[BUDAYAKAN VOTE DAN COMENT SEBELUM MEMBACA KARENA ITU AKAN MENGHARGAI AUTHOR.
SELAMAT MEMBACA🌚]Ternyata penampilan itu hanyalah tipu daya karena penampilan tidak mencerminkan segalanya
***
"Mampus,rasain lo hahahah" tawa beberapa gadis menggema di gudang belakang sekolah.Sebesar apapun suara mereka pasti tidak ada yang mendengarnya.
"Bianca tolong jangan lakuin itu.." rintih seorang gadis yang berseragam putih abu yang sudah nampak lemas.Matanya memerah karena terlalu banyak menangis.Rambutnya kucal dan penampilannya berantakan.
Bianca tersenyum senang.Menyakiti gadis yang ia benci memang sudah menjadi hobinya sejak lama.
"Lo itu gak pantes di dunia ini.Lo udah rebut papah gue dan lo udah bunuh bang Ryan.Dan sekarang tempat yang cocok buat lo itu di neraka.Bareng sama Ibu lo yang pelacur""Hahahhaah"
"Ibu aku bukan pelacur" tegas Nadine.
"Nadine..nadine..masih mau ngelak.Gara-gara lo,gue kehilangan bang Ryan dan kasih sayang dari papah"
"Dan ini balasan yang tepat buat lo" Bianca kembali tersenyum miring lalu merobek seragam milik Nadine hingga bagian pundak cewek itu terekspos.
"Bianca ampun..jangan bianca"
"Hahahah" tawa teman-teman Bianca pun saling bersahutan.Bianca kembali tersenyum miring dan menjalankan aksinya.
Waktu sudah menunjukan pukul 16.48 dan mereka masih menjalankan aksinya.Mereka memilih aksi di sore hari karena ini waktu yang tepat dimana sekolah sepi.
Nadine benar-benar sudah lelah.Matanya sayu-sayu dan suaranya sudah hilang karena terlalu banyak berteriak.Nadine sudah ikhlas jika ini adalah hari terakhirnya karena saat ini Nadine ingin pulang.Bukan pulang ke rumah tapi ke tempat sesungguhnya.
Nadine sudah lelah tuhan.
Namun sebelum ia benar-benar hilang kesadaran ia mendengar suara teriakan.Namun suara itu mampu membuat wajah Bianca langsung pucat pasi.
"BIANCA!!"
Dan pada saat itu Nadine bertemu pahlawannya.
***
Ada pahlawannya si Nadine nich
Tapi siapa yah pahlawannya?Lanjutin terus gays
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Teen FictionCinta memang tidak bisa dipandang dari luarnya saja.Elvano tidak mengira kalau kekasihnya adalah tukang bullying.Namun siapa sangka Elvano jatuh cinta pada korban bullying dari kekasihnya. Cinta memang tidak bisa memandang siapa orang itu. Cinta aka...