Halo semua Makasih ya buat kalian yang udah nungguin cerita ini, padahal cerita ini enggak terlalu jelas jalan ceritanya tapi aku tetap ucapin Makasih buat kalian semua.
Oh ya mohon maaf juga buat kesalahan penulisan di part sebelumnya kalau ada kesalahan dikoreksi aja nanti bakal aku perbaiki.
Part kali ini agak pendek tapi ya aku bakal usahain buat yang lebih panjang lagi soalnya otak aku lagi mentok karena karantina terlalu lama.
Enjoy...
Sekarang Haruto dan Jeongwoo lagi di dalam pesawat menuju ke bali, sementara Haruto duduk tenang sambil denger lagu sedari tadi jeongwoo yang duduk di dekat jendela terus terusan meluk lengan Haruto.
"Apaan sih woo" ketus Haruto yang udah gak tahan di gelendotin jeongwoo
"Takut gue to"
"Aelah ketahuan noraknya, santai aja kali. Nih makan! Lo kan demen makan"
Entah kenapa jeongwoo yang biasanya rakus kelewatan sekarang malah jadi diem, ngelihat makanan di depannya aja jeongwoo rasanya mau muntah.
"Mas ini makanannya gak dimakan?" tanya mbak pramugari.
"Enggak mbk, lagian itu isinya apa sih?" -jeongwoo
"Steak sama salad mas, klo mau ganti bilang aja kita ada Teriyaki chiken, Susi atau bibimbap"
"Ahh ngk deh mbak makanannya aneh aneh semua saya carinya nasi padang atau minimal nasi pecel" ujar jeongwoo yang di hadiahi toyoran dari Haruto.
"Udah mbk gausah dilayanin emang suka aneh dia" sela Haruto.
"To ini sampenya kapan? 12 jam lagi y?" tanya jeongwoo yang tak ada habisnya bikin Haruto pengen dorong jeongwoo keluar dari pesawat.
"Kita cuma Jakarta Bali bego! Lo pikir ke new york? Paling sejam lagi juga nyampe" kata Haruto sambil nurunin sandaran kursi buat tidur.
"Haruto kok kursinya bisa tidur gitu? Enak bisa rebahan"
"Lo tekan aja tombolnya bego, ini kan kelas bisnis lo mau tidur sambil nungging juga terserah"
Sementara itu Haruto langusng nikmatin penerbangannya dengan damai berisitirahat.
Ternyata ada untungnya juga naik pesawat terpisah dari yang lainnya. Karna Haruto jadi bisa naik kelas bisnis.Sementara di penerbangan lainnya.
"Jun bangun jun, bentar lagi kita sampe udah mau landing nih" kata hyunsuk sambil cubitin tangan junkyu.
"Sakit bego"
"Lo tunggu sini gue mau cek yang lain"
Sebagai anak paling tua dan merasa sebagai kakak Hyunsuk di beri kepercayaan untuk jagain anak anak yang lain terutama maknae si wawan yang polos tapi gak polos.
"Junkyu, gue, mashiho, doyoung, junghwan... Loh wan kamu duduk sama siapa? Itu dua kursi sebelah kamu kosong?" tnya hyunsuk.
"Gak tau hyung wawan juga bingung, orgnya dari tadi gak datang datang padahal kita udah mau nyampe di Bali"
"Oh my God!! Om hanbin!! Om june!! Hajeongwoo ilang!!" teriak hyunsuk yang sukses bikin heboh satu pesawat.
"Astaga!! haru anak gue!!" panik Jennie
"Tenang jen habis ini kita balik aja kejakarta mungkin mereka ketinggalan disana" saran Lisa
"Iya jen klo bisa beli tiket bisnis aja biar lo tenang" kata Jisoo antara menenangkan Jennie atau berharap naik pesawat kelas bisnis.
"Jeongwooku... Astaghfirullah nak baru aja mama mau bikinin adik buat kamu nak" lirih Rose.
"Udah beb jangan nangis. Tenang klo uwu ilang aku masih siap cetak kok" ujar June menenangkan Rose.
"Sial lo! Emang gue mesin printer apa" bentak Rose.
"Iya kamu printer aku tinta"
"Yeeu belegug sia! Anak ilang bukannya panik" hanbin yang kesel lgsg noyor pala June
"Udah mending skrg kita turun, ini pesawat udah landing 30 menit lalu loh" gumam Yunhyeong.
Dan benar saja pesawatnya udah sepi dan hanya tinggal mereka aja disana.