"Langit tertinggi itu gue. Zaidan Langit Armaja. Dan hanya bidadari bernama Eleandra Kesya aja yang bisa menggapainya"
-ZaidanLangitArmajaHappy Reading•
***
Darah keluar dari sudut mulutnya, lalu menatap sang pelaku yang sedang menarik kerah baju dengan emosi, ia mendorong Karel dengan keras, "maksud lo apa!"
Karel terhuyung, saat Langit balas menonjoknya.
Karel benar-benar tersulut emosi saat mendengar kabar bahwa Kesya masuk rumah sakit. Apalagi yang mengabarinya itu Langit, Tanpa berfikir luas ia menuduh Langit yang telah menyakiti Kesya untuk sebuah aksi balas dendam, ingatkan kalian masalah yang Kesya buat dengan Langit di pertemuan pertama mereka?!
Kevin, Raka, Bima dan Sani yang baru datang langsung meleraikan aksi baku hantam antar sahabat itu.
"Kalian apa-apaan si?!"
Tidak ada yang menjawab, Langit dan Karel sama-sama diam tapi tidak dengan mata mereka yang beradu tajam.
"Jawab anjing!"
Kevin jadi ikut-ikutan emosi saat melihat kedua sahabat dari kecilnya saling baku hantam. Dan saat di tanya kedua lelaki tampan ini hanya diam.
Langit tau, pasti Karel berfikir Kesya masuk rumah sakit karena dirinya.
Dulu pernah terjadi seperti ini.
Hanya karena masalah sepele cewe itu tidak mau mengalah saat Raka memesan makanan, padahalkan Langit sudah dalam keadaan Lapar pake banget. Jadi mau tidak mau ia harus memberikan sedikit pelajaran pada gadis itu. Sedikit bermain-main dengan menancapkan paku pada motor sang gadis, dan berakhir di rumah sakit karena ban motor bocor.
Tidak heran Karel berfikir Langit yang mencelakai Kesya. Tapi mana mungkin dia yang mencelakai dan dia juga yang menolong. Apakah penjahat masa kini seperti itu?
Lagian Langit kan jatuh cinta pada gadis itu, mana berani dia mencelakainya.
Setelah hening beberapa menit, akhirnya Langit membuka suara.
"Cuma salam paham."
Karel langsung menatap Langit saat cowok itu membuka suara.
Langit tahu arti tatapan Karel bahwa Langit harus menjelaskan semuanya.
"Bukan gue yang bikin Kesya celaka" jeda Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [On Going]
Teen FictionZaidan Langit Armaja. Bagi Langit hidupnya sudah sempurna dengan adanya keluarga,Sahabat, dan Harta. Dia tak membutuhkan seorang wanita untuk berada di sampingnya karena bagi dia prioritas utama adalah malaikat hidupnya, Mataharinya siapa lagi kalo...