Bagian 4

2.9K 421 56
                                    

Malam semakin larut, sang Ratu perlahan mendatangi kediaman Kepala Pendeta Yue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut, sang Ratu perlahan mendatangi kediaman Kepala Pendeta Yue. Tak ada satu pun yang tahu wanita ini berjalan keluar. Perlahan ia pun mengetuk pintu tersebut dengan sangat tergesa-gesa. Tak membutuhkan waktu lama kepala pendeta itu pun keluar.

"Yue Xi. Mereka datang. Me-mereka datang!" Ujar sang Ratu penuh kepanikan.

"Luo Qin Yan tenanglah, bicara perlahan." Wanita itu segera menghapus air matanya. Ia mencoba tenang.

"Yang Ge. Dia ada disini." Ujar Luo Qin Yan, Yue Xi pun hanya menghela nafas beratnya.

"Aku tahu. Bagaimana pun kita tidak dapat lari. Aku pun tahu anak yang bersama dengan Putra Mahkota adalah anak Ban Yue. Untuk saat ini kau sendiri harus membuatnya pergi sejauh mungkin."

"Bagaimana jika Wang Fu Yuo tahu?! Apa yang harus kita lakukan?! A-.. apa yang harus kita lakukan Yue Xi?!"

"Luo Qin Yan! Tenanglah, jika kau seperti ini semua semakin kacau! Kau ingin semua menjadi buruk seperti waktu itu? Hah?!" Luo Qin Yan hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin. Tidak ingin itu terjadi.

...

Xiao Zhan duduk bersama dengan Wang Yi Bo diatas atap, mereka memandang langit malam yang indah. Sesekali Wang Yi Bo mencuri pandang untuk melihat senyuman manis Xiao Zhan.

"Huwaa seandainya saja aku terlahir di tempat ini. Aku menyia-nyiakan 17 tahunku di hutan tak memiliki kehidupan tersebut. Aku harus memakan makanan tidak enak setiap hari." Wang Yi Bo hanya tersenyum.

"Terkadang aku sendiri heran, mengapa mereka mendeskripsikan dirimu begitu buruk. Sementara kau memiliki wajah yang cukup menarik, kulitmu halus, bahkan kau tidak hitam dan pendek."

Xiao Zhan pun tertawa dengan sangat puas mendengarnya, bahkan ia menghapus air mata karena terlalu puas tertawa. "Mereka sendiri tak pernah melihatku. Mungkin saja yang mereka lihat hantu-hantu di hutan sana." Jelas Xiao Zhan.

"Kau dapat melihat mereka?" Tanya Wang Yi Bo, Xiao Zhan pun melirik Wang Yi Bo yang tepat disampingnya.

"Kau lupa akan diriku? Aku terlahir dari rahim seorang Iblis, jelas saja aku dapat melihat hantu, iblis, atau siluman." Wang Yi Bo tersenyum dan membuat wajah Xiao Zhan memanas, apalagi jarak wajah mereka terbilang cukup dekat.

Xiao Zhan segera memalingkan wajahnya dan mengipas wajahnya dengan tangannya.

"Ahh mengapa menjadi panas seperti ini ahahahah. Apa akan turun hujan? Ahaha bagaimana ini wajahku terasa terbakar." Wang Yi Bo hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menatap langit luas.

"Ayahmu seorang dewa bukan? Bagaimana dia bisa bertemu dengan Ibumu?" Tanya Wang Yi Bo.

"Xiao Yin mengatakan, mereka bertemu di pasar, ahahaha. Ayah adalah dewa yang sangat tampan dan Ibu seorang Iblis tercantik. Aku sendiri tidak begitu tahu bagaimana kisah mereka, Xiao Yin atau Nenek tak pernah mau menceritakan banyak tentang Ayah atau Ibuku. Aku hanya tahu bahwa mereka mati karena dibunuh oleh para penduduk Wu. Karena telah dibuang, Ayah menjadi manusia dan tidak memiliki kekuatan, sementara Ibu meninggal karena mereka mendapatkan abu Ibu sehingga Ibu lenyap. Kejadian itu tepat setelah aku lahir. Nenek membawaku pergi bersembunyi, sementara Xiao Yin menutup semua ruang agar mereka tidak dapat masuk. Aku selamat berkat mereka. Aku tahu, Nenek adalah penyembah Ayah saat Ayah menjadi dewa. Sejujurnya aku sendiri ingin tahu bagaimana Ayah dan Ibuku." Wang Yi Bo pun meraih tangan Xiao Zhan, Xiao Zhan pun menatap Wang Yi Bo.

Duìbùqǐ (Sorry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang