan mata erat seraya meringis kesakitan.
Buru-buru, Kaianna dan penjaganya masuk lagi ke tirai, para penjaga itu langsung mendudukkan Brendon yang tak sadarkan diri lagi sementara Kaianna duduk di sampingnya.
"Ini efek samping obatnya gak bahaya, kan?" tanya Kaianna menatap salah seorang penjaganya.
"Scopolamine (obat hipnotis) dosis rendah, Nyonya. Efeknya akan usai dengan cepat," jelasnya.
Kaianna menghela napas panjang, kemudian memainkan rambut cokelat berantakan Brendon.
"Ah, profilnya tadi, aku mau liat!"
Cerita ini tersedia di
Playbook: An Urie
Karyakarsa: anurie
Dan bisa dibeli di WA 0815-2041-2991
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK SUAMI [Brendon Series - E]
Romance21+ "Santai, Babyboy." Sebuah suara seksi membuat Brendon menenggak saliva, ia mengenal suara itu dan kala ia menoleh ia menatap dengan horor. "Uh ... Baby, jangan tegang, kek liat hantu aja." Ia menemukan seorang wanita dewasa cantik yang memakai b...