"Tidak mengenal cinta. Bukan berarti tidak tahu caranya memperjuangkan cinta. Berbekal kemampuan menguping saat temannya bercerita tentang masa pendekatan. Ia akan berjuang keras demi cintanya!"
-ZaidanLangitArmaja
Happy Reading•
***
Gadis cantik itu terus menggeliat malas dalam tidurnya, rasanya baru saja Kesya memejamkan matanya, tapi cahaya matahari terus mengintip dari celah jendela, membuat tidurnya terusik.Dengan mata yang masih terpejam. Tangannya meraba jam weker yang berada di atas nakas, sedikit mengintip untuk melihat pukul berapa saat ini.
06.35
Shittttt.
Terlambat. Satu kata yang terlintas di otak cantiknya, dengan cepat dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu menyambar handuk dan berlari ke kamar mandi.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih duapuluh menit, dia baru saja keluar dari kamar dan segera menuruni tangga menuju meja makan.
"Opa, Oma, Kesya berangkat dulu udah terlambat" ujarnya seraya menghabiskan susu. Ia tidak sempat sarapan.
"Sayang, kamu nggak sarapan dulu?"
"Enggak, Oma. Kesya udah telat"
"Oma, Opa. Kesya berangkat"
Setelah berpamitan Kesya sudah siap berlari keluar, tapi suara Oma Rani membuatnya mengurung niatnya dan kembali menoleh.
"Bekalnya Kesya. Jangan sampai lupa kaya kemaren"
"Ehehee.. iya Oma lupa" Seraya menerima kotak bekal dari tangan oma-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [On Going]
Teen FictionZaidan Langit Armaja. Bagi Langit hidupnya sudah sempurna dengan adanya keluarga,Sahabat, dan Harta. Dia tak membutuhkan seorang wanita untuk berada di sampingnya karena bagi dia prioritas utama adalah malaikat hidupnya, Mataharinya siapa lagi kalo...