My sweet Mafia and Ineffable

one

Yeoja seperti Y/N adalah tipe yeoja yang tidak pernah dan tidak akan berniat untuk menginjakkan kakinya di bar tapi dendam teramat dalam yang sudah lama ia pendam membuatnya harus rela menurunkan sedikit harga dirinya untuk melamar perkerjaan di bar mewah bernama victory ,menjadi seorang bartander adalah rencananya karena jika orang itu datang maka akan memesan minuman kepadanya dan bommmm ia akan memberikan sedikit racun agar semua hidupnya terbebas dari dendam

"Kau tahu Tuan kim akan datang malam ini"kata rekan kerjanya membuat Y/N marasa senang karena rencana dapat dijalankan sedikit lagi

Setelah menyusun rencana untuk memberikan racun itu Y/N mengedarkan pandangannya disana terlihat para kupu kupu malam dan pelayan wanita mempercantik diri untuk memikat tuan kim ,Y/N menyeringai mereka sama ,sama sama mempersiapkan diri untuk kedatangan tuan kim tapi jika mereka mempersiapkan diri agar terlihat cantik maka Y/N mempersiapkan diri untuk mengakhiri hidup tuan kim

Semakin malam bar semakin ramai liar dan gila, Y/N menatap sepasang kekasih yang sedang bercumbu dengan tatapan bosan dan jengah karena hampir tiap hari matanya harus menatap adegan tak bormoral macam itu

Y/N melemparkan sebuah kunci kamar ke sepasang kekasih itu "ku berikan kamar gratis tapi jangan melakukannya disini"kata Y/N membuat pasangan itu merasa malu setengah mati.    "Dasar anak jaman sekarang" gumam Y/N padahal ia juga seumuran mereka

Di tengah keramaian dan musik yang amat kencang Y/N menatap seorang laki laki yang dikelilingi banyak sekali pengawal, Y/N tau itu orang incarannya tapi niatnya hampir memudar karena melihat penjagaan dari orang itu lalu Y/N mulai menggunakan akal jeniusnya jika seandainya gagal dan ketahuan Y/N memilih untuk menutup separuh mukanya ,Y/N tak sebodoh itu tuan kim akan mengenalinya jika ia terlalu lama menatapnya

Terlihat manager club itu mempersilahkan tuan kim duduk di kursi VVIP dan di kelilingi banyak wanita cantik yang membuat Y/N mendecih jijik sebelum boss nya memerintahkan untuk membuatkan minuman spesial untuk tuan kim

Dengan senyum merekah Y/N meracik minuman spesial versinya untuk tuan kim terhormat setelah selesai ia memberikan kepada pelayan untuk mengantarnya tapi belum terlaksana karena tuan kim membisikkan sesuatu ke sang boss dan boss itu memperintahkan Y/N yang mengantarnya sendiri

Dengan langkah kelewat santai Y/N berjalan diiringi tatapan iri para yeoja setelah sampai di depan meja tuan kim ia meletakkan minumannya dan beranjak

"Tunggu buka maskermu aku tidak suka ada pelayang yang memakai masker di clubku"perintah tuan kim membuat Y/N mengumpat di dalam hati

"Maaf tuan saya sedang flu uhuk uhuk "kata Y/N dengan akting batuk yang luar biasa .......... hancur

"Kau yang buka maskermu sendiri atau para penjagaku yang membukanya untukmu tapi aku tak bisa jamin jika mereka akan bertindak halus "ucap tuan kim dengan kelewat angkuh

Dibalik maskernya Y/N tersenyum miring tidak apa toh itu tidak masalah baginya dia sudah mengantisipasi dengan melakukan nama obat pada wajahnya ,Y/N menatap mata setajam elang dengan binar remehnya

"Silahkan saja tapi apakah tuan kim bisa membukanya untukku "nada remeh dari yeoja berpakaian bartender itu memancing emosi tuan kim oh ayolah tidak ada yang berani untuk memerintah seorang Kim Taehyung

"Buka masker gadis itu"kata taehyung dengan nada rendahnya dengan sigap para penjaga taehyung mencekal kedua tangan Y/N lalu membuka maskernya

Taehyung menatap gadis di depannya dengan tatapan terkejut sekilas ,gadis itu bukan dia tapi taehyung tidak mungkin salah di keadaan seperti itu taehyung menatap gadis itu dengan lebih seksama lalu beberapa menit kemudian dia tersenyum miring,

taehyung memberikan isyarat agar gadis itu dibawa mendekat dan semua wanita di bar itu menatap Y/N iri karena Y/N diizinkan mendekat pada taehyung

"Tuan taehyung maafkan saya tapi dia bekerja sebagai bartander disini, sebagai gantinya anda bisa memilih nona Bae saja bagaimana?"kata manager club itu

"Kau memerintahku?"tanya taehyung kelewat santai membuat manager club itu ketakutan