• INSIDEN •

45 4 0
                                    

" jangan mendahului takdir, kamu bisa mengharapkan sesuatu hal
Tapi ingat, siapa yang akan menetapkan? Kalo bukan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "

Pagi ini, halwah kedatangan tamu istimewa diakhir desember, 2019. Belum akhir banget sih ya beberapa hari lagi lah pergantian tahun dan status. Muehehe

Haneen dan fazria datang kerumah halwah mengecek keadaan halwah yang sempat menghilang kemarin sore, yang membuat kedua orang sahabat nya khawatir dan bingung akan keberadaraan halwah, sudah dicari dan dihubungi tapi susah sekali, akhirnya baru kemarin sore halwah bilang kalo ia tidak apa-apa, namun rupanya haneen tak mau sampai situ saja karna adik halwah yang bilang kalo ada suatu kejadian yang menimpa sahabatnya itu, Athifah Halwah Linazharin.

" jadi kamu beneran gak mau ceritain soal kemaren? " tanya fazria dengan raut bingung dan sedih ketika mendapati halwah yang tidak mau angkat cerita soal kemaren

" aku jadi gak enak sama kamu wa, kalo gini harusnya kita gak kesana ya " ujar haneen sambil memegang kedua tangan halwah dengan erat.

Halwah tersenyum melihat kekhawatiran dua sahabat nya itu, " gak papa ih, gak boleh bilang gitu udah takdir juga kan? " sambil menaik turunkan kedua alisnya yang tebal juga menyatu.

" kalian berdua gak ada acara pagi begini? " tanya halwah sambil melihat kearah jam dinding bercorak pantai

" aku abis dzuhur mau hunting baju wa, kamu mau ikut gak? " fazria sambil melipat cadarnya yang ia buka dan ditaruh diatas nakas kamar halwah

" cieeee, maa sya Allah semoga lancar terus ya sampai hari H " ujar haneen sambil tersenyum meledek sahabat nya

" dimana emang rii? Hunting nya " tanya halwah penasaran

" boutiqe ummu jihan yang suka jadi panitia acara kajian di masjid nurim itu. " fazria sudah merenggang kan otot-otot nya dengan rebahan dikasur halwah

" oh boleh deh aku ikut, kamu ikut juga ya neen " ajak halwah melirik haneen

" insya Allah, eh tapi tio minta anterin ke toko buku sunnah mau cari kitab " tuturnya sambil mengambil ponsel dari saku gamis nya

" gak papa wa ikut aja, tar pulang nya kamu aku antar sama paman aku " ujar nya meyakinkan

Bukan soal antar atau bagaimana sih, kalo masalah pulang cuma halwah gak enak aja pasti disana ada dua keluarga yang datang ke boutiq itu. " iya rii aku ikut. " balasnya

Aluna datang mengetuk pintu kamar halwah dan masuk kedalam kamar halwah dengan membawa sebuah nampan berisi 3 gelas dan sepiring cemilan untuk kedua sahabat halwah, fazria yang sempat rebahan akhirnya bangkit, dan haneen pun mengalihkan pandangan nya dari ponsel nya " nih disambil yaa diminum " ujar aluna menaruh 3 gelas itu diatas meja belajar halwah

" terimakasih umm, maaf merepotkan " ujar haneen sambil tersenyum

" iyaa um, maaf ya " sahut fazria

" enggak kok, ummi malah seneng pada main lagi kesini, gimana fazria udah sampe mana persiapan nya? " tanya aluna sambil menghadap ketiga gadis yang berada diatas kasur

" alhamdulillah umm, sudah sedikit lagi, insya Allah besok udah sebar undangan dan hari ini mau hunting baju " tuturnya sambil tersenyum lembut kearah aluna

Aluna mengangguk sambil tersenyum, senang mendengar nya " alhamdulillah, semoga terus lancar ya dan Allah mudahkan sampai hari H " doa nya disertai aamiin para gadis yang berada dikamar halwah

" haneen, mama nya apa kabar? Udah lama ummi belum denger kabar mama haneen " tanya aluna kali ini ke haneen

Yang ditanya menjawab " alhamdulillah mama baik, cuma masih terus terapi umm, supaya sembuh total. "

RIGHT, YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang