Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“maksudnya?” gue masih gak paham dengan perkataan yang dilontarkan cowok ini.
berbicara dengan bulan? maksudnya?
“lo dari tadi cuma natap bulan kok? gak ngomong apa apa? lo ini siapasih? aneh banget” ujar gue frontal ke cowok ini. jadi frontal karna malu tadi salam gue ditolak.
“gue cuma orang biasa kok. seperti lo” kata dia tanpa menatap gue.
“kayak gue?”
“kayak lo”
bingung banget. cowok ini aneh. walaupun aneh entah kenapa gue gak berpikiran dia bakal nyakitin gue.
“lo bisa gak nyeritain tentang diri lo? sedikit aja, biar gue paham” kata gue natap dia penasaran.
“lo ini, kan gak boleh kenal” jawabnya setelah akhirnya natap mata gue.
“gue suka berbicara dengan bulan. karna bulan itu teduh. hening. sepi. dia gak akan menyela perkataan gue. dia gak akan memaksa gue. yang jelas dia pendengar yang baik. dan cuma bulan yang bisa mengerti gue. bulan itu segalanya buat gue”
gue kaget.
baru pertama kali gue denger orang ini ngomong panjang lebar. apa gue berhasil maksa orang ini? dan oke, pengakuannya bikin gue sedikit lebih paham dan sedikit tersinggung. yang jelas maksudnya bulan itu pendengar yang baik kan?
dia kali ini natap mata gue dalem dalem sebelum ngelanjutin perkataannya, “kalo manusia dari tanah akan kembali ke tanah, maka gue, dari bulan dan akan kembali ke bulan” lanjutnya singkat sebelum berdiri.
“temui gue saat bunga terulak mekar jam 5 sore dan lo akan tau maksud gue, oh iya dan ambil nih sebagai jaminan” ia pergi berjalan meninggalkan gue dan ngasih sebuah amplop coklat yang buat gue kaget setengah mati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
