• REZEKI •

35 4 1
                                    

" bagaimana bisa tau, kalo kamu aja hanya diam... "

Fazria ingin mengejar sahabat nya, namun bunda nya mencegah apa yang ingin dilakukan putrinya " gak usah dikejar, nanti bunda tanya ke ummi nya wawa ya. " ucapnya, tangan nya menahan tangan fazria

Fazria menoleh mendapati bunda nya yang menahan lengan nya ketika hendak menyusul " tapi bun, " ucap nya ragu

" percaya sama bunda, halwah gak akan kenapa-napa, kita doakan yang baik buat halwah, sekarang riri selesaiin dulu kegiatan nya. " sahutnya sambil berusaha meyakinkan.

Diwaktu yang bersamaan, fazria melihat seorang laki-laki turun dari motornya yang diparkiran tepat sebelah mobil nya, namun ketika laki-laki itu membuka helm nya fazria tau siapa yang datang.

Rayhan alghifari.

Fazria ketika melihat calon suami nya mendekati boutiq dengan langkah lebar, fazria pergi ke ruangan ganti untuk menganti pakaian nya menjadi pakaian semula, ia tak mau rayhan melihat dirinya ketika dirinya sedang memakai gaun, takut nya malah ijab qobul sekarang, haduh kan repot.

" Assalamu'alaikum " sapa rayhan ketika membuka pintu kaca itu dan mendekati paman fazria untuk bersalaman.

Rina -Bunda fazria juga trino paman fazria menoleh bersamaan sekaligus menjawab salam. " Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh "

Rayhan bersimpuh tangan nya sebagai isyarat untuk salaman kepada rina, bunda fazria dan dibalas dengan dekapan tangan yang sama oleh rina,

" maaf jadi menunggu paman, tadi sedikit macet " ucap rayhan membuka pembicaraan ketika dirinya mngambil tempat duduk di sebelah trino.

" gak papa, tidak buru-buru banget kok nak. " balas trino dan disetujui dengan rina sambil menganggukkan kepala nya.

" fazria kemana paman kalo saya boleh tau? " tanya nya penasaran, karna tidak melihat sosok perempuan calon istri nya.

" ah itu, fazria lagi ganti baju soalnya udah duluan nyobain gaun nya, gak papa kan nak kalo gak ngeliat fazria nyobain gaun? " balas trino sambil menepuk pundak rayhan.

" gak papa paman, " sahutnya sambil terkekeh pelan.

Dari arah ruang ganti, fazria melangkah dengan cepat kearah bunda nya, dia sudah melihat calon suami nya sedang mengobrol dengan bunda dan paman nya, ia mungkin akan tidak enak kalo pulang duluan meninggalkan rayhan yang baru saja datang, tapi dia juga sangat khawatir dan hal itu tak bisa di pungkiri.

" bun, riri mau ke rumah wawa. " bisiknya ketika sudah duduk di sebelah rina

Rina menoleh ketika mendapati putrinya berbisik seperti itu, dia jadi bingung sendiri harus berbuat apa, rayhan melihat fazria sudah duduk disamping bunda nya, dan mungkin sedikit heran ketika tidak dianggap keberadaan nya.

" nak rayhan, katanya kesini sama adik dan ummi nya? " tanya trino, trino paman fazria tidak menyadari kegelisahan ponakan nya itu, padahal fazria sangat gusar

" qadarullah paman, ummi saya mau ke catering untuk pemesan sama adik saya " sahutnya sambil tersenyum

Trino mengangguk paham, " oh gitu, gak papa nak lebih cepat di selesaikan segala kebutuhan lebih bagus. " sambal menyentuh pundak rayhan.

" bun, riri gak bisa tenang kalo gak tau kondisi wawa, kenapa dia pulang gitu aja? " sambil mengecek ponselnya dan mencoba untuk menghubungi halwah dengan menelfon.

Rina tersenyum hangat melihat putrinya sangat khawatir, lalu sambil mengusap pundak fazria " iya ri, nanti setelah ini kita langsung kerumah halwah ya. " ucapnya meyakinkan

RIGHT, YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang