0.7

9.8K 1.9K 299
                                        

"for you"

gue dongak dan melirik satu kotak susu yang baru aja dikasih sama mark. "thank you." kata gue.

mark cuma ngangguk dan senyum terus dia duduk disamping gue.

"gimana lo sama jeno?"

"ya gitu, masih marahan."

"wah sinting tuh orang."

gue nengok natap mark, tatapan gue langsung terfokus sama luka dibibirnya akibat tonjokan dari jeno 3 hari yang lalu.

udah 3 hari, gue sama jeno marahan. jeno bener-bener gak mau komunikasi sama gue.

udah gue spam chat sampe telpon tapi semuanya dia reject. ngeselin? banget. yang salah siapa, yang marah siapa.

makanya sekarang gue bodo amat aja, toh gue udah usaha ini.

"oh my god!" pekik mark.

"heh kenapa lo?!"

"gue duduk dibangku ini," mark nunjuk bangku yang dia dudukin sekarang.

alis gue bertautan. "ya terus kenapa?"

"gue ketularan virus pelakor gak ya?"

tawa gue langsung meledak denger ucapan mark. emang dasar sinting.

bangku yang didudukin mark itu bangku nya sissy, makanya dia ngomong kayak gitu. mulutnya lambe banget ya?

gue memukul-mukul pundak mark sambil masih tertawa, mark juga ikutan ketawa.

kita berdua ketawa ditengah heningnya kelas gue pas jam istirahat.

"am i right?"

"hahahahaha sinting lo sumpah." gue masih ketawa ngakak. maklum, kaum receh.

"lily..."

tawa gue seketika berhenti pas denger nama gue dipanggil. gue nengok ke arah sumber suara.

"aku mau ngomong sama kamu,"











•••










"mau ngomong apa?"

"maaf ly..."

"hah? apa?" tanya gue karena emang suara nya jeno kecil banget, nunduk pula.

jeno ngangkat kepalanya, "maaf ly..."

"udah minta maaf sama mark belum?"

jeno menggeleng pelan lalu menatap gue sedih. "tapi aku kan juga bentak kamu, maaf..."

"ly, kamu boleh pukul aku tapi please, maafin aku" pintanya.

"terus kenapa tiga hari kemarin kamu reject semua telpon aku? chat aku juga kamu gak bales. maksud kamu apa?" cecar gue.

"i-itu..." jeno menggantung omongannya. "...itu sebenernya aku masih kesel, ly. ya abis siapa yang gak kesel kalo pacarnya dipegang-pegang" lanjutnya.

nah, tuh tau. apalagi kalo diselingkuhin, siapa yang gak eneg bro :))))

gue menghembuskan napas panjang. jujur mau maafin tapi masih kesel. akhirnya gue diem sebentar buat mikir.

jeno masih setia ngeliatin gue dengan muka sedihnya, seolah kode buat dimaafin.

"yaudah iya aku maafin,"

"beneran ly?" jeno megang kedua bahu gue erat, senyumnya ngembang dan gue ngangguk pelan.

setelahnya, jeno dekap badan gue erat.

"makasi ly, makasi. jeno sayang lily"

dan gue tanpa niat membalas pelukannya cuma bisa ngangguk.















-

yang punya twitter, mutualan yu?

yang punya twitter, mutualan yu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Liar ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang